LOMBOK UTARA,Muslim (22 ) remaja putra asal Bentek Desa Menggala Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat, berhasil lulus Tahfizul qur'an. Putra kedua dari pasangan suami istri Mustari dan Raminah, berhak mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan tinggi Strata 1 (S1) di Kota Istambul Turki.
Remaja kelahiran 31 Desember 1997 itu merupakan alumni Pondok Pesantren Assyafi'iyah menggala Kecamatan Pemenang, lulusan tahun 2016 silam. Muslim melanjutkan hafalan al-qur'an ke Yayasan Tahfiz Sulaimaniyah cabang Turki sebagai sarat untuk berangkat ke Turki.
"Alhamdulillah Muslim menyelesaikan hafalan 30 juz hanya dalam 1 tahun 5 bulan," Ungkap Koordinator Kabupaten Lombok Utara, Raden Zulkarnain, S.Pdi, Jumat (21/8)
Masih kata Zul sapaan akrab Koordinator PKH ini, Muslim mendapatkan beasiswa untuk S1 di Kota Istambul. Untuk melanjutkan belajar kitab-kitab di Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Turki. Menyusul prestasi dua orang anak PKH yang mendapatkan beasiswa kuliah di Mesir.
"Kota Istambul merupakan Kota Pelajar, merupakan cita cita Muslim untuk melanjutkan pendidikan disana," Beber Zul dibenarkan Koordinator Kecamatan Pemenang, Muh Taisir
Keberhasilan anak PKH tidak hanya membuat bangga Muslim dan orang tua-nya. Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos RI di Lombok Utara turut Bangga. Bahkan Pondok Pesantren dan dunia pendidikan di Kabupaten Lombok Utara khususnya Desa Menggala. Prestasi ini kembali membuktikan kualitas Pendidikan di ponpes Assyafi'iyah khususnya daerah ini mampu bersaing dengan daerah lain. Berikut kemampuan Pendamping Sosial PKH memberikan motivasi dan advokasi ditengah keluarga Penerima manfaat bantuan Non Tunai tersebut.
Masih kisah Zul, Muslim merupakan putera kedua dari 4 (empat) bersaudara dari pasangan suami istri (Pasutri) Mustari dan Raminah asal Desa Menggala Kecamatan Pemenang. Salah satu Keluarga Prasejahtera Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial. Muslim kini sudah berada di Jakarta mengikuti proses bimbingan lebih lanjut.
Senada disampaikan Kepala Dinas Sosial Perlindungan Anak Dan Perempuan Kabupaten Lombok Utara, Faisol Mangku Alam, M.Si. Bahwa selain Muslim, dua rekannya yang lebih dahulu mendapatkan beasiswa di Mesir yaitu Imron Rosadi dan Husni Barokah, anak PKH yang kuliah di Universitas al Azhar Kairo Mesir. Bahkan Imam Mahdun berhasil raih beasiswa di LIPIA Jakarta.
"Anak Penerima PKH Di Kabupaten Lombok utara, telah diadvokasi oleh SDM PKH masuk perguruan tinggi sebanyak 16 orang, baik di Perguruan Tinggi lokal maupun Luar Negeri" Ungkap Faisol
Anak PKH harus kuliah, adalah konsen seluruh SDM PKH Di Provinsi NTB dimulai tahun 2020. Inovasi Gerakan Ayo Kuliah (Gaul) anak PKH telah bergulir di seluruh Kabupaten/Kota di NTB. Mendapat dukungan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik S.Sos MH, bahkan mendapat dukungan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Gaul PKH Merupakan inovasi, pemetaan, pembinaan dan avokasi anak PKH kelas XII. Kini sekitar 201 anak PKH telah diadvokasi untuk melanjutkan Pendidikan Perguruan Tinggi di wilayah NTB, wilayah lain di Indonesia dan Luar Negeri.(gl 02).