Gubernur NTB Dr.H Zulkieflimansyah saat menerima silaturrahim puluhan Kepala Desa Kabupaten Sumbawa bertempat di Pendopo Gubernur, Senin, 31 Agustus 2020. |
“Mari kita sama-sama berdiskusi, satukan visi demi kemajuan daerah kita tercinta,” ungkap Gubernur NTB saat menerima silaturrahim puluhan Kepala Desa Kabupaten Sumbawa bertempat di Pendopo Gubernur, Senin, 31 Agustus 2020.
Bagaimanapun, lanjut Gubernur, desa menjadi ujung tombak kemajuan suatu daerah. Kalau desanya sudah maju, pendidikannya sudah luar biasa, jalannya sudah mulus, kesehatan dan perekonomiannya sudah berjalan baik, tentu Provinsi NTB semakin maju.
“Alhamdulillah sudah lama kami berikan perhatian husus kepada desa-desa yang ada di NTB, beberapa kali kesempatan juga kami datang langsung mengunjungi kepala desa yang ada di NTB, mari kita majukan daerah ini dari desa,” ajak Gubernur dihadapan puluhan kepala desa dari Kecamatan Pelampang dan Utan tersebut.
Gubernur berharap, seluruh kepala desa yang ada di NTB ini jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi dan bersilaturrahim langsung dengannya. Atau para kades bisa langsung datang ke dinas-dinas Provinsi NTB sesuai kebutuhan dan keluhan masyarakat yang ada di desa masing-masing.
“Jangan sungkan-sungkan, saya yakin kades kita ini hebat-hebat, kalau sudah ke pemerintah kabupaten, bisa langsung datangi dinas-dinas kami yang ada di Provinsi NTB,” harap Gubernur yang akrab disapa Bang Zul tersebut.
Sementara itu, Abdul Wahab, Kepla Desa Motong, Kecamatan Utan merasa senang atas penerimaan Gubernur NTB. Menurutnya, itu semua kesempatan langka, di tengah jadwal yang padat sebagai gubernur, ia menyempatkan waktu untuk bersilaturahim bersama para kades.
“Luar biasa penerimaan Gubernur kepada kami. Bulan lalu beliau pernah datang ke daerah kami, karena sakit, saya tidak bisa hadir untuk diskusi di Taman Mangga, sekarang saya datang langsung, sampaikan aspirasi masyarakat,” ungkapnya.
Wahab mengatakan, dirinya menyampaikan keluhan masyarakat yang telah lama ditampung selaku kepala desa, terutama masalah jalan dan kesehatan. Itu semua tidak bisa diselesaikan sendiri, butuh dukungan pemerintah, baik kabupaten ataupun provinsi.
“Keluhan masyarakat yang tidak bisa kami jangkau dengan dana desa, langsung kami sampaikan kepada Gubernur, Alhamdulillah beliau langsung tindak lanjuti,” tambahnya bersyukur.
Tradisi seperti ini, lanjutnya, sangat luar biasa, karena ia berpikir bertemu Gubernur itu sangat sulit, saat bertemu pun situasi menjadi tegang. “Ternyata tidak, saat kami ingin bertemu, beliau berkenan menerima, suasana pun berjalan dengan sangat santai, ternyata apa yang saya bayangkan itu salah,” tutupnya. (gl 02).