Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram, Hj Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan, |
MATARAM - Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram, Hj Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan, meninjau program Internet Portable dan Guru Dokter Keliling (GuDeK), Senin sore (10/8) di Lingkungan Sintung, Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
Program ini akan dilaksanakan berkelanjutan selama masa pandemi Covid-19 di sejumlah Lingkungan yang ada di enam Kecamatan se-Kota Mataram. Lewat Program GuDeK Selly-Manan ingin memastikan hak-hak anak dan keluarga miskin dalam mengakses layanan pendidikan dan kesehatan selama pandemi bisa terpenuhi dengan baik.
"Untuk tahap awal program, Selly Manan menyiapkan 10 relawan guru, dokter/paramedis dan Psikolog yang siap berkeliling melayani masyarakat," kata Hj Putu Selly Andayani.
Menurutnya, selama pandemi kegiatan sekolah terpaksa dilakukan secara daring dari rumah, untuk menghindari penyebaran Covid-19. Meski di perkotaan ternyata sekolah daring punya kendala. Masalah perangkat ponsel, kuota, hingga kemampuan orangtua mendampingi anak anak mereka selama belajar.
Terutama di kantong kaum miskin Kota Mataram, kemampuan orangtua untuk mendampingi anak anak mereka sekolah daring tidak sama.
"Karena itu lewat program ini kita fasilitasi tenaga guru yang siap memberikan pendampingan untuk anak anak. Masalah kuota dan jaringan internetnya kita fasilitasi dengan portable," kata Selly.
Selly mengatakan, program GuDeK juga bagian dukungan Selly Manan untuk mensukseskan program Kampung Sehat yang digagas Polri, sekaligus mengedukasi masyarakat agar tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan selama pandemi ini.
"Pandemi ini telah membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan yang terlihat jelas dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Tapi kita harus mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru ini, misalnya harus sekolah daring dan sebagainya," katanya.
Menurut Selly, tak hanya orang dewasa, kondisi psikologis anak pun rentan terganggu oleh situasi yang serba tak menentu saat ini. Oleh karena itu, pola kampanye yang dilakukannya adalah membantu program pemerintah sekaligus untuk mentaati imbauan Mendagri agar para Calon Kepala Daerah peduli Covid-19.
"Makanya, kenapa kami siapkan guru yang keliling dari satu kampung ke kampung lain. Ini adalah upaya Selly - Manan guna membantu layanan pendidikan di masa pandemi agar bisa berjalan," ujarnya.
Selly mengaku, kesedihan anak-anak yang diharuskan belajar dari rumah, tidak dapat bermain dan bertemu dengan teman-teman, serta berbagai hal lain harus dilakukan demi menekan penularan infeksi Covid-19 tersebut menjadi beban pikirannya.
Sebab, anak-anak yang tidak begitu mengerti tentang penyakit ini juga bisa tertekan dan terganggu mentalnya akibat rasa ketakutan yang dimilikinya.
Oleh karena itu, menujang program GuDek itu, Hj Putu Selly menyiapkan tenaga Psikolog guna melakukan trauma healing untuk membangkitkan mental dan psikologis anak-anak serta para orang tua yang tertekan selama pandemi saat ini secara door to door .
"Selain guru, Selly - Manan menyiapkan tenaga psikolog yakni Lailen Hartanti dan paramedis Made Siswanti. Hal ini untuk membantu memulihkan mental dan melayani kesehatan masyarakat di wilayah Sintung ini. Jadi, kami ingin keluarga di perkampungan juga bisa bahagia dan berdamai dengan situasi pandemi yang tidak menentu kapan selesainya ini," jelas Selly.
Saat berdialog dengan para siswa SD di Sintung. Hajjah Selly tak lupa menyapa para anak-anak itu. Bahkan, kendati hujan deras mengguyur Kota Mataram, ia juga menyempatkan menengok masyarakat yang tengah memeriksakan kesehatannya.
"Bagaimana anak-anakku, senang belajar dengan para gurunya, yakni Bu Nurul Hidayah," sapa Hajjah Selly. "Anak-anak pun menjawab senang bunda".
Selain itu Selly - Manan juga membagikan secara gratis puluhan paket perlengkapan sekolah siswa SD antara Buku Tulis , Buku Gambar , Krayon, Pensil Warna , penggaris, dan lain-lain.
Selanjutnya, Hajjah Selly tak lupa mendampingi salah satu orang tua warga Sintung yang tengah memeriksakan kesehatannya. Yakni, Inaq Aminah. "Bagaiamana tensi darahnya bu," ungkap Bunda Selly. "Syukur Bunda, tensi saya normal," seloroh wanita paruh baya itu.
Selly menjelaskan, ide diluncurkannya program Guru Dokter dan Psikolog Keliling (GuDeK) lantaran, Kota Mataram masih berpredikat zona merah Covid-19. Sehingga, oleh pemerintah kegiatan pembelajaran tatap muka tidak diperkenankan.
"Di NTB itu baru Dompu dan Loteng yang zona kuning. Dan dari 193 kabupaten/kota yang ditetapkan boleh tatap muka, Kota Mataram enggak masuk. Jadi, fokus kami adalah membantu pemerintah dibidang pendidikan dan kesehatan agar warga Mataram berkah dan cemerlang kedepannya," tandasnya.
Program ini dibiayai gotong rotong oleh koalisi parpol PDIP dan PKS.(gl 02).