Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menghadiri agenda Kick Off Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Ke-7 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB |
Mataram - Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menghadiri agenda Kick Off Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Ke-7 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Jum'at (7/8/2020). Acara ini dihadiri juga secara virtual oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Prof KH. Ma’ruf Amin.
ISEF sendiri merupakan inisiasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan seluruh pemegang kepentingan yang terkait dengan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin yang sekaligus merupakan Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) ini menjadi momentum dan simbol pulihnya ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.
Dengan mengusung tema “Spirit Sinergi dalam Membangun Negeri“, tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah melalui pemberdayaan ekonomi umat, yang komponen pentingnya termasuk kaum milenial.
Menurut Wakil Presiden, kegiatan ini merupakan salah satu agenda ekonomi syariah terbesar di Indonesia yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan untuk mendorong pencapaian Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi dan pengembangan syariah.
"Upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah difokuskan kepada antar bank, pengembangan dan pengawasan industri produk halal, pengembangan dan pengawasan usaha syariah," ungkapnya.
Wapres mengatakan untuk meningkatkan potensi dan keuangan syariah dapat berkembang lebih besar dari sebelumnya, dibutuhkan bentuk lain untuk mendukung perkembangan tersebut.
"Oleh karena itu, saya sangat mendukung penyelengaraan ISEF ini sebagai bagian dari upaya untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah agar menjadi arus utama kebijakan nasional dan internasional," tuturnya.
Wapres mengatakan, para pelaku industri ekonomi syariah harus beradaptasi dan berevolusi di tengah masa pandemi Covid-19. Adaptasi merupakan kunci bagi pelaku usaha syariah agar dapat bertahan. "Pelaku usaha syariah perlu melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaan transaksi serta aspek higienis dari produk yang dihasilkan," ujarnya.
Terakhir, Wapres pun secara resmi membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Ke-7 tahun 2020. Diharapkan dengan adanya acara ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para peserta yang hadir.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan untuk menjalankan program-program ekonomi syariah dibutuhkan sinergi dan kolaborasi semua pihak baik nasional maupun internasional. Ia juga mengatakan ISEF telah berevolusi menjadi kiblat internasional dan membanggakan Indonesia sebagai referensi global.
"Dalam sinergi memacu ekonomi dan keuangan syariah, sinergi para mitra strategis semakin kuat dan luas, otoritas pelaku usaha, institusi keuangan syariah, akademisi, asosiasi, pesantren maupun lainnya," jelasnya.
Rangkaian kegiatan ISEF 2020 terdiri dari 22 serial discussion melalui webinar, 500 exhibition, 7 business matching, dan 8 business coaching, silahturami nasional, dialog pemberdayaan ekonomi dan usaha pesantren termasuk pelaksanaan festival ekonomi syariah (fesyar) di 3 Provinsi, yaitu Provinsi NTB, Sumatera Barat dan Jawa Timur serta pelaksanaan kompetisi nasional dan 10 international showcase.
Selain itu, berbagai pertemuan internasional akan dilaksanakan, antara lain International Contemporary Fiqih Conference bersama DSN-MUI dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Mesir, Islamic Digital Economy Conference bersama SESRIC-OIC, serta International Halal Lifestyle Conference. Puncak acara ISEF 2020 akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan Oktober 2020.(gl 02).