Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat menerima audiensi Komunitas Perempuan Sembalun Belajar (KPSB) di Ruang Kerja Wagub |
Mataram - Tidak diragukan lagi jika kawasan Sembalun merupakan salah satu magnet wisata yang begitu diminati para wisatawan. Salah satu daerah di Kabupaten Lombok Timur ini menyuguhkan keindahan alam bagi para pengunjungnya.
Namun, masih banyak kendala yang justru kerap dialami oleh masyarakat sekitar kawasan wisata. Permasalahan yang akhir-akhir ini semakin dirasakan penduduk setempat yakni pengelolaan sampah dan ketersediaan air.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Baiq Sri Mulya dihadapan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat menerima audiensi Komunitas Perempuan Sembalun Belajar (KPSB) di Ruang Kerja Wagub, Selasa, 25 Agustus 2020.
Baiq Sri Mulya yang tergabung kedalam KPSB ini berbagi pengalaman dan kondisi yang dialami masyarakat sekitar lokasi wisata. Meskipun dikenal dengan keelokan alamnya, namun Ia menceritakan bahwa masih banyak persoalan yang harus segera ditangani, salah satunya sampah dan ketersediaan air.
Menanggapi hal tersebut, Wagub kembali menekankan agar semua pihak bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan. Hal ini pula yang membuat Pemprov NTB memiliki banyak program yang begitu fokus dalam menjaga kelestarian alam.
Permasalahan sampah disebutnya bukan hanya terjadi di Sembalun saja, melainkan dirasakan juga oleh daerah-daerah lainnya. Untuk itu, perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci suksesnya upaya melestarikan lingkungan.
"Ini merupakan tanggung jawab kita semua," ujar Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi tersebut.
Hadirnya program unggulan seperti Zero Waste, NTB Hijau dan juga Revitalisasi Posyandu dinilai Umi Rohmi harus dapat disosialisasikan secara masif kepada masyarakat. Bahkan di dalam program Revitalisasi Posyandu saja, banyak edukasi yang dapat diberikan kepada masyarakat, baik itu kesehatan hingga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
"Jadi, PR terbesar kita di NTB ini adalah edukasi," sebutnya.
Umi Rohmi kemudian mengajak setiap pihak terkait untuk kompak dalam menjalin sinergi dan rutin melakukan komunikasi. Hal ini disebutnya membutuhkan kerja yang luar biasa dari berbagai pihak. Ia kemudian mengapresiasi komunitas-komunitas yang peduli dan cinta lingkungan sembari mengajak agar semakin kompak kedepannya.
"Ayo kita sama-sama, jangan buang-buang air, bagaimana agar lingkungan tidak tandus, mari sama-sama kita jaga lingkungan kita," ajak Umi Rohmi.
Baiq Sri Mulya, yang juga merupakan warga Sembalun dalam kesempatan tersebut menceritakan pengalaman dan kondisi yang dialami akhir-akhir ini oleh masyarakat disekitaran kawasan wisata.
"Jadi hari ini kami ke sounding ke ibu tentang masalah-masalah yang perempuan disana rasakan, karena kami atas nama perempuan dan anak-anak bahwa inilah yang kami alami di desa kami sehari-hari," ungkapnya.
Ia juga menilai, pembangunan pariwisata di Desa Sembalun perlu perencanaan dan evaluasi yang lebih baik lagi. Selain itu, Ia meminta agar masyarakat sekitar turut dilibatkan dalam program pembangunan pariwisata di kawasan Sembalun.
"Ada dua target, yang pertama, kami ingin pembangunan di tempat kami dilakukan dengan prinsip-prinsip etika lingkungan. Yang kedua, kami ingin agar dalam proses perencanaan itu ada keterlibatan dari scientist, agar apapun rencana yang dibuat untuk kami itu adalah berdasarkan informasi akurat keilmuan," jelas Lya, sapaannya.
Lya kemudian mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat Wagub kepada KPSB. Menyambut pesan dan arahan Wagub, KPSB kemudian diminta untuk berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup, baik lingkup Pemprov NTB dan juga Pemda Lombok Timur. (gl 02).