Iklan


Senin, 14 September 2020, September 14, 2020 WIB
Last Updated 2023-04-24T11:47:27Z
HOTELLOMBOK BARATPARIWISATA

#AyoKembaliKeSenggigi, Ikhtiar dan ‘Investasi’ Mengembalikan ‘Kejayaan” Senggigi


Senam Zumba di Aruna Seaview Senggigi, Senggigi, Minggu, (13/9). 

LOMBOK BARAT. Senggigi adalah icon wisata bukan hanya dikenal di Pulau Lombok dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tetapi juga di tataran nasional bahkan internasional. Namun, kemunculan pandemi dunia Covid-19 menyebabkan Senggigi sepi pengunjung. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar), beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), para pelaku wisata serta masyarakat berupaya semaksimal mungkin untuk menarik kembali kunjungan wisatawan ke Senggigi. 

Salah satunya melalui gerakan berbentuk hastag #AyoKembaliKeSenggigi. Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid melaunching gerakan ini dalam suasana santai menjelang sunset serta diiringi Senam Zumba di Aruna Seaview Senggigi, Senggigi, Minggu, (13/9). 

“Kita launching gerakan “#AyoKembaliKeSenggigi” dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.  Pariwisata harus tetap hidup, harus tetap jalan, harus tetap ramai, tetapi juga kesehatan tidak boleh kita abaikan,” ujar bupati di hadapan tidak kurang dari 500 orang peserta senam Zumba.

Kepala Dispar Lobar, H. Saepul Akhkam ditemui media ini di lokasi acara mengatakan #AyoKembaliKeSenggigi merupakan ikhtiar sekaligus ‘investasi’ untuk mengembalikan Senggigi yang dulu ramai pengunjung.

“Senggigi terus-menerus, sampai akhir tahun (2020) kita menganggap kita berinvestasi seluruhnya, warga Senggigi berinvestasi untuk melakukan promosi untuk menghastag-kan #AyoKembaliKeSenggigi. Hasilnya nanti kita lihat dengan perkembangan global Covid-19,” ujar Akhkam optimis.

Menurut Akhkam, launching #AyoKembaliKeSenggigi melalui Senam Zumba memiliki tiga tujuan. Tujuan pertama yaitu memastikan konsolidasi dan semangat senasib dan sepenanggungan para pelaku wisata yang ada di Senggigi untuk bisa bangkit. Kedua, upaya mensosialiasikan semua kegiatan harus ada inspeksi terhadap protokol kesehatan Covid-19 dengan pemberlakuan SOP yang ketat. 

“Tujuan ketiga yaitu menjadi suara kepariwisataan secara umum untuk mulai di tengah pandemi harus kreatif. Sport tourism, olaharaga yang dibungkus dengan kepariwisataan menjadi salah satu jalan keluar untuk promosi kepariwisataan kita,” kata Akhkam menyebut tujuan ketiga yang dimaksud. 

Dikatakan Akhkam, pandemi Covid-19 tidak ada yang tahu dengan pasti kapan berakhirnya. Namun, kondisi tersebut tidak semestinya mematikan upaya untuk selalu mempromosikan potensi-potensi wisata. 

Bahkan, lanjut Akhkam, khusus untuk Senggigi tahun depan direncanakan dibentuk Destination Management Organisation (DMO) yaitu pengelolaan kawasan Senggigi yang berkolaborasi dengan multipihak: para pelaku kepariwisataan, industri kepariwisataan, dan masyarakat.

“Harapan kita DMO ini komposisinya 60%:40%, atau 70%:30%, yaitu 70%-nya adalah swasta yang berasal dari masyarakat, dan para pelaku industri, sedangkan 30% hanya unsur pemerintah,” kata Akhkam. 

“Karena bagaimanapun kolaborasi kepariwisataan ini sangat penting untuk distrukturalkan. Dengan strukturisasi seperti itu kita akan membuat langkah-langkah kita menuju penataan Senggigi menjadi lebih terlembagakan,” sebut mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Lobar ini. 

Dicontohkan Akhkam, tahun ini sudah mulai dilakukan revitalisasi Senggigi. Dalam revitalisasi ini ada lima proyek pembangunan dari Dispar Lobar dan ada juga dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU-TR) Lobar. 

“Itu dari segi fisik. Dari segi mental pandemi Covid-19 ini justru menjadi semangat bagaimana senasib sepenanggungan itu berakhir pada kolaborasi multipihak terutama para pelaku wisata yang ada di Senggigi,” kata Akhkam. 

Dikatakan Akhkam, launching #AyoKembaliKeSenggigi mengundang 18 pengusaha hotel, 17 tempat-tempat hiburan, dan dari SPA dengan rata-rata mengutus minimal 5 orang. Selain itu, dari 31 OPD Lombok Barat juga masing-masing membawa 10 orang.

Protokol kesehatan Covid-19 diberlakukan dengan ketat. Dibantu Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar diberlakukan protokol yang ketat yaitu para tamu undangan harus melalui tembakan thermogun dan semprotan disinfectan serta menjaga jarak aman.  

“Kesehatanlah menyebabkan kita bisa beraktivitas. Saya sangat berharap untuk kita semua dan seluruh masyarakat Kabupaten Lombok Barat protokol kesehatan Covid-19 adalah harga mati,” tegas bupati pada bagian lain sambutannya.

Bupati Fauzan Khalid juga menyampaikan bahwa sampai dengan akhir tahun 2020 akan banyak event yang diadakan untuk membangkitkan pariwisata Lobar. 

“Dan insyaallah semuanya akan sukses karena mendapat dukungan semua pihak,” doa dan harap Fauzan.

Pernyataan bupati tersebut senada dengan apa yang disampaikan Akhkam berikutnya yaitu ada beberapa event yang akan diselenggarakan.

Senggigi Sound Sensation akan dilaksanakan mulai 20 September. Kegiatan ini akan menghadirkan pola hiburan live music virtual di New Surya dengan semua genre. 

“Live music akan distreaming dengan YouTube Dinas Pariwisata kemudian disiarkan secara langsung oleh semua pelaku usaha sehingga pada jam itu 16.00-18.00 suara Senggigi dan musiknya itu sama,” ujar Akhkam. 

Penyelenggaraan Senggigi Sound Sensation ini, kata Akhkam, adalah sejalan dengan Revolusi Industri 4.0 yang  harus dimanfaatkan lebih-lebih karena kondisi sedang Covid-19. 

“Live musik sebagai salah satu atraksi yang tidak bisa ditinggalkan,” ujar penggemar Filsafat sejak kecil ini. 

Selain itu, tanggal 19 dan 20 September di Batu Layar juga akan ada Enduro Motor Hill Climbing. Hingga saat ini, sebutnya, sudah ada sekitar 250 peserta mendaftar. 

“Kita tidak mencuri start tapi minimal kita startnya untuk melakukan promosi sejak sekarang,” kata Akhkam. 

Ditanya tentang daerah wisata yang lain seperti Sekotong dan Cemare Lembar, Akhkam mengatakan setelah launching tersebut akan bergeser untuk melakukan pendampingan dan pembinaan kawasan. 

“Kami akan melakukan di Cemare dulu. Nanti tanggal 19 September kita akan menyelenggaran World Clean-up Day (Hari Kebersihan Sedunia) kita pusatkan di Pantai Cemare. Kita akan garap Cemare, kita akan siapkan master plan penataannya, kita akan sentuh ekonomi kreatifnya, dan baru bergeser ke kawasan lain termasuk Sekotong,” kata Akhkam.

Akhkam pun menceritakan bahwa mengurus Senggigi itu butuh waktu, tidak bisa serta merta lebih-lebih di tengah wabah Covid-19.

“Menggarap Senggigi ini tidak sebentar, hampir empat-enam bulan kita mengadvokasi, mendampingi para pelaku, saling mensupport secara moril, di tengah suasana yang sangat lesu akibat Covid-19,” kata Akhkam. 

Akhkam pun menyinggung acara bersih-bersih Senggigi yang merupakan kegiatan rutin warga Senggigi.

“Kita hanya membantu menambah volumenya. Misalnya teman-teman pokdarwis, dan lain-lain, rutin melakukan kegiatan serupa. Kita bergabung menambah ritme dan personalia, sehingga Senggigi bila perlu seminggu itu tetap bersih keadaannya,” tutur Akhkam. Hal ini dilakukan, lanjutnya, karena problem utama di Senggigi ada tiga yaitu penataan akibat banyak investasi yang dimangkrakkan, persoalan hospitality kebersihan karena banyaknya sampah dan penerangan jalan umum.

“Ini pelan-pelan kita garap sedikit demi sedikit, membutuhkan kesabaran jangka panjang sejauh mana nafas kita untuk terus bertahan dengan pola kerja berdampingan selalu dengan para pelaku wisata kita,” ujarnya. 

“Konsep kita pembinaan bukan pembinaan murni, tetapi langsung terjun melakukan pendampingan. Mendampingi teman-teman. Karena akibat Covid-19 ini secara ekonomi jatuh, kita ingin segera bangkit, bersama-sama,” harap Akhkam.

Akhkam berharap, #AyoKembaliKeSenggigi tidak menjadi jadwal sehari saja tetapi harus menjadi semangat dan hastag yang harus disuarakan sampai tahun depan bahkan dua tiga tahun ke depan.

“Sampai kita menemukan Senggigi kembali menjadi icon wisata Pulau Lombok secara khusus, NTB, bahkan nasional. Harus jadi destinasi utama, bukan hanya alternatif,” harap Akhkam.

Bupati Fauzan pada bagian akhir sambutannya mengharapkan Lobar menjadi contoh penerapan protokol kesehatan Covid-19 di bidang pariwisata.

“Kita di Lombok Barat harus terdepan di dalam memberikan contoh, memberikan keteladanan dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” ujar bupati. Tidak lupa bupati menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut. 

“Kami Pemkab Lombok Barat menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini,” kata bupati.

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Hj. Sumiatun, Ketua DPRD Lobar Hj Nurhidayah, Sekretaris Daerah Lobar Dr. Baehaqi, Kepala Dispar Provinsi NTB  Lalu Moh. Faozal, para kepala OPD Lobar, para pelaku wisata, APH, ada juga inisiator GEM Group, Lombok Exotic dan undangan lainnya. Acara ini juga didukung di antaranya oleh Bank NTB Syariah dan PDAM Giri Menang (gl 02).