Iklan


Senin, 07 September 2020, September 07, 2020 WIB
Last Updated 2023-04-24T11:47:38Z
LOMBOK BARATPARIWISATA

Fauzan Khalid Minta Kembali Dukung Kemajuan Pariwisata Lombok Barat

 H. Fauzan Khalid, Bupati Lombok Barat, saat membuka secara resmi Workshop Biro Travel tingkat dasar bagi karyawan di bawah naungan asosiasi perusahaan perjalanan Indonesia (ASITA), asosiasi perusahaan penjual tiket penerbangan Indonesia (ASTINDO), dan asosiasi pelaku pariwisata Indonesia (ASPPI), bertempat di Hotel Jayakarta, Senggigi, (7/9).


LOMBOK BARAT , Semua jasa industri pariwisata diminta kembali untuk mendukung kemajuan pariwisata Lombok Barat. Hal itu disampaikan H. Fauzan Khalid, Bupati Lombok Barat, saat membuka secara resmi Workshop Biro Travel tingkat dasar bagi karyawan di bawah naungan asosiasi perusahaan perjalanan Indonesia (ASITA), asosiasi perusahaan penjual tiket penerbangan Indonesia (ASTINDO), dan asosiasi pelaku pariwisata Indonesia (ASPPI), bertempat di Hotel Jayakarta, Senggigi, (7/9).

Tujuan dari pelatihan tersebut dalam rangka untuk persiapan menempuh kenewnormalan baru di mana aspek Sumber Daya Manusia (SDM) yang diutamakan. "Karena pendekatan pariwisata berbasis holistik dan integratif sustainable tidak terlepas dari SDM," ujar Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H. Saepul Akhkam saat menyampaikan sambutannya.

Dalam pelatihan tersebut diundang 40 orang dari bebagai perwakilan asosiasi baik ASITA, ASTINDO, Pokdarwis Senggigi, dan sahabat pariwisata Indonesia yang merupakan organ baru di tubuh industri pariwisata.

Selain itu, untuk aneka program, mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Lombok Barat itu menyebut Dinas Pariwisata mengalokasikan 80 persen anggarannya  untuk peningkatan kapasitas SDM dari enam belas angkatan kegiatan pelatihan selama dua bulan ke depan. "Ini angkatan pertama," sebutnya.

Sumber anggaran yang digunakan  rinci Akhkam, dari dana insentif daerah sebesar Rp 950 juta. Ada juga yang bersumber dari DAK non-fisik untuk empat kegiatan dengan nilai Rp 600 juta. 

Beberapa jenis pelatihan selama dua bulan ke depan yaitu kegiatan desa wisata yang diikuti oleh 120 peserta dari 57 desa wisata dan terbagi menjadi tiga angkatan.

Kedua adalah akomodasi berbasis komunitas yang bisa menangkap  kegalauan dan kegundahan apabila nanti ada MotoGP. 

Kemudian ada juga pelatihan pengelolaan kuliner yang standarisasi dan fashion. 

Selanjutnya, pelatihan handycraft di dua titik Banyumulek dan Gunungsari. Selanjutnya pelatihan dari DAK untuk usaha homestay yang memberikan halal tourism untuk kawasan Suranadi dan Lingsar untuk 40 orang. Kemudian senam dan snorkling dengan peserta sebanyak 160 untuk empat angkatan. 

Kata Akham, total keseluruhan yang mengikuti pelatihan ada 450 peserta dari 12 angkatan. "Sehingga total keseluruhan pembiayaan untuk peningkatan SDM selama dua bulan ke depan paling sedikit anggarannya Rp 1,6 Milliar,"pungkasnya.

Bupati H. Fauzan Khalid tidak hanya mendukung langkah Dinas Pariwisata dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia tetapi juga mengapresiasi kegiatan yang menurutnya strategis khususnya untuk mereka yang bekerja dalam industri travel.

"Mudah-mudahan kegiatan ini akan berlangsung sampai akhir tahun anggaran untuk jasa pariwisata.

Kita berharap agar usaha ini mendatangkan keberhasilan dan memajukan industri pariwisata di tengah pandemi Covid-19 ini,"katanya.

Bupati memberikan beberapa catatan untuk kemajuan pariwisata Lombok Barat. Pertama, pariwisata basisnya kebersamaan, kemudian pariwisata berintegrasi yang pada akhirnya memberikan keberlanjutan bagi industri pariwisata.

"Karena memajukan pariwisata butuh kerjasama, satu kata, dan semua yang di sampaikan itu positif tidak boleh beda," tambahnya.  

Bupati mencontohkan seperti yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi. Setiap yang keluar di kabupaten itu tidak ada yang negatif dari masyarakat. 

"Cara pandangnya itu dari sisi positif sehingga memberikan optimisme, memberikan energi untuk masyarakat," kata Fauzan. 

Sehingga, lanjutnya, pelaku jasa industri pariwisata harus secara bersama-sama memperbaiki yang kurang dan yang buruk.

"Posisi Lombok Barat sekarang sama dengan daerah lain bahkan negara lain karena berada di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, saya kembali mengajak pelaku industri pariwisata untuk kembali normal dan bisa lebih maju dari sebelumnya. Segala usaha mari kita sama-sama lakukan. Kami di Pemda Lombok Barat sendiri akan terus melakukan evaluasi serta perbaikan untuk menjadi yang lebih baik," ujarnya. (gl 02).