Kabupaten Bima - Program Melawan Rentenir Berbasis Masjid, atau disingkat Mawar Emas yang diluncurkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah pada pertengahan Agustus lalu di Kabupaten Lombok Timur, kini hadir dan disosialisasikan di Kabupaten Bima. Program tersebut digagas untuk membantu UMKM dan pedagang kecil di daerah, khususnya di Kabupaten Bima.
Sosialisasi program Mawar Emas digelar oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) NTB bekerjasama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi NTB yang digelar di Aula Kantor Bupati Bima, Kamis (10/09/2020). Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda NTB, Dr. H. Lalu Syafi’i, MM, Ketua MES Provinsi NTB, Ketua MUI Kabupaten Bima, dan pengurus Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Bima.
Hadir juga pada kegiatan itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S.Sos., MM., jajaran Bank NTB Syariah dan PNM. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah, Kabupaten Bima.
Mewakili Gubernur, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda NTB, Dr. H. Lalu Syafi’i, MM berharap program Mawar Emas di Kabupaten Bima segera dilasaksanakan untuk membantu para UMKM dan masyarakat kecil yang sering terjerat rentenir. Nama besar NTB sebagai Provinsi dengan dengan penduduk mayoritas Muslim mesti dikokohkan dengan ikut memperbaiki sistem ekonominya ke ekonomi Islam.
"Berangkat dari kesadaran inilah Pemda bersama MES, OJK, Bank NTB Syariah dan PNM bekerjasama menciptakan Mawar Emas," katanya.
Program Mawar Emas adalah program untuk membantu UMKM dan pedagang-pedagang kecil yang selama ini lebih nyaman dan lebih mudah meminjam ke rentenir dengan berbunga tinggi. Dengan lahirnya program Mawar Emas ini, pedagang dan masyarakat kecil akan dapat difasilitasi dan didekatkan dengan institusi keuangan sehingga mampu mendapatkan pinjaman dan memperoleh modal dengan lebih mudah dan lebih nyaman, dibandingkan ke rentenir.
Sementara itu, Ketua MES NTB, Dr. Hj. Baiq Mulianah menjelaskan bahwa MES terus berupaya memberikan pelayanan untuk umat dalam pembangunan ekonomi Syariah selama 20 tahun terakhir.
Dalam transaksi ekonomi Islam katanya, salah satu hal yang paling penting adalah mekanisme akad yang menjadi asas dalam ekonomi Syariah. "Apabila akadnya benar, sesuai syariah, maka Insya Allah perjalanan bisnis nya juga akan halal dan tayib," jelasnya.
Dalam hal ini lanjutnya, MES mengambil bagian untuk memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya ekonomi syariah. "Alhamdulillah Program Mawar Emas ini lahir karena kerjasama antara Pemerintah Provinsi NTB, OJK, Bank NTB Syariah dan PNM," tuturnya
Ia juga menegaskan, MES berkomitmen untuk bekerjasama dengan semua institusi dan organisasi untuk membumikan ekonomi syariah.
Jajaran Bank NTB Syariah yang diwakili M. Nur Rahmat menjelaskan sebagai wujud dari komitmen program ini, Bank NTB Syariah sudah menyediakan Rp 1 milyar dan lebih kurang Rp 400 juta telah disalurkan setelah satu bulan diresmikan oleh Gubernur. "Dan proses terus berjalan. Kami juga ada pelatihan pelatihan takmir yang bekerjasama dengan MES," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala OJK Provinsi NTB Farid Faletehan selaku Pengarah TPAKD Provinsi NTB dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya akses pembiayaan yang mudah dan murah bagi pelaku usaha mikro. Kehadiran Mawar Emas diharapkan mampu melepaskan masyarakat dari rentenir dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah NTB.
Ke depan, TPAKD NTB akan mengundang keterlibatan lembaga jasa keuangan lainnya, agar Mawar Emas dirasakan manfaatnya di seluruh penjuru NTB. (gl 02).