MATARAM , -- Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah berharap agar seluruh masyarakat, khususnya para petani, peternak, kelompok masyarakat ataupun lembaga masyarakat lainnya bisa berpartisipasi dan berkontribusi bagi keasrian dan kelestarian wilayah Doro Ncanga, Kabupaten Dompu.
“Kontribusi dimaksud bagaimana masyarakat kita tetap menjaga kawasan hutan ataupun kawasan lahan penggembalaan ternak agar tetap lestari, aman dan tidak digangu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang hanya untuk kepentingan sesaat yang berdampak tidak baik dan merugikan masyarakat setempat,” kata Gubernur NTB saat menerima audiensi Himpunan Petani Peternak Wilayah Doro Ncanga (HPTWD), Selasa (29/9/2020) di Pendopo Gubernur NTB.
Mantan anggota DPR RI tiga periode ini mengingatkan, jika di lapangan ditemukan berbagai kendala teknis disarankan untuk segera berkonsultasi secara proaktif kepada Perangkat Daerah terkait seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan ataupun dengan Dinas Pertanian Provinsi NTB.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Ir. Hj. Budi Septiani, berjanji akan lebih intens menelusuri dulu akar permasalahan yang ada di lahan penggembalaan Doro Ncanga sebagaimana diaspirasikan para petani peternak setempat.
“Jika nantinya sudah ditemukan akar permasalahannya, kami akan segera melakukan pembenahan-pembenahan selanjutnya. Kami memang sebelumnya juiga kerap kali melakukan berbagai pelatihan pelatihan-pelatihan bagi para peternak di sana dengan tujuan untuk membangkitkan kembali semangat berusaha bagi para peternak kita di Doro Ncanga,” kata Budi.
Bagi Budi, dirinya terus bermimpi besar agar ke depannya di kawasan tersebut bisa dijadikan sebagai padang penggembalaan yang luar biasa, dikarenakan di lokasi tersebut memiliki potensi sumber air cukup besar bagi peningkatan ekonomi para petani peternak di kawsasan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi NTB, Ir. Madani Mukarom, BSc.F., M.Si turut menawarkan solusi di kawasan hutan dan ladang penggembalaan di Doro Ncanga. Solusi dimaksud yakni pihak perusahaan yang memiliki hak guna usaha (HGU) di sana bisa bekerjasama dengan masyarakat peternak untuk ditanami rumput di sela-sela pepohonan di kawasan tersebut. Disamping bisa memberikan keuntungan kedua belah pihak dimana peternak bisa mendapatkan pakan dari kawasan tersebut, juga kawasan hutan tetap hijau dan lestari.
“Yang penting, para peternak jangan melepas ternak gembalaannya di kawasan tersebut agar hutan juga tetap lestari dan tidak rusak diinjak atau dimakan ternak. Pakan ternak seperti rumput tadi bisa diambil dan dibawa ke lokasi pakan ternak khusus. Tentu kita juga akan dorong kerjasama peternak dengan para pengusaha nantinya. Karena memang ada regulasi yang mengatur di kawasan tersebut 20 persennya bisa dikerjasamakan,” ujar Mukarom.
Perwakilan dari HPTWD Samsurizal berharap agar di kawasan Doro Ncanga agar tetap aman dan berdampak positif bagi penguatan ekonomi petani peternak setempat. Tidak terhambat oleh kepentingan-kepentingan sepihak, tidak diklaim sebagai kepentingan pribadi. Namun tetap mengedepankan kepentingan bersama-sama baik bagi masyarakat dan Pemda setempat. (gl 02).