Iklan


Selasa, 08 September 2020, September 08, 2020 WIB
Last Updated 2023-04-24T11:47:36Z
MATARAMPROVINSI NTB

Pemprov NTB Ajak Milenial Tetap Berkontribusi Positif di Era New Normal

Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM 


MATARAM ,  – Pemprov NTB terus mengajak generasi milenial yang selama ini sangat dekat dengan penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari agar ikut berperan aktif dalam mensukseskan program Nurut Tatanan Baru di Provinsi NTB. Selama ini ada sejumlah program yang dimunculkan oleh Biro Humas dan Protokol NTB untuk melibatkan kelompok pemuda dalam membangun daerah.

“Kami secara aktif melibatkan anak-anak muda yang kreatif untuk ikut terlibat dalam pembangunan di NTB baik sebelum pandemi maupun di masa pandemi ini,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM saat menjadi narasumber di acara Bincang Gemilang Radio Global FM Lombok dengan tema “Peran Generasi Milenial di Era New Normal,” Selasa, 8 September 2020.

Selain Kepala Biro Humas sebagai narasumber, ada pula Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri asal Kota Mataram, Annisa Paramita yang mengisi talkshow tersebut. Annisa Paramita bergabung dalam talkshow tersebut melalui aplikasi Zoom lantaran sedang bertugas di Jakarta. 

Karo Humas mengatakan, sebelum masa pandemi telah dilaksanakan program NTB Memanggil. Konsepnya adalah para pemuda magang kerja di Pemprov NTB. Hal ini dilakukan dalam rangka  mempersiapkan generasi muda untuk mengambil peran aktif dan positif dalam pemerintahan guna memajukan masyarakat NTB khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Program ini didesain untuk melibatkan generasi penerus bangsa di dalam perumusan kebijakan dan implementasi program strategis Pemprov NTB.

 “Mereka memiliki visi pembangunan, sekaligus para pemuda itu juga menjadi objek pembangunan itu sendiri,” katanya.

Biro Humas juga telah menggelar kegiatan PR Ambassadors Challenge 2019. Pihaknya telah menjaring ratusan peserta dan telah terpilih 10 orang grand finalis yang selanjutnya mereka menyelami program-program unggulan Pemprov NTB di OPD-OPD terkait. Tugasnya adalah memberikan informasi kepada masyarakat, terutama kepada generasi milenial agar ikut berkontribusi pada program NTB Gemilang.  

“Kami juga melibatkan para influencer atau selebgram untuk menyebarluaskan berita positif terkait dengan upaya Pemda menangani pandemi Covid-19 ini. Kami memiliki wadah untuk membicarakan isu-isu kekinian. Jadi peran generasi milenial untuk berkontribusi dalam memberikan kabar baik di masa pandemi itu sangat tinggi, “ kata Bang Najam.

Saat ini lanjutnya, aktivitas fisik sudah lebih longgar. Semakin banyak pula destinasi wisata di NTB yang dibuka kembali. Kalangan milenial banyak yang menyerbu destinasi wisata yang ada di daerah ini. Namun demikian, penekanan Pemprov NTB yaitu semua pihak harus tetap menerapkan protokol Covid-19. Sehingga produktif dan sehat itu bisa didapatkan dalam waktu yang bersamaan. 

Sementara itu Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri asal Kota Mataram, Annisa Paramita dalam talkshow tersebut banyak menyampaikan soal pentingnya pelibatan generasi milenial atau generasi Z dalam pembangunan daerah, terlebih di masa pandemi ini. Menurutnya generasi milenial dan generasi Z memiliki kemampuan beradaptasi dengan digital yang sangat baik. Karena mereka lahir saat teknologi digital sedang berkembang pesat.

“Jadi ketika pandemi seperti ini dan semua hal menjadi digital, maka sudah seharusnya anak-anak muda ini menjadi agent of change atau pendorong utama agar dunia bisa beradaptasi dengan pandemi,” katanya.

Lalu apa arti “new normal” bagi generasi milenial ? Kata Annisa, new normal bukanlah sekedar menggunakan masker, rajin cuci tangan pakai sabun serta menjaga jarak, namun lebih dari itu, semua orang harus beradaptasi dalam semua hal di masa pandemi ini.  Kelompok milenial katanya sepenuhnya sudah sadar dengan pentingnya mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19, namun yang menjadi tantangan yaitu adanya sebagian orang  yang merasa bosan dengan penggunaan masker setiap hari.

“Namun bagaimana kita bisa menjaga semangat dan konsistensi agar orang-orang masih tetap mau menerapkan protokol kesehatan setelah enam bulan pandemi  di negara kita,” katanya. (gl 02).