Kegiatan pemberdayaan masyarakat di kawasan rawan dan rentan narkotika yang diadakan oleh BNN RI di Desa Senggigi |
LOMBOK BARAT , – Kegiatan pemberdayaan masyarakat di kawasan rawan dan rentan narkotika yang diadakan oleh BNN RI di Desa Senggigi, telah memasuki hari ke-3 yang sekaligus menjadi hari terakhir dalam pelaksanaannya. Di hari terakhir pelaksanaannya tersebut, kegiatan diisi dengan pelatihan kuliner seperti pembuatan aneka pempek dan kuliner abon tongkol, yang nantinya diharapkan dapat membantu sektor usaha dan ekonomi para peserta maupun masyarakat di sekitarnya.Kamis, 24 September 2020.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh 50 orang peserta dari sejumlah kelompok masyarakat seperti PKK, Kader serta warga lokal Desa Senggigi, disambut dengan antusiasme mereka dalam pembuatan aneka produk kuliner yang berlangsung hingga Rabu siang. Beberapa aneka produk kuliner seperti Pempek Kapal Selam, Pempek Telur, Pempek Lenjer Serta Abon Tongkol merupakan hasil olahan dari setiap peserta yang dibantu oleh instruktur kuliner.
Di sela-sela kegiatan, Rahajeng selaku pemilik usaha Abon Nipah yang sekaligus menjadi salah satu instruktur dalam kegiatan pelatihan kuliner tersebut, memaparkan mengapa abon tongkol menjadi pilihannya sebagai produk kuliner yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Desa Senggigi. Dari yang dipaparkannya, ia menjelaskan bahwa kuliner abon tongkol yang menjadi produk pelatihan kuliner tidak menggunakan bahan-bahan pengawet maupun MSG. Di samping itu, ia melanjutkan bahwa produk abon tongkol tersebut justru lebih spesial dengan tambahan kaldu jamur yang juga dibuat oleh para peserta selama pelatihan.
Lebih lanjut, peserta kegiatan juga mendapatkan pelatihan teknis berupa penggunaan mesin pembuatan kuliner abon tongkol guna memaksimalkan hasil produk kuliner yang dibuat. Selain itu dengan terlaksananya pelatihan kuliner ini, peserta yang secara keseluruhan berasal dari Desa Senggigi diharapkan dapat menunjukan kesinambungannya dari ilmu, keterampilan serta pengetahuan baru yang didapat selama diadakannya kegiatan pelatihan kuliner. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Titik Tri Selaku Kabag Monev BNN RI yang juga turut mendampingi jalannya acara pelatihan kuliner.
Tak hanya melalui jajaran BNN, harapan bagi masyarakat maupun instansi BNN itu sendiri juga disampaikan oleh Rini Astuti selaku salah satu peserta pelatihan kuliner dalam sebuah wawancara singkat. “Harapan saya Pelatihan ini dapat dikembangkan (lebih sering) lagi”, ujarnya ketika ditanya perihal harapan bagi pihak BNN ke depannya. (gl 02).