Iklan


Rabu, 16 September 2020, September 16, 2020 WIB
Last Updated 2023-04-24T11:47:25Z
LOMBOK BARATPARIWISATA

Rencana Pembangunan Bike Park Meninting Makin Dimatangkan

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid  di dampingi oleh Kepala Dinas PU-TR I Made Arthadana saat meninjau lokasi pembangunan Bike Park Meninting 


LOMBOK BARAT , - Rencana revitalisasi kawasan wisata Senggigi termasuk pembangunan Bike Park Meninting semakin mantap. Hal itu terlihat melalui pertemuan di Ruang Rapat Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU-TR) Lombok Barat (Lobar), Selasa, (15/9). 

Dalam pertemuan yang dihadiri Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid ini dibentuk Tim Perencanaan dan Pembangunan Terintegrasi Kawasan Wisata Meninting. Dalam tim ini bertindak selaku koordinator H. Robijono Prasetijanto dengan Wakil Koordinator H. Andi Hadianto. 

Pertemuan ini juga dihadiri Asisten III Setda Lobar, H. Mahyudin, Kepala Dinas PU-TR I Made Arthadana, Sekretaris Dinas PU-TR H. Lalu Najamudin, perwakilan dari Dinas Parawisata Lobar L. Danillah (Kabid Destinasi), Kabag Hukum Setda Lobar Ahmad Nuralam, Camat Batulayar Syahruddin, Kades Meninting H. Iskandar Zulkarnain Zainul Arifin serta perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1.

Kadis PU-TR Made Arthadana mengatakan perencanaan secara teknis sudah ada tim ahli.

“Tinggal diintegrasi saja lebih lanjut sehingga menjadi kesatuan perencanaan, hanya saja yang saya pikirkan siapa yang berbuat dan siapa yang menjadi terdepan untuk kita dukung bersama,” tutur Made.

Made juga menyinggung tanah wakaf yang ada di wilayah Meninting.

"Wakaf ini paralel, nanti mungkin Pak Kades dan Pak Camat menyampaikan bagaimana kondisi wakaf ini, intinya Pemda yang kelola wakaf ini," kata Made.

Dikatakan Made, pengadaan lahan, karena BWS sampai saat ini menunggu penegasan dari Pemda Lombok Barat, maka pengadaan lahan bisa dilaksanakan fisiknya karena perencanaan sudah siap. 

"Perencanaan kita sudah siap, anggarannya sudah siap untuk didiskusikan ke Jakarta, namun ini butuh selembar surat BWS ini sebagai aspirasi dari pusat," lanjut Made.

Sementara itu, koordinator Robijono Prasetijanto  mengungkapkan tim percepatan pembangunan muara Meninting ini ditujukan untuk menyatukan semua stakeholder yang ada di sana.

"Untuk menjadikan salah satu kawasan unggulan untuk mendukung KEK (kawasan ekonomi khusus, red) Mandalika di samping kawasan Senggigi dan lainnya, ini adalah perbatasan yang harus dikelola dengan baik," ujar Robi.

Diketahui, dalam pembangunan dan pengadaan lahan itu yang akan ikut terintegrasi keselurahannya yakni tanah yang ada di bawah jembatan muara Meninting. Kemudian ada dua pemilik tanah yang akan dilewati sampai dengan tanah wakaf dan beberapa rumah penduduk.

Di tempat yang sama Kades Meninting H. Iskandar Zulkarnain mengungkapkan bahwa untuk menyakinkan masyarakatnya ia membutuhkan desain. 

"Minimal ada modal saya ngomong ke masyarakat bahwa tanah wakaf itu akan dibuat seperti apa, yang penting menguntungkan bagi masyarakat sekitar, supaya saya tidak disalahkan oleh masyarakat juga," ujar Iskandar.

Bupati Fauzan dalam arahannya mengatakan bahwa tanah wakaf itu tidak boleh dijual, tetapi kalau ditukar boleh.

"Sampaikan pada masyarakat bahwa wakaf boleh ditukar, tiang (saya, red) sudah tanya sama Tuan Guru, jawabnya boleh," ujar Fauzan.

Fauzan juga menyarankan agara penyelesaiannya dilakukan dengan baik yaitu dengan didiskusikan bersama masyarakat.

"Tentunya tidak boleh merugikan mereka di satu sisi, di sisi lain juga Pemda tidak boleh melanggar peraturan karena kita di pemerintahan ada peraturan yang mengayomi masyarakat," ujar Bupati Fauzan.(gl 02).