Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid didampingi Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo dan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lobar H. Lalu Winengan |
LOMBOK BARAT , - Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid didampingi Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo dan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lobar H. Lalu Winengan menyerahkan buku tabungan penerima rumah swadaya program dana alokasi khusus kepada masyarakat Desa Lembar, Kecamatan Lembar bertempat di Aula Desa Lembar, Rabu, (9/9).
Sebelum penyerahan buku tabungan kepada masyarakat, Bupati Fauzan juga menyempatkan meninjau langsung rumah masyarakat yang sudah jadi dibangun di Dusun Bakong, Desa Lembar.
Dalam Sambutannya Bupati H. Fauzan Khalid mengatakan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang diberikan dana bantuan kurang lebih ada 5 ribu unit RTLH.
“Saya bercita-cita dan bertekad sebelum jabatan saya berakhir 2024 rumah yang tidak layak huni ini tidak boleh ada lagi di Lombok Barat,” harap bupati.
Ia juga menyampaikan kebanggaan atas RTLH yang sudah jadi.
“saya sangat bangga sekali karena anggaran Rp 17 juta setengah rumah masyarakat menjadi bagus. Itu artinya masyarakat ikut gotong royong dengan anggaran Rp 17 juta setengah. Semangat masyarakat semua sangat luar biasa,” ucap bupati bangga.
“Ke depannya kita akan kerjasama dengan teman-teman dari Polri karena dari pihak Polri sudah siap untuk kita sama-sama gotong royong dan mari kita jaga kebersamaan kesehatan dan anak-anak kita semua,” ajak bupati.
Dikatakan Fauzan, pihaknya akan terus memprioritaskan pembangunan rumah yang memang dibutuhkan, mengingat masih banyak warga yang rumahnya kurang layak huni.
“Kami akan terus berupaya melakukan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat, namun memang tidak dapat terpenuhi seluruhnya sekaligus. Ada tahapan, proses, prosedur dan penentuan skala prioritas dalam menentukan sasaran kegiatan ini,” katanya.
Kepala Dinas Perkim H. Lalu Winengan menyampaikan, untuk Kabupaten Lombok Barat jumlah RTLH tahun ini yang belum terbangun kurang lebih 4.604 unit rumah.
“Cita-cita kami Dinas Perkim dari tiga atau empat tahun terakhir Bapak Bupati memimpin itu kita harapkan masyarakat Lombok Barat tidak ada lagi memakai bedek atau kayu. Rumahnya kita bangun sesuai dengan syarat dan prosedur,” ujarnya.
Tahun ini, sebut Winengan, ada lima sumber dana didapatkan Lombok Barat untuk sekitar 1.107 RTLH dengan total biaya kurang lebih Rp 19.915.000.000. Ada dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 299 unit rumah dengan biaya Rp 5. 775.000.000; dari BSPS Reguler sebanyak 320 rumah dengan nilai Rp 5,600.000.000 miliyar; ada dari BSPS Strategis 150 Rumah dengan biaya Rp 2,625.000.000; dari APBD I sebanyak 108 unit dengan biaya Rp. 1.890.000.000; dan APBD II Lombok Barat kurang lebih 230 unit senilai Rp. 4.025.000.000.
“Dengan anggaran yang sangat sederhana ini masyarakat sangat luar biasa keinginan untuk membagun rumahnya walaupun bantuannya sangat minim sekali dan ada yang sampai menjual hewan ternaknya untuk membangun rumah dan alhamdulilah rumahnya rata-rata bagus semua,” syukur Winengan. (gl 02).