Asisten I Sekretariat Daerah Pemkab Lombok Barat (Lobar) Agus Gunawan membuka secara resmi Festival Rinjani Sangkep Beleq |
LOMBOK BARAT, - Bertempat di Bencingah Taman Narmada, (6/10), Asisten I Sekretariat Daerah Pemkab Lombok Barat (Lobar) Agus Gunawan membuka secara resmi Festival Rinjani Sangkep Beleq. Festival ini bertujuan untuk pemuliaan alam, melestarikan alam, serta mempertahankan keasrian alam, kearifan lokal dan kebudayaan masyarakat adat serta sinergitas antara tokoh agama, budaya dan para seniman.
Penanggung jawab Pelaksana Festival Sangkep Beleq, Tjatur Kukuh Sujanto menyampaikan dalam gelaran ini hadir tiga unsur yaitu tokoh agama, tokoh budaya dan seniman untuk bersinergi menjaga dan melestarikan Gumi Paer Lombok. Acara ini juga dihadiri oleh para pemangku kebijakan lainnya.
“Ini yang kedua kalinya digelar, Festival Sangkep Beleq pertama dilaksanakan di Bayan. Sedangkan festival selanjutnya belum kita tentukan. Ada 8 tahapan secara pararel sangkep yang akan dilaksanakan ke depan,” tutur Kukuh.
Oleh karena itu, festival ini dihajatkan menjadi tempat untuk menyampaikan aspirasi bagaimana mendiskusikan agar kerusakan Rinjani bisa teratasi dan alam tetap lestari dengan rekomendasi hasil Sangkep Beleq.
Kerusakan, katanya, sudah jelas, yang merusak juga jelas. Oleh karena itu, tokoh masyarakat perlu dilibatkan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). "Bicara kerusakan, tentu itu ada kebutuhan perut,
untuk itu perlu meningkatkan ekonomi lokal. Rinjani itu Gumi Paer Lombok supaya di pinggir hutan dapat dikembangkan supaya tidak merusak hutan," cetusnya.
Sementara Asisten I Agus Gunawan mewakili Bupati Lombok Barat sebelum membuka acara pada kesempatan itu mengajak harus pandai bersyukur kepada Allah atas karunia alam yang begitu subur yang dapat mensejahterakan masyarakat sekitar, serta keberkahan kekayaan alam dan hujan sebagai puncaknya.
Gunung Rinjani, hutan rinjani, lanjutnya, perlu ada kolaborasi dan sinergitas pemerintah daerah, provinsi bahkan Pemerintah Pusat serta pemangku kebijakan untuk menjaga bersama untuk keberlangsungan yang berkesinambungan.
"Rinjani milik kita bersama,"sebutnya.
Tidak hanya itu, Agus juga menyebut masyarakat sekitar hutan harus diberdayakan untuk mengelola Hutan Kemasyarakatan (HKm) sebab jika tidak terkoordinasikan dengan baik maka akan terjadi masalah sosial termasuk terjadinya ilegal logging dan perusakan.
"Nanti saya sampaikan ke Bupati dan mudah-mudahan Pemerintah Lombok Barat dapat berkontribusi apa yang menjadi hajat pada Sangkep Beleq ini," pungkas mantan Kepala Dinas Disperindag Lombok Barat ini. (Dedy/gl 02).