Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menerima silaturahim Tokoh Adat, Agama dan Budaya se-Pulau Lombok yang tergabung Lombok Mercusuar dan juga Laskar Sasak |
MATARAM ,
- Meskipun hari libur, pintu Pendopo Gubernur akan selalu terbuka bagi siapa saja. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah selalu menyambut dengan senang hati masyarakat yang datang menyampaikan aspirasinya, bahkan yang hanya berkunjung untuk mempererat tali silaturahim.
Hal tersebut dibuktikan pula siang ini, saat Gubernur menerima silaturahim Tokoh Adat, Agama dan Budaya se-Pulau Lombok yang tergabung Lombok Mercusuar dan juga Laskar Sasak yang berlangsung di Pendopo Gubernur, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Gubernur dalam kesempatan tersebut mengajak masyarakat untuk selalu menjunjung tinggi adat, kebudayaan dan juga agama. Sehingga dimanapun berada, akar budaya menjadi hal yang tidak boleh dilupakan.
"Pengalaman kami berkelana kemana mana, Islam itu adalah agama sangat lentur dalam menghargai keragaman dan memberikan ruang adat untuk berkembang," ucapnya.
Bang Zul sapaan akrabnya, kemudian membahas perhelatan internasional yang akan segera berlangsung di NTB, yakni MotoGP Mandalika 2021. Dalam hal ini, Ia memotivasi tokoh-tokoh yang hadir agar turut mendukung progres pembangunan sirkuit hingga kesuksesan gelaran tersebut nantinya.
Bang Zul juga tak ingin anak-anak NTB kelak akan hanya jadi penonton di daerahnya sendiri. Untuk itu, hadirnya program Beasiswa Luar Negeri diharapkan dapat membuat anak-anak muda NTB lebih percaya diri dan memiliki wawasan yang luas.
"Percuma pakai pakaian adat panjang sampai semeter, dua meter tapi hatinya tidak berpihak pada lokal. Percuma kerisnya panjang-panjang kalau ternyata tidak punya keberanian juga membela masa depan anak cucu kita," tegas Bang Zul.
Ia pun berjanji bahwa pintu pendopo akan selalu terbuka untuk menyambut masyarakat demi ikhtiar membangun NTB yang Gemilang. Tak lupa, Bang Zul mengapresiasi Lombok Mercusuar yang telah menyatukan hati para tokoh-tokoh yang ada di Pulau Lombok.
"Kita yakin, dengan adanya Lombok Mercusuar kita punya tuntutan, kita punya arahan, sehingga kita punya tempat kembali guyub, duduk bersama, hidup tentram menghadirkan kesejahteraan kemakmuran bagi pulau Lombok, NTB, Indonesia bahkan dunia dimasa yang akan datang," tutupnya.
Sementara itu, Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K., M.H, menekankan akan pentingnya menjunjung tinggi kearifan lokal dan adat istiadat yang begitu beragam di Indonesia.
"Sangat luar biasa beraneka ragam, saya kaitkan dalam konsep kepolisian sebagaimana Polri didalam memelihara ketertiban, kami sangat tidak bisa lepas dari kearifan lokal tersebut," ujarnya.
Begitu juga dengan Suku Sasak yang disebutnya telah eksis dari zaman nenek moyang dan dikenal berkat keakrabannya. Ia pun mengimbau agar masyarakat Sasak dapat terus menjaga keharmonisan dan kerukunan antar sesama suku dan juga suku-suku lainnya.
"Silaturahim itu penting, oleh karena itu Polri senjatanya bukan KUHP, bukan hukum, borgol, water cannon, bahkan pistol. Namun, senjata paling utama adalah silaturahim dan komunikasi dengan hati yang lurus," jelas Iqbal.
Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah NTB, Ir. Wahyudi Adi Siswanto M.Si, menyampaikan dua hal terkait pentingnya menjalin silaturahim dan kaitan seni budaya dalam penegakkan peraturan-peraturan daerah.
"Pentingnya silaturahim yang merupakan wujud dari kasih sayang ini, jadi sehebat apapun ilmu wujudnya adalah kasih sayang," tutur Wahyudi.
Selain itu, Ia menyinggung peran seni dan budaya dalam mendukung penegakkan peraturan. Menurutnya, seni dapat menjadi media untuk mengkampanyekan hal-hal positif yang tentunya akan lebih mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat. Ia pun mencontohkan musik yang mengajak orang-orang untuk patuh memakai masker saat beraktifitas.
"Jadi memakai masker bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi persoalan kepatuhan terhadap adat dan dengan begitu maka kita sudah dibataskan atau dipagari dari hal-hal yang tidak baik," pungkasnya.
Momen ini juga menjadi tempat para tokoh-tokoh untuk menyampaikan harapan dan juga aspirasinya. Dimulai dari Tokoh Adat, Budaya hingga Agama satu persatu menyuarakan rasa nasionalisme dari Bumi Lombok untuk Indonesia. Dihadapan Gubernur yang juga turut didampingi Kapolda NTB, Kabinda NTB serta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB, para tokoh-tokoh ini begitu akrab berdiskusi dan bertukar pikiran demi membangun daerah.
Perwakilan Tokoh Adat, Drs. Lalu Bayu Windia, M. Si, mengapresiasi era kepemimpinan Gubernur yang disebutnya sangat memberikan perhatian terhadap kebudayaan yang ada di NTB.
"Alhamdulillah pada era pak Gubernur, isu-isu kebudayaan mendapat perhatian yang proporsional, selain juga dengan isu-isu yang lainnya," ungkapnya.
Melalui kesempatan ini, Ia berharap seluruh masyarakat dapat terus memberikan perhatian kepada adat budaya dan juga agama.
Senada dengan hal tersebut, Perwakilan Tokoh Budaya, H. Lalu Putria bertekad untuk terus menciptakan keamanan di daerah. Ia juga memuji para pimpinan daerah yang telah menunjukan kepeduliannya dalam mewujudkan keamanan di NTB.
"Alhamdulillah di Bumi Sasak Lombok Ini sudah ada Laskar Sasak, yang akan bersama-sama dengan masyarakat akan mewujudkan keamanan tersebut," sebutnya.
Terakhir, TGH. Kudri Abdullah, MA., M. Si yang mewakili Tokoh Agama menyampaikan rasa terima kasihnya dapat menyapa dan bersilaturahim dengan seluruh tokoh adat, budaya dan agama se-Pulau Lombok. Bersama antar lintas tokoh, Ia bertekad menyatukan visi guna mengharmoniskan antara tokoh adat, tokoh budaya dan juga tokoh agama.
"Agama akan kuat kalau ditopang oleh adat dan budaya. Sebaliknya, adat dan budaya akan selamat kalau ditopang oleh agama," jelasnya.
Oleh sebab itu, Ia berharap seluruh aspek tersebut dapat saling mendukung dan juga menguatkan. Dengan hal ini, Kudri yakin NTB dapat semakin harmonis dan menjunjung tinggi rasa kekeluargaan. (gl 02).