Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menerima Perhimpunan Ahli Epidemologi Indonesia (PAEI) Drs. Bambang WK. M. Epid, |
MATARAM,
- Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menerima Perhimpunan Ahli Epidemologi Indonesia (PAEI) Drs. Bambang WK. M. Epid, dalam rangka melaporkan capaian hasil program penguatan surveilans Covid-19 di NTB, Kamis, 1 Oktober 2020.
Audiensi ini bertujuan melaporkan yang sudah dilakukan selama empat (4) bulan di NTB, dari hasil evaluasi tersebut akan dilanjutkan penguatan komunikasi resiko. Kemudian juga akan dilakukan penguatan tim surveilans. Sasarannya adalah tracing dan testing yang akan dtingkatkan dan dikuatkan melalui sistem pelatihan dan On The Job Training.
Menanggapi hal tersebut, Wagub yang ditemui di ruang kerjanya menyampaikan sepakat dan mendukung perbaikan yang akan dilakukan karena sesuai dengan tujuan kedepan, yaitu penguatan tracing dan testing.
Wagub NTB tak hanya mendukung tapi juga berpesan agar betul-betul mengikuti standar tertinggi, bila perlu lebih baik dan lebih baik lagi. Kesulitan utama pemerintah dalam menangani Covid-19 adalah paradigma masyarakat tentang penggunaan masker.
"Kami ingin yang terbaiklah, karena kuncinya tracing treatment, bagaimana biar bisa masif dan tepat sasaran dan penyebaran bisa dilokalisir," tutur Hj Rohmi, sapaan akrab Wagub NTB.
Pemerintah Provinsi NTB melalui Wagub yang saat itu didampingi Asisten I Setda NTB dan Kepala Dinas Kesehatan NTB, setuju dan sepakat. "Yang terpenting adalah agar masyarakat NTB bisa hidup New Normal, dan masyarakat terbiasa hidup dengan protokol Covid, apapun akan saya dukung yang penting untuk kebaikan masyarakat," tegas Hj Rohmi.
Wagub menambahkan, bagaimana membuat masyarakat satu persepsi, bahwa Covid-19 itu ada dan tidak mengenal siapapun, dan yang terpenting adalah protect diri. "Alhamdulillah NTB Perdanya sudah ada dan pertama di Indonesia, TNI Polri juga terus support dan ini terus dikampanyekan," tegas Hj Rohmi.
Menurut Wagub, kehidupan era tatanan baru atau New Normal, masyarakat tetap bisa mencari nafkah, aturan tegas untuk ditegakkan, boleh tetap menjalankan kewajiban mencari nafkah, tetapi masyarakat wajib juga patuhi protokol Covid sampai menunggu vaksin datang. "Pakai masker memang gak enak, tapi jauh lebih enak daripada kita kena Covid, silakan apa yang terbaik supaya kita eksekusi sebaik-baiknya," pungkasnya.
Sementara itu, Bambang WK menyampaikan kesiapannya untuk terus membantu penguatan sistim kesehatan di NTB. "Kegiatan pokok kami yaitu menguatkan tim surveilans, tim lapangan, juga mengadakan pelatihan, asesmen, survey knowledge kepada masyarakat tentang pandemi ini," tambahnya.
Beberapa hal yang ditemukan juga sudah dibenahi dengan baik dibantu dengan aplikasi khusus. Namun, yang harus ditingkatkan adalah kapasitas petugas yang mengadakan tracing di lapangan, sebab dari sisi jumlah spesimen penduduk juga masih kurang.
"Salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah tingginya kasus pneumonia, jika ada ciri langsung di-swab," tutur Bambang. (Humas NTB)