Iklan


Senin, 05 Oktober 2020, Oktober 05, 2020 WIB
Last Updated 2023-04-24T11:46:58Z
MATARAMPROVINSI NTB

Wagub NTB dan Ketua TP. PKK NTB Saling Kuatkan Lindungi Anak dari Covid-19

MATARAM ,  - Untuk meningkatkan edukasi masyarakat khususnya dalam penanganan serta perlindungan anak dari Covid-19, Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram bekerja sama dengan pemerintah Provinsi NTB, TP. PKK NTB, Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII), Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB menggelar acara Talk Show bertajuk “Lindungi Anak Kita Dari Covid-19”, Senin, 5 Oktober 2020.

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Covid-19 belum berakhir, pemerintah dan masyarakat masih harus berjuang bersama agar Covid-19 bisa teratasi.

Kita di NTB ingin hidup aman dan produktif, kita harus berkegiatan dengan Protokol Covid-19. Covid-19 tidak bisa selesai hanya dengan pemerintah, virus yang tidak terlihat ini, hanya bisa dilawan dengan kedisiplinan mematuhi protokol Covid-19 dan kesabaran menjalani hari-hari dengan Protokol Covid-19.

Untuk itulah Pemerintah Provinsi NTB, menjadi pelopor di Indonesia dalam penegakan Peraturan Daerah (Perda), bagaimana agar penerapan Protokol Covid betul-betul diseriusi oleh seluruh kalangan masyarakat. Menurut Wagub, pentingnya mengeluarkan Perda Nomor 7 Tahun 2020, sebab melawan Covid-19 sama dengan mengubah pola pikir masyarakat. Butuh sinergi dengan seluruh pihak, termasuk peran orang tua dalam menjaga anaknya.

“Kita pemerintah harus ‘memaksa’ masyarakat dengan aturan supaya bisa disiplin, karena bisa kita bayangkan kalau seluruh masyarakat di NTB disiplin dengan protocol Covid, kita bisa hidup aman dan produktif, kegiatan bisa berlangsung, kasus turun kematian turun, kita bisa menjalani dengan baik, tidak akan ada kolaps,” tutur Umi Rohmi sapaan akrab Wagub.

Lebih lanjut Umi Rohmi mengungkapkan, di masa pandemi ini peran orang tua sangat penting untuk menjaga kesehatan anak - anak dan untuk mendampingi anak - anak dalam proses belajar karena selama pandemi kondisi terpaksa anak-anak harus belajar dari rumah.

Hal ini tentu mengakibatkan usaha yang lebih dari orang tua, butuh ketelatenan dan tidak boleh acuh. "Anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus kita pelihara kita jaga, kita sebagai orang tua di masa pandemi ini dituntut berikhtiar lebih menjaga anak kita, jika tidak ada hal yang emergency jangan biarkan anak keluar rumah, jadikan lah rumah tempat edukasi dan bermain yang aman bagi anak, sehingga anak kita betul terlindungi,” pesan Umi Rohmi.

Terakhir, Umi Rohmi mengajak seluruh masyarakat membiasakan menggunakan masker, nyaman hidup dengan masker agar bisa saling melindungi satu sama lain.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP. PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah yang juga menjadi narasumber dalam Talkshow ini menyampaikan tentang pola asuh anak di masa pandemi Covid-19.

Mengawali arahannya, Hj Niken menyebarkan dukungan kepada keluarga-keluarga di NTB. Kunci melawan Covid-19 adalah konsisten dan kedisiplinan dalam protokol kesehatan. Saat ini terutama mengenai masalah anak, seluruh aspek kehidupan anak bergantung pada orang tua.

Pola asuh harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini. Ketua TP. PKK NTB juga menyampaikan beberapa tips pola asuh anak. Pertama, gunakan waktu yang ada di rumah dengan melaksanakan kegiatan yang berkualitas. Kedua, bagaimana orang tua tetap bersikap positif. Ketiga, bagaimana para orang tua dalam melakukan pengasuhan, membuat rencana atau jadwal kegiatan anak dengan lebih terencana.

Keempat, bagaimana mengatasi perilaku anak-anak, mengawasi perkembangan anak-anak, apakah pandemi ini memberi efek positif atau negative. Kelima, bagaimana tetap melakukan edukasi Covid-19 pada anak dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh anak. SepertiSeperti halnya bagaimana menggunakan masker dan menjadi anak yang mau melindungi diri, awas terhadap masker, lebih sering mencuci tangan, jaga jarak dan lainnya.

Terakhir, Hj Niken berpesan, “Anak adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua, amanah kita untuk kita didik untuk kita asuh agar mereka menjadi khalifah atau pemimpin bagi masyarakat di masa nanti,” pungkasnya.

“Marilah tetap memperbarui diri dengan pengetahuan terbaru mengenai Covid-19, memperhatikan hak  anak untuk berkembang, yang terpenting dan utama adalah anak mendapat hak perlindungan dan kesehatan dari orang tua, hal tersebut tentunya bisa terjadi dengan melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.

H. Sahan, S.H selaku Ketua LPA menyampaikan kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan kebijakan pemerintah Provinsi NTB, tentang edukasi dan percepatan pencegahan Covid-19 di NTB. Selain itu, hal ini juga bertujuan sebagai media edukasi dalam rangka meningkatkan pemahaman keluarga dan masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak dalam keluarga.

Dalam hal ini kerjasama antara YPII, PLAN, Unicef, dan LPA NTB telah mengambil langkah intervensi di 50 desa/kelurahan di Kabupaten/kota sepulau Lombok. “Kami sudah melatih para kader desa sebagai fasilitator untuk melakukan pendampingan di tingkat desa,” ujar H. Sahan.

Selain itu, LPA juga telah melakukan pembagian APD terhadap 75 fasilitator desa dan petugas, 2000 masker dan hand sanitizer kepada seluruh fasilitator yang ada di NTB.

Sementara itu, Direktur Eksekutif PLAN Indonesia (YPII) Dini Widiastuti mengatakan terkait program YPII. YPII fokus dengan program sanitasi, hygien, air bersih. Kemudian, YPII juga bekerjasama dengan organisasi lokal di NTB memastikan kekerasan anak menurun.

Terkait kemitraan pencegahan Covid-19, YPII bekerja di delapan kabupaten untuk Covid Response dan melaksanakan sosialisasi pada orang tua, pendidik dan juga melibatkan anak - anak dengan cara yang menyenangkan.

"Kita punya film animasi dalam bahasa sasak, permainan ular tangga, sehingga hal ini mudah dicerna anak - anak, dan membantu orang tua dalam menjelaskan pentingnya Protokol Covid, dan memberikan dukungan material dalam bentuk radio untuk menunjang proses pembelajaran secara daring,” tutur Dini.

Turut hadir sebagai narasumber, Kepala DP3AP2KB NTB, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTB, Praktisi dan perwakilan Forum Anak. (gl 02).