Satreskrim Polresta Mataram menggelar diskusi dan koordinasi bersama perwakilan warga Lingkungan Jempong Timur Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. |
MATARAM , Satreskrim Polresta Mataram menggelar diskusi dan koordinasi bersama perwakilan warga Lingkungan Jempong Timur Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Diskusi itu untuk mencari kesepahaman agar kejadian kurang menyenangkan yang diterima kepolisian tidak terulang lagi di Jempong Timur.
Diskusi digelar Hari Rabu (18/11/2020) sekitar pukul 10.00 wita, di Ruang PPA Polresta Mataram. Kegiatan ini diinisiasi Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa.
Hadir dalam kesempatan tersebut Camat Sekarbela Moh.yusuf,SE., Lurah Jempong Baru H.M.Ishka,Sip., Kepala Lingkungan Jempong Timur H Marzuki, Ketua RT.02 H As'had, Tokoh Agama H Hamdi, Tokoh Masyarakat HM Yamani, H.Ridwan, Bhabinkamtibmas Kelurahan Jempong Baru Bripka Oktario Elphisa dan Babinsa Kelurahan Jempong Baru Serma And Wahab, Kasat Binmas Kompol Dahlan, KBO Reskrim Iptu Mahardika.
Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa menyampaikan diskusi ini bertujuan untuk mencari desain yang tepat agar warga Lingkungan Jempong Timur memahami dan mendukung tugas kepolisian.
Karena berkaitan dengan tindakan Represif Kepolisian di Jempong Timur saat menangkap enam orang pelaku tindak pidana pencurian. Tindakan ini memancing reaksi warga Jempong Timur, Kecamatan Sekarbela yang menganggap tindakan Kepolisian berlebihan. Karena pada saat melakukan penangkapan.
Kepolisian mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari beberapa orang saat petugas menangkap pelaku pencurian di daerah itu. Sehingga terpaksa kepolisian mengamankan satu orang warga yang diduga sebagai provokator.
Dalam kesempatan tersebut, kasat Reskrim menyampaikan bahwa, selama menjabat sebagai kasat Reskrim, Kelurahan Jempong timur menjadi atensi setelah dilakukan pemetaan dari banyaknya pelaku tindak pidana yang disinyalir atau diduga tinggal atau berdomisili di Wilayah Jempong Timur. ‘’ Kepolisian tidak mungkin dapat bekerja maksimal tanpa adanya dukungan dari warga masyarakat,’’ ungkap AKP Kadek Adi Budi Astawa.
Tentang protes warga kepada pihak Kepolisian atas tindakan represif petugas. Yaitu penangkapan pelaku tindak pidana di wilayah Jempong timur yang dianggap berlebihan.
Menurut Kadek, tindakan kepolisian itu karena potensi kerawanan dilapangan yang cukup tinggi. ‘’ Kami juga ingin mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi terhadap personil yang bertugas di lapangan. Kami minta kerjasamanya dan warga sekitar mendukung tugas dan upaya kepolisian,’’ terangnya.
Lalu ada masukan dari Camat Sekarbela, Moh Yusuf menyampaikan, agar komunikasi tidak terputus. Yusuf menyarankan agar membuat group Whatsapp sebagai sarana komunikasi yang beranggotakan sejumlah pihak. Diantaranya, beranggotakan Camat Sekarbela, Lurah Jempong Baru, Kapolsek Ampenan, Danramil Ampenan, Babinkamtibmas, Babinsa, Kaling Jempong Timur dan Ketua RT, tokoh masyarakat setempat serta anggota Tim Puma Polresta Mataram‘’ Ini penting untuk sarana komunikasi kita bersama. Saya menyarankan untuk dibuat group Whatsapp,’’ ungkap Moh Yusuf.
Kepala Lingkungan Jempong Timur H Marzuki mengatakan, pihaknya mengapresiasi diskusi yang diinisiasi kepolisian. Perlakuan yang diterima kepolisian beberapa waktu lalu di Jempong Timur tidak akan terulang. Dirinya pun memberikan garansi dan berupaya menjaga kondisi warga sekitar yang kondusif saat petugas melaksanakan tugasnya. ‘’ Kejadian yang kemarin itu semoga tidak terulang. Kami yang di lingkungan nanti jadi jaminannya,’’ tegasnya.(gl 02)