Foto kondisi jalan dusun Serero Sekotong yang tak pernah disentuh pemda |
LOMBOK BARAT , –Dizaman serba maju saat ini, dimana pembangunan infrastruktur semakin berkembang. Ternyata masih ada penduduk yang hidup terisolasi di perbukitan. Warga hidup terisolasi lantaran kondisi jalan rusak yang tak kunjung ditangani pemerintah. Adalah penduduk dusun Serero Desa Sekotong Tengah kecamatan Sekotong hidup menderita akibat jalan rusak di daerah itu. Akibat jalan rusak, sekitar 200 Kepala keluarga (KK) atau sekitar 500-600 jiwa penduduk Dusun setempat harus hidup terisolasi di atas perbukitan.
Sejak daerah dibuka dan didiami warga, akes jalan sepanjang 3 kilometer tak pernah disentuh pemerintah daerah (pemda). Penanganan hanya dilakukan oleh pihak desa. Kondisi jalan kian parah, apalagi disaat musim hujan. Kondisi ini pun mendapatkan sorotan dari kalangan DPRD Dapil II (Sekotong-Lembar) H Hamdi. Dikonfirmasi di ruang fraksi PKB, Rabu (18/11/2020) mengatakan,selaku anggota DPRD dapil setempat ia mendesak pemda segera membangun jalan menuju Dusun Serero. “Saya selaku anggota DPRD dapil II (Sekotong-Lembar) dari fraksi PKB berharap pemda Lobar unntuk membangun jalan dusun Serero dan dijadikan skala prioritas tahun depan,”tegas politisi PKB ini.
Bukan tanpa dasar ia mendesak pemda agar memprioritaskan jalan itu, karena menurut pimpinan ponpes Ittihadul Bayan Telaga Lebur ini kondisi jalan sudah sangat parah. Sehingga sangat menganggu akses anak-anak ke sekolah, warga yang mau berobat dan melagirkan. Lebih-lebih disaat hujan warga yang mau melahirkan harus digotong, karena mobil tidak bisa lewat. “Warga yang sakit, kadang-kadang belum sampai puskesmas (rumah sakit) sudah meninggal di perjalanan karena akses jalan parah,”tegas dia.
Ia pun mengaku siap mengawal pembangunan jalan ini kedepan. Sebab kalau berharap dari program pokok pikiran (pokir) dewan tidak cukup untuk menangani jalan ini, mengingat panjang jalan mencapai 3 kilometer. Pihaknya hanya bisa membantu kelompok tani dan kebutuhan lainnya. Kondisi jalan rusak ini dialami sejak daerah itu dihuni warga. “Dari awal dihuni dusun itu, jalan ini tidak pernah dibangun,”kata dia. Kalaupun ditangani sebatas spot-spot (titik), di jalur yang parah dan rawan. “Itu ditangani dari dana desa,”ujar dia.
Ia menegaskan, kalau tidak ada kejelasan penanganan jalan ini maka warga setempat berencana akan hearing ke dewan dan pemda. Selain jalan, untuk fasilitas air sudah terbangun embung dan pamsimas. Untuk akses listrik sudah tersambung, namun itu pun dari swadaya masyarakat. Sejauh ini listrik tersebut belum menyala. Sementara itu, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Made Arthadana mengatakan terkait penanganan jalan dusun Serero pihak pemda terus mengupayakan. “Tapi statusnya sepertinya jalan desa, nanti saya cek lebih lanjut,”ujarnya.
Pihak pemda sudah menangani jalan lebah suren-loang batu kemudian tembus Kedaro. Pihaknya mengupayakan agar jalan ini segera ditangani. ( gl 02/Hr)