Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah membuka Musyawarah Daerah (Musda) IX sekaligus Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB. |
MATARAM, - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah membuka Musyawarah Daerah (Musda) IX sekaligus Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB.
Mengangkat tema "Meluruskan Arah Bangsa dengan Wasathiyatul Islam, Pancasila dan UUD NKRI 1945 Secara Murni dan Konsekuen", kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Lombok Astoria, Jum'at, 11 Desember 2020.
Dalam momen ini, Bang Zul sapaan akrab Gubernur mengajak setiap elemen masyarakat dan juga ormas-ormas untuk berani membuat kesimpulan sendiri dalam mengarungi roda kehidupan. Menurutnya, MUI memiliki kontribusi besar dalam menulis kesimpulan cerita umat Islam di Indonesia bahkan dunia.
"Kalau anda tidak punya keberanian menulis kesimpulannya sendiri, kesimpulan cerita hidup anda dan kelompok anda akan ditulis oleh kelompok atau orang lain," ucap Bang Zul.
Begitu juga dengan MUI NTB, Ia meminta agar momentum Musda dan Rakerda dipenghujung tahun ini dapat menjadi media silaturahmi dan menyusun program-program apa saja yang harus dilakukan usai pandemi Covid-19. Bang Zul menyebut tantangan MUI kedepan tidaklah mudah, oleh sebab itu sinergi dan kekompakan harus terus ditingkatkan.
"MUI NTB punya kesempatan juga, untuk menulis kesimpulan cerita bangsa kita dengan hal-hal yang menyenangkan, yang membuat kita punya kesempatan menerjang harapan yang lebih gemilang di masa yang akan datang," tuturnya.
Lebih dari itu, Bang Zul juga berharap MUI kedepannya akan semakin melibatkan lebih banyak ahli-ahli yang siap menghadapi masa depan. Bahkan, Ia berpesan agar para ulama terus berbagi pengalaman dengan cakupan yang lebih luas lagi.
"Ini kesempatan buat kita, dalam dua hari ini, mari kita tinggalkan sejarah buat masa depan NTB dan Indonesia agar kita mampu menulis cerita dan kesimpulan hidup umat Islam NTB, masyarakat Indonesia bahkan masa depan dunia di tangan kita," ajak Bang Zul.
Sementara itu, Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat, Dr. Lukmanul Hakim, M. Si , menyampaikan sejumlah hasil pada Musyawarah Nasional (MUNAS) MUI yang berlangsung beberapa waktu yang lalu. Ia kemudian mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung menyukseskan terselenggaranya MUNAS yang mengedepankan protokol kesehatan tersebut.
"MUI ingin menjadi contoh bahwa pada situasi pandemi, kita semua sepakat bahwa ini adalah musibah bangsa, bukan musibah seseorang atau musibah salah satu pihak. Tetapi kegiatan keulamaan tetap harus berjalan terus, membangun negeri ini juga harus berjalan," jelasnya.
MUI juga disebutnya harus terus berkiprah. Untuk itu MUI harus terus mengembangkan amanatnya baik itu di pusat maupun di daerah. Ia pun menyebut fungsi-fungsi MUI diantaranya, Himayatul Ummah (Pelindung Umat), Khidmatul Ummah (Berkhidmat pada Umat), Shodiqul Hukumah (Bermitra dengan Pemerintah), Takwiyatul Ummah (Penguat Umat) hingga Tauhidul Ummah (Pemersatu Umat).
Selain itu, Lukmanul Hakim juga turut memuji konsep Bank NTB Syariah yang mulai menunjukkan eksistensinya di NTB dan juga Indonesia. Dalam hal ini, Ia mengatakan bahwa ekonomi syariah menjadi salah satu alternatif perekonomian di masa pandemi Covid-19.
Selanjutnya, Ia mengajak MUI NTB untuk turut memperkenalkan ekonomi syariah sebagai alternatif sistem perekonomian dunia. "Majelis Ulama harus berperan dalam memajukan ekonomi rakyat," ujarnya.
Terakhir, Ia memotivasi MUI NTB agar selalu memberikan dakwah yang mendidik dan merangkul masyarakat. Jangan sampai sebaliknya, dakwah yang diberikan tidak boleh memantik perselisihan di tengah masyarakat.
Sebelumnya, Ketua MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim, MM mengungkapkan rasa syukurnya bahwa kegiatan MUSDA IX dan RAKERDA dapat diselenggarakan secara tatap muka meskipun dengan peserta yang terbatas. Hal ini disebutnya sebagai bentuk kesiapan MUI dalam adaptasi kebiasaan baru dimasa pandemi Covid-19.
Syaiful Muslim menyebut, kegiatan MUSDA IX MUI Provinsi NTB periode 2015-2020 merupakan bentuk transparansi Dewan MUI Provinsi NTB kepada Dewan MUI Kabupaten/Kota dan unsur-unsur lain peserta MUSDA dan juga kepada umat.
"Alhamdulillah, MUI Provinsi NTB periode 2015-2020 telah menyelesaikan amanah MUSDA ke VIII tahun 2015 selama lima tahun terakhir ini," ungkapnya.
Selama lima tahun terakhir, Ia mengutarakan begitu banyak ikhtiar yang telah dilakukan guna mengembangkan dan memajukan organisasi. Hal tersebut disebutnya tak lepas dari dukungan pemerintah, jajaran MUI NTB dan berbagai pihak-pihak terkait.
"Kami atas nama Dewan Pimpinan MUI Provinsi NTB periode 2015-2020 menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh Pengurus Dewan Pimpinan MUI Provinsi, Kabupaten/Kota yang selama lima tahun terakhir telah memberikan dukungan dan partisipasinya, sehingga pelaksanaan amanah berjalan lancar," tutupnya.
Kegiatan ini turut pula dihadiri, Kapolda NTB, Danrem 162/WB, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi NTB, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi NTB, Kepala Kanwil Kemenag NTB, Ormas Islam, serta Tokoh-tokoh Agama. MUSDA dan RAKERDA akan berlangsung selama tiga hari, tepatnya dari tanggal 11 sampai dengan 13 Desember 2020. (Gl 02).