Iklan


Selasa, 08 Desember 2020, Desember 08, 2020 WIB
Last Updated 2023-04-24T11:45:36Z
BimaPOLDA NTB

Ciptakan Pilkada Damai di Wilayah Bima, Tim Pamatwil Polda NTB Gandeng Jurnalis

Direktur Reserse Narkoba Polda NTB, Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra mewakili Polda NTB saat bersilaturahmi dengan sejumlah awak media di ruangan Humas Polres Bima, Senin (7/12/20). 

BIMA, -- Pemilihan Kepala Daerah di NTB akan digelar secara serentak pada Rabu, 9 Desember 2020 besok. Maka perlu adanya edukasi politik yang positif agar terciptanya Pilkada yang damai. Lebih khusus pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bima.

Hal itu disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda NTB, Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra mewakili Polda NTB saat bersilaturahmi dengan sejumlah awak media di ruangan Humas Polres Bima, Senin (7/12/20). 

Dalam kesempatan itu, Dirresnarkoba menyampaikan pesan Kapolda NTB agar media sebagai mitra kepolisian dapat bersinergi dengan baik. Khususnya dalam pemberitaan politik yang diharapkan penyuguhan beritanya tentang keharmonisan antar Pasangan Calon (Paslon) dengan narasi yang adem tanpa membuat tensi politik memanas. Sehingga berefek positif bagi seluruh masyarakat yang ikut dalam pesta demokrasi ini. 

"Kapolda sangat berharap, peran aktif insan pers agar selalu mengekspos segala sesuatu tentang keharmonisan antar Paslon, sehingga Pilkada damai yang dinginkan bersama dapat terwujud," ujarnya.

Salah satu upaya dalam menyiasatinya, Polda NTB berinisiatif menyiapkan langkah taktis untuk menyadarkan masyarakat lewat pemberitaan media. Seperti memuat foto keharmonisan paslon dengan narasi yang positif. Menariknya, hal tersebut dijadikan lomba bagi para insan pers. 

"Bagi siapa saja yang memberitakan tentang keharmonisan semua Palon, akan mendapatkan hadiah sebesar Rp200 ribu. Dan itu berlaku mulai sekarang sampai hari selesai pemilihan Bupati. Bagi siapa saja yang berhasil membuat narasi tentang keharmonisan Poslon seperti yang diberitahukan itu, maka berhak mendapatkan hadiah," ungkapnya.

Ia juga berharap, pada moment pesta demokrasi seperti sekarang ini, wartawan tidak menyuguhkan berita yang provokatif. Sehingga tidak melecehkan warwah dan citra demokrasi yang kita junjung tinggi.( Gl 02)