Foto Bupati dan Forkompimda Lobar bersama sekda serta jajaran Pemda Sidoarjo |
LOMBOK BARAT, -Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Lombok Barat melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Sidoarjo Jawa timur selama tiga hari (mulai Senin 21 Desember-Rabu 23 Desember). Dipimpin langsung oleh Bupati Lobar H Fauzan Khalid. Forkompinda Lobar memilih kabupaten dengan jumlah penduduk 2,26 juta Jiwa lebih ini karena memiliki tingkat stabilitas keamanan relatif kondusif. Kiat-kiat pemkab setempat dalam menciptakan kondusifitas daerah inilah yang ingin distudi tiru oleh Pemkab Lobar di Bumi Patut Patuh Patju kedepan.
Rombongan Forkompimda terdiri dari Bupati, Sekda Dr H Baehaqi, ketua DPRD Lobar Hj Nurhidayah, Kapolres AKBP Bagus S Wibowo, Dandim 1606 Lobar Kolonel Arm Gunawan, wakil ketua DPRD Ahmad Suparman. Turut mendampingi bupati, kepala Bappeda H Ahmad Syaikhu, Kepala bagian protokol Dan komunikasi pimpinan HL. Moh. Hakam dan beberapa pejabat terkait lainnya. Forkompimda yang sedianya diterima Pejabat (PJ) Bupati, Dr Hudiono, M.Si., namun berhalangan karena pada saat bersamaan mengikuti kegiatan di kantor Pemprov Jatim.
Dalam sambutanya, Sekda Sidoarjo Achmad Zaini menyampaikan selamat datang pada Forkompimda Lobar. "Selamat datang di kabupaten Sidoarjo pak bupati dan rombongan. Kami berharap studi tiru ini mampu mempercepat pembangunan kedua daerah,"jelas dia. Ia berharap program dan pengalaman yang dimilki pemkab Sidoarjo bisa diamati, ditiru dan dimodifikasi oleh pemkab Lobar. Begitu juga sebaliknya, Sehingga mempercepat pembangunan di masing-masing daerah. Pemkab Sidoarjo jelas dia, memiliki 18 kecamatan dengan 322 desa dan 31 kelurahan. Dampak lumpur Lapindo, beberapa desa terpaksa harus dimerger. Ia pun memaparkan Potensi daerah. Mulai dari APBD mencapai Rp 5,3 triliun dan PAD Rp 1,7 triliun. Dimana SDM terdiri 1300 ASN dan non PNS hampir sama jumlahnya.
Ia juga memaparkan soal kondisi Covid-19 dan penanganannya Oleh pemkab setempat. Dimana kondisi saat ini covid-19 masih tinggi. Untuk penanganan pasien ada 11 rumah sakit, namun kondisinya penuh karena pasien dari luar kabupaten ditangani disana. Untuk penanganan covid-19, pihak Pemda menganggarkan BTT sebesar Rp 38 miliar pada APBD tahun 2021. Selain itu pemda sudah memiliki alat-alat penanganan, seperti PCR. Dibantu jauh oleh BNPB. Serta beberapa peralatan lainnya, sehingga alat pun tersedia lengkap.
Bupati Lobar menyampaikan apresiasi atas sambutan yang luar biasa dari Pemkab Sidoarjo. "Dan ini dua satu sebenarnya, karena pemkab siduarjo sudah dua kali ke Lobar. Sedangkan Kita baru sekali. Kita masih berhutang,"kata bupati berseloroh. Kedatangan Forkompimda jelas dia, ingin mengetahui sistem kerja, komunikasi, Koordinasi dari Forkompimda Sidoarjo. "Karena kita ketahui bersama, Sidoarjo kota besar. Berbatasan dengan kota Surabaya (kota terbesar kedua di Indonesia) tapi sangat stabil pemerintahan dan masyarakat di sini. Jarang kita dengan ada keributan di masyakarat. Dan disana pasti ada peran Forkompimda dalam membina masyakarat. Itu kami ingin tahu bagiamana kiat-kiatnya,"jelas dia.
Karena ketika berkunjung ke Lobar, bupati Sidoarjo, Wabup bersama sekda ikut serta. Namun selama ditinggal oleh bupati dan para pejabat teras, kondisi pemerintahan di daerah ini tetap stabil. "Kalau saya tidak berani keluar semua kalau kunjungan, minimal kalau saya kunjungan ke luar daerah ada di tinggal di Pemda, yakni Wabup atau Sekda,"imbuh dia. Hal kedua tambah dia, pihak Pemda ingin mengetahui Kebijakan pemkab terkait perayaan tahun baru yang dikaitkan dengan kondisi Covid-19. Pihak Pemda Lobar sendiri sudah melakukan komunikasi dengan Pelaku Usaha, namun masukan dari Pemkab Sidoarjo bisa memperkaya bahan kebijakan. Terkait APBD aku bupati, Lobar masih jauh dari Sidoarjo. Bahkan APBD Lobar saat ini hampir sama dengan PAD Sidoarjo.
Dalam sesi dialog, Sekda Sidoarjo menjelaskan bahwa terkait penanganan Stabilitas Daerah menurut dia, Pemda menjalin koordinasi yang baik dengan Forkompimda. Pemda memberikan hibah ke masing-masing instansi terkait. Selian itu, para pihak Forkompimda dilibatkan dalam tim covid-19. Terkait kebijakan nataru, pihak Pemda mengimbau masyakarat tidak keluar daerah. Kebiasaan warga menyalakan mercon dan kembang api dan Kumpul-kumpul ditiadakan. Untuk operasional tempat usaha jelas dia dibatasi waktu operasinya. (Gl 02).