MATARAM, - Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah bersilaturrahim dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda perwakilan dari Kecamatan Lenek, Aikmel, Pringgabaya, Suralaga dan Wanasaba, yang berlangsung di Lenek, Kabupaten Lombok Timur, Rabu, 23 Desember 2020.
Di hadapan masyarakat, Gubernur menyampaikan bahwa permintaan masyarakat sangat sederhana, cukup minta dikunjungi oleh pemimpinnya, bukan hanya saat Pilkada, namun kapan saja, apapun acaranya, keberadaan seorang pemimpin harus tetap ada.
“Permintaan masyarakat cukup sederhana, hanya minta silaturrahim harus terjaga, bukan datang pada saat musim Pilkada saja,” ungkap Gubernur yang populer disapa Bang Zul tersebut.
Seorang pemimpin, lanjut Bang Zul, bukanlah seorang raja, pemimpin itu dipilih oleh masyarakat untuk melayani masyarakat, bukan dilayani masyarakat. Menurutnya, seorang pemimpin harus mampu meluangkan waktu lebih banyak untuk masyarakatnya.
“Terkadang seorang pemimpin dilayani seperti raja. Sepatu hingga kacamatanya ada yang bawakan, tapi pelayanan kepada masyarakat sangat kurang, tentu itu tidak baik,” ujar Bang Zul dihadapan puluhan Kepala Desa dan Tokoh Agama.
Dalam kesempatan tersebut Bang Zul mengatakan, pemerintah menjadi garda terdepan sekaligus sebagai mediator, fasilitator dalam upaya memajukan daerah terutama di pedesaan. Menurutnya, kini desa tidak lagi identik dengan keterbelakangan, namun justru menjadi tempat yang nyaman, indah dan juga tempat berkontribusi menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat serta mampu menularkan nilai-nilai baik bagi daerah lainnya.
"Dan telah kita buktikan, saat ini desa merupakan ujung tombak kemajuan pembangunan daerah. " ungkap Bang Zul.
Menurutnya, desa dapat membuka mata masyarakat setempat, bahwa ternyata di desa banyak melahirkan karya karya terbaik. Sebut saja industrialisasi berbasis UMKM, Mahadesa TDC dan yang terbaru program seribu desa sapi hadir untuk menunjang kemajuan pembangunan daerah.
Salah seorang warga, Ramdhani, mengaku bangga dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur NTB tersebut. Menurutnya, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang rajin turun ke masyarakat, mendengar masukan masyarakat, bersahaja dan tidak berperilaku seperti raja.
“Betul pak Gubernur, terkadang ada pemimpin yang dikawal sepeti raja. Karena itu, kadang kami masyarakat canggung untuk menyapa,” ujar pria asal Pringgabaya tersebut. (Gl 02).