Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah |
MATARAM , – Di Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi NTB ke 62 tanggal 17 Desember tahun 2020 ini, ada banyak capaian penting yang diraih oleh Pemprov NTB dibawah kepemimpinan Dr. H. Zulkieflimansyah – Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah atau Zul – Rohmi. Salah satunya adalah program Revitalisasi Posyandu yang semakin bagus.
Revitalisasi Posyandu adalah satu ikhtiar untuk meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi Posyandu secara bertahap menuju Posyandu Keluarga. Jika Posyandu biasa hanya melayani Ibu dan anak, maka Posyandu Keluarga melayani semua anggota keluarga yang merupakan gabungan dari Posyandu KIA, Posyandu Remaja, Posbindu dan Posyandu Lansia.
Bukan itu saja, revitasisasi Posyandu juga ditujukan untuk menjadikan Posyandu sebagai ujung tombak penanganan beragam persoalan sosial kesehatan di tingkat dusun. Sebut saja misalnya pendewasaan usia perkawinan, bahaya narkoba, penanganan buruh migran, pendidikan tanggap bencana dan sebagainya.
Sejak dilaunching program Posyandu keluarga sebagai salah satu inovasi Pemerintah Provinsi NTB pada tahun 2017, perkembangan terbentuknya Posyandu Keluarga cukup pesat berawal dari 86 Posyandu keluarga pada tahun 2018, saat ini di bulan Desember 2020 jumlah Posyandu Keluarga mencapai 2.223 Posyandu. Hal ini membuktikan bahwa Posyandu Keluarga begitu besar manfaat yang dirasakan oleh masyarakat.
Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dalam beberapa kesempatan mengatakan, Posyandu Keluarga tak hanya melayani aspek kesehatan, namun juga mampu menjadi jawaban persoalan sosial masyarakat desa. Selain kasus gizi buruk, stunting dan isu lain seperti buruh migran dan narkoba, Wagub juga berharap sosialisasi tentang dampak pernikahan usia dini terhadap kesehatan reproduksi makin digencarkan sebagai upaya pencegahan terhadap kasus pernikahan anak yang marak terjadi dimasa pandemi. Begitupula dengan pola hidup sehat sebagai imunitas dan mewaspadai penyakit menular seperti Covid-19 menjadi tugas kader Posyandu sebagai ujung tombak di masyarakat.
Secara kuantitas, perkembangan jumlah Posyandu di NTB cukup signifikan,karena terjadi penambahan jumlah posyandu setiap tahun, pada tahun 2018 jumlah posyandu sebanyak 7.207 bertambah pada tahun 2020 menjadi 7.474 posyandu. Jadi setiap Desa/Kelurahan rata-rata terdapat 6-7 Posyandu, dan setiap Posyandu melayani sekitar 70 anak balita.
Kemajuan posyandu tidak terlepas dari keaktifan dan ketrampilan kader posyandu. Sejak tahun 2019 telah dibuatkan sertifikat bagi kader terlatih dengan harapan kader-kader yang telah mendapatkan berbagai pelatihan tidak serta merta diganti tanpa alasan yang jelas. Adapun jumlah kader dan kader yang sudah terlatih dan yang telah mendapat sertifikat di tahun 2020 yaitu, jumlah kader sebanyak 36.832, kader terlatih 29.291 dan kader yang telah mengantongi sertifikat sebanyak 23.728. (gl 02).