Kepala Dispar Lobar, Saepul Akhkam saat menerima rombongan |
LOMBOK BARAT, - Keseriusan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dalam hal ini Dinas Pariwisata (Dispar) dalam membangun kembali kepariwisataan di masa pandemi saat ini tentu menuai apresiasi dari berbagai pihak. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Lobar yang semakin menggembirakan sejak dibukanya destinasi-destinasi wisata pertengahan Juni lalu bisa dikatakan menjadi obat kepuasan dari segala usaha yang telah ditempuh pemerintah.
Hal itu kemudian menjadi salah satu alasan bagi 14 camat dari Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan studi komparasi ke kantor Dispar Lobar pagi tadi (22/12) sekaligus untuk menggali informasi tentang kiat-kiat yang telah dilakukan Dispar Lobar dalam mengembangkan kepariwisataan di masa pandemi ini.
"Setelah sekitar tiga bulan kami vakum akibat Covid-19, per Juni kemarin kami memutuskan untuk harus melakukan, harus hidup. Kalau dari aspek kami, toh sama-sama kita pasti mati, tapi kami memilih mati berusaha, paling tidak di sana ada nilai jihad fii sabilillah-nya," ujar Kepala Dispar Lobar, Saepul Akhkam saat menerima rombongan.
Dikatakannya, jika keberanian membuka kembali destinasi-destinasi wisata di Lobar tentu dibarengi dengan supervisi ketat kepada semua destinasi dan akomodasi wisata untuk menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19.
Salah satu yang Akhkam sebutkan juga dalam usaha membangun kembali pariwisata di masa pandemi ini adalah kegiatan pendampingan dan pembinaan masyarakat tentang sapta pesona.
"Kegiatan yang sedang kita lakukan sampai saat ini juga adalah usaha untuk mewujudkan wisata bersih. Selain pendampingan dan pembinaan terkait sapta pesona, kami juga setiap Jum'at rutin turun untuk gotong royong membersihkan daerah-daerah wisata," lanjut Akhkam.
Selain sebagai stimulasi bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi akan kebersihan lingkungan dan lahan wisata mereka, hal ini disebutkan Akhkam juga sebagai ajang pertemuan dan pertukaran aspirasi dengan para pelaku pariwisata dan pokdarwis sekitar daerah pariwisata tersebut.
Hal lain yang Akhkam sebutkan untuk mendukung perkembangan pariwisata di Lobar adalah peraturan daerah yang menjadi payung kerja Dispar Lobar dalam melakukan semua kegiatan.
"Salah satu peraturan daerah itu adalah rencana induk pembangunan pariwisata, yang di dalamnya ada skema pembagian kawasan wisata menjadi empat kawasan yang harus terkonektifity satu dengan yang lain," ungkap Akhkam.
Sementara itu, Nuriadi, Camat Moncongloe yang juga merupakan ketua rombongan merasa sangat bersyukur bisa diterima sangat baik di Lobar dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas penerimaan yang sangat baik.
Ia merasa kunjungan ke Lobar merupakan hal yang sangat tepat, mengingat reputasi pariwisata Lombok sudah sangat besar di tingkat nasional maupun global.
"Di Lombok Barat ini yang kami tahu sudah jauh lebih awal, lebih maju dari pada pariwisata di Maros, bahkan Lombok kami dengar masuk dalam 10 besar destinasi wisata nasional. Ini juga yang menjadi motivasi kami untuk coba mengenali bagaimana perkembangan pariwisata tersebut di sini," terang Nuriadi.
Ia berharap dengan paparan lebar yang disampaikan kadispar Lobar tadi, bisa sangat membantu dan menjadi bahan kajian, komparasi dan rujukan bagi Kabupaten Maros.
"Selain kita sudah diterima secara resmi dan sangat baik, kami banyak bertukar pikiran dan banyak mendapat informasi terkait konsep perkembangan wisata di daerah ini," lanjutnya.
Ia berharap bisa mencoba untuk mengimplementasi baik regulasi dan kebijakan yang dilakukan Pemkab Lobar dalam hal kepariwisataan.(gl 02).