LOMBOK BARAT , - Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB melalui Balai Benih Ikan (BBI) Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar Lombok Barat terus berinovasi dalam upaya memproduksi pakan ikan secara mandiri dengan membangun Bale Pakan Ikan Mandiri. Dalam sehari, bale pakan ikan tersebut mampu memproduksi sekitar 1 sampai 2 ton pakan ikan per hari.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang didampingi kepala Dinas Perikanan dan Kelauatan NTB, H. Yusron Hadi meresmikan Bale Pakan Ikan Mandiri NTB Gemilang di Balai Benih Ikan (BBI) Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar Lombok Barat, Senin (07/12).
"Meski di tengah pandemi Covid-19, produktivitas ikan air tawar bisa kita gencot semaksimal mungkin. Selain itu, kita harus bisa mengelolah mulai dari hilirnya. Sehingga produksi ikan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat di NTB bahkan dapat diekspor keluar daerah lain," tegas Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB
Menurut Ummi Rohmi, dalam mewujudkan visi-misi NTB Sejahtera dan Mandiri memang harus benar-benar digencot bahwa masyarakat memiliki potensi yang luar biasa. Pelan tapi pasti, segala olahan dan permesinan mulai nampak dari tangan-tangan hebat pemuda NTB. Termasuk kemampuan memproduksi pakan ikan secara mandiri yang dilakukan oleh kelompok masyarakat Industri Kecil Menengah (IKM) yang bergerak di budidaya ikan air tawar.
"Dari keberhasilan ini, diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terutama pada kebutuhan pakan ikan bagi masyarakat budidaya ikan air tawar yang ada di NTB," tutur Ummi Rohmi.
Selain meresmikan Bale Pakan Ikan Mandiri NTB Gemilang, Ummi Rohmi juga membuka pelatihan pelatihan pembuatan pakan ikan tingkat Provinsi NTB sekaligus menyerahkan bantuan peralatan kepada beberapa kelompok masyarakat pengolah produk perikanan.
Kepala Bale Pakan Ikan Mandiri, Fajrin Ridiansyah Halil menjelaskan, jenis pakan ikan yang diproduksi saat ini adalah pakan ikan terapung bukan pakan tenggelam. Artinya, pakan yang diproduksi oleh pabrik-pabrik besar hampir sama dengan pakan yang diproduksi oleh bale pakan ikan mandiri. Sebab, pakan ikan yang terapung banyak diminati oleh masyarakat budidaya ikan air tawar.
"Alhamdulillah pakan ikan dapat kita produksi sendiri yang dikemas dalam NTB Gemilang. Dalam skala industri kecil, kami sudah bisa memproduksi pakan ikan sendiri untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan di NTB," katanya saat ditemui oleh tim usai bale itu diresmikan oleh wagub NTB.
Ia menjelaskan, bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan pakan ikan tersebut diantaranya, dedak padi, jagung, kedelai dan tepung ikan. Semua bahan itu akan diolah oleh mesin sesuai dengan kadar protein yang dibutuhkan oleh ikan. Hebatnya lagi, dari semua bahan baku itu semua dari hasil pertanian NTB.
"Upaya ini untuk mempermudah kebutuhan pakan terhadap masyarakat budidaya ikan tawar. Karena biaya budidaya ikan hampir 80 persennya dihabiskan untuk pakannya. Dengan adanya pakan ikan mandiri ini dapat mengurangi biaya pakan pada budidaya ikan. Misalnya, harga pakan dari pabrik sebesar Rp 11.000 ribu per kilonya, sementara pakan yang kita jual lebih murah dari itu," ungkapnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelauatan NTB, H. Yusron Hadi mengatakan, jumlah BBI di seluruh NTB mencapai enam lokasi. Sementara BBI Batu Kumbung akan dihajatkan sebagai sentral industri perikanan budidaya di NTB. Kalau selama ini hanya memproduksi benih, para pembudidaya ikan akan terus dikawal untuk meningkatkan produksi pengelolah hasil perikanan budidaya yang terbaik.
"Selain itu, kita juga sudah memiliki bale produksi ikan mandiri yang akan menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pembudidaya ikan selama ini. Insyaallah kalau ini bethasil, keuntungan dan kesejahteraan pembudidaya akan meningkat pula," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk meningkatkan hasil produksi pakan ikan yang akan memenuhi kebutuhan pakan ikan seluruh NTB. Maka BBI Lingsar Lombok Barat akan melatih 40 peserta yang akan membuat pakan ikan secara mandiri yang difasilitasi oleh Bale Pakan Ikan Mandiri NTB Gemilang. Begitu juga bantuan permesianan yang meningkatkan pengelolah hasil produk perikanan. (Gl 02).
