Ketua TP – PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati saat lakukan rapit tes |
MATARAM, -- Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke – 92 Tahun 2020, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi NTB bersama dengan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) NTB melakukan Rapid Test sebagai bentuk upaya memutus mata rantai penyebaran Covid – 19.
Ketua TP – PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Hal ini dikarenakan TP – PKK NTB sejak awal selalu menjadi bagian yang bergerak membantu masyarakat untuk mematuhi protokol Kesehatan.
“Jika dulu kita sudah melakukan berbagai kegiatan, hari ini kita yang melakukan rapid test. Semoga ini bisa ditiru dan dilaksanakan dengan baik, karena ini untuk kaum
perempuan, bagian dari peringatan hari ibu,” tutur Bunda Niken sapaan hangatnya, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pelaksanaan Rapid Test Untuk Kaum Perempuan yang berlangsung di Aula Kantor PKK Provinsi NTB, Selasa (15/12).
Sebagai seorang ibu yang merupakan garda terdepan dalam menjaga keluarga dihimbau agar terus mentaati protokol kesehatan, menyiapkan masker untuk keluarga, membiasakan untuk mencuci tangan dan membersihkan tubuh ketika masuk rumah.
“Biasanya dalam keluarga ibu selalu menyiapkan stok masker, mengajarkan kepada anak – anak agar selalu mencuci tangan, membersihkan tubuh ketika masuk rumah dan menjaga jarak jika dimungkinkan” tutur Bunda Niken.
Sementara itu Ketua TP – PKK Kabupaten Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M menceritakan pengalamannya saat menjaga pasien terdampak Covid – 19. Bunda Musyafirin mengungkapkan agar masyarakat untuk tetap menjaga imun dan Kesehatan.
"Perbanyaklah konsumsi buah, sayur dan juga air hangat karena itu dapat menjaga imun agar tetap stabil,” serunya.
Sementara itu, perkembangan Covid – 19 di Provinsi NTB pertanggal 14 Desember 2020, yakni sebanyak 5.102 orang yang telah terkonfirmasi, 429 orang masih diisolasi, 4.343 orang sembuh, 267 orang meninggal dunia, 1.262 orang kontak erat dan masih karantina dan 6.779 orang pelaku perjalanan masih karantina. (Gl 02).