Iklan


Jumat, 18 Desember 2020, Desember 18, 2020 WIB
Last Updated 2023-04-24T11:45:15Z
HOTELLOMBOK BARATPARIWISATA

Sambut Tahun Baru, Aruna Senggigi Siapkan Dengan Ketat Penerapan Protokol Kesehatan

 

Rapat koordinasi bersama pihak kepolisian, TNI, sejumlah perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, dan para pengelola hotel dan restoran di kawasan Senggigi, Jum’at (18/12). 


LOMBOK BARAT, - Kondisi pandemi Covid-19 mengakibatkan berbagai aktivitas dibatasi. Termasuk momen tahunan perayaan tahun baru. Sejumlah pemerintah daerah bahkan melarang perayaan pergantian Tahun Baru 2021 untuk mencegah penyebaran Covid-19.


Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H. Saepul Akhkam menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sendiri tidak menggelar acara resmi untuk pergantian tahun. Namun ia menegaskan, bagi siapapun yang merayakan harus ketat menerapkan protokol kesehatan.


Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi bersama pihak kepolisian, TNI, sejumlah perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, dan para pengelola hotel dan restoran di kawasan Senggigi, Jum’at (18/12). 


“Bagi siapapun yang merayakan, terutama untuk usaha jasa pariwisata dan salah satunya itu adalah hotel dan tempat hiburan, harus melakukan pengetatan terhadap penerapan protokol kesehatan. Kita akan melakukan supervisi terutama untuk kawasan Senggigi, karena Senggigi ini adalah ikon pariwisatanya Nusa Tenggara Barat,” jelasnya.


Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, penyelenggara kegiatan baik di hotel maupun tempat hiburan diminta untuk mengurangi kapasitas ruangan sebanyak 50% dari kapasitas maksimal. Sedangkan untuk outdoor dibatasi hanya untuk 100 orang saja, tergantung luasan area. Penyelenggara juga tidak diperbolehkan mengadakan event di area yang mudah diakses masyarakat umum. 


Jajaran Dinas Pariwisata Lombok Barat bersama pihak kepolisian dan anggota Satpol PP juga akan melakukan supervisi sejak tanggal 31 Desember hingga tanggal 1 Januari 2021. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam upaya pencegahan covid-19 selama perayaan pergantian tahun baru 2021. Selain langkah antisipasi tersebut, hingga saat ini pihaknya pun terus melakukan edukasi terkait penerapan protokol kesehatan.


“Kita tidak ingin larut dalam upaya menangani pencegahan covid ini tapi dengan mematikan ekonomi. Tapi kita tidak ingin membuka keran ekonomi dengan mengabaikan aspek covid itu. Jadi inilah jalan tengahnya,” ujar Akhkam.


Polres Lombok Barat dipastikan bakal menindak kerumunan yang berlangsung saat perayaan pergantian Tahun Baru 2021. Untuk perayaan tahun baru, kepolisian melarang penggunaan petasan maupun kembang api yang dapat memicu kerumunan warga. Selain itu, warga yang terlihat berkerumun akan ditindak petugas yang berjaga di wilayah masing-masing.


Pihak kepolisian juga mengambil langkah menutup jalur menuju Senggigi guna membatasi pengunjung ke kawasan Senggigi untuk mencegah potensi terjadinya kerumunan. Penutupan akan dilakukan sekitar pukul 23.00 Wita.


“Kami bakal membackup maksimal pemda dengan catatan bahwasanya kegiatan itu tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19. Yang paling kami tekankan adalah untuk menghindari kerumunan dan tidak menggunakan kembang api,” tegas Kasat Intel Polres Lobar, IPTU I Nyoman Agus Sugiarta.


“Terkait penutupan jam 11 malam, melihat situasinya jika harus ditutup ya akan ditutup. Saya mohon kita dukung kebijakam bupati dan pak kadis supaya kita sama-sama enak. Jangan sampai terjadi hal-hal di luar harapan. Akan ada gabungan petugas dari polisi, polpp, dan dispar melakukan pemantauan,” lanjutnya menambahkan.


Sementara itu GM Aruna Senggigi Resort and Convention, Weni Kristanti mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan kegiatan dengan protokol kesehatan yang cukup ketat. Pihaknya juga menyambut baik kebijakan yang diambil pemerintah untuk pergantian tahun baru di Lombok Barat.


“Untuk di Aruna sendiri dengan informasi bahwa tidak boleh menggunakan area di public untuk acara penyambutan tahun baru sendiri, kita melakukan kegiatan di area fool Garden sehingga disitupun kita membatasi hanya untuk tamu yang menginap saat ini. Yang pasti kita sangat mendukung sehingga kita sebagai pelaku pariwisata juga mengetahui batasan mana saja yang diperbolehkan atau di ijinkan untuk kita lakukan. Kegiatan tersebut untuk memastikan bahwa kita pun mendukung penerapan protokol kesehatan selama acara itu berlangsung,” kata Weni.(gl 02)