Iklan


Sabtu, 09 Januari 2021, Januari 09, 2021 WIB
Last Updated 2023-04-24T11:44:52Z
MATARAMPROVINSI NTBSOSIAL

Gubernur NTB: Catat, Prov NTB Dapat Tambahan Calon Penerima PKH Sebanyak 43.471 KK

Gubernur NTB Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc dalam siaran pers
MATARAM, - Kementerian Sosial RI telah menurunkan data calon Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi NTB. Kuota tambahan calon Keluarga Penerima sebanyak 43.471 Kepala Keluarga. Data tersebut akan divalidasi oleh Kabupaten/Kota melalui Pendamping Sosial PKH sesuai jadwal mulai tanggal 8 Januari sampai 5 Februari 2021.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc dalam siaran pers menyebutkan sesuai dengan surat Kemensos yang diterima oleh Dinas Sosial Provinsi NTB ttanggal 8 Januari 2021 dengan nomor 47/3.4/DI.01/01/2021 perihal Pemberitahuan dan Dukungan Pelaksanaan Validasi calon KPM PKH. Dalam rangka pelaksanaan penggenapan KPM PKH 2021.

"Khusus untuk Provinsi NTB mendapatkan tambahan swbanyak 43.471 KPM," Ungkapnya, Sabtu (9/1)

Bang Zul sapaan orang nomor satu di NTB itu menjelaskan, rincian tambahan calon Penerima Manfaat PKH di Kabupaten/Kota, antaranya, Bima sebanyak 6.466 KK, Dompu 2.366 KK, Kota Bima 1.220 KK,  Kota Mataram 3.430 KK, Lombok Barat 3.885 KK, Lombok Tengah 5.281 KK, Lombok Timur 14.707 KK, Lombok Utara 767 KK, Sumbawa 4.002 KK dan Sumbawa Barat 1.347 KK. Yang melakukan Validasi data calon penerima PKH adalah Dinas Sosial Provinsi/Kabupaten/Kota melalui Pendamping Sosial PKH dan Administrasi Pangkalan Data (APD) sebagai Sumber Daya Manusia Pelaksana PKH di Daerah. 

Pelaksanaan dilaksanakan mulai tanggal 8 Januari sampai tanggal 5 Februari 2021. Validasi pertama calon KPM PKH , adalah  penerima sembako dengan mengisi informasi nomor Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), nomor rekening dan nama Bank Penyalur. Tekhnisnya diisi melalui aplikasi elektoronik (e)- PKH pada block V komplementaritas Program. Selanjutnya, selanjutnya validasi calon KPM dari Non Sembako/BSP. 

"Dengan ditambahkannya calon Penerima PKH ini, saya berharap Dinas Sosial Provinsi/Kabupaten/Kota mendukung pelaksanaan Validasi tersebut dengan memantau dan mengawasi pelaksanaannya di lapangan," Imbaunya.

"Jangan lupa juga untuk diingatkan tetap memperhatikan protokol kesehatan, baik menjaga jarak (tidak berkerumunan), mencuci tangan, memakai masker," Timpal Ketua Bidang komunikasi dan pembinaan Kepala Daerah DPP PKS ini.

Gubernur yang kerap bersua dengan menyempatkan diri bertemu masyarakat di setiap waktu ini menuturkan, bahwa  sepanjang tahun 2020, dana yang dikucurukan oleh Pemerintah Pusat melalui Kemensos RI untuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Sembako (BPNT) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) sepanjang tahun 2020 yang tersebar di Kabupaten Kota se NTB, sebanyak RP. 5.1 Triliun Lebih. 

Lebih lanjut sambung Bang Zul,  per tanggal 4 Januari 2021, Kemensos telah meluncurkan bansos PKH tahap I 2021 di NTB  kepada sebanyak 330.771 KPM  untuk termin pertama SP2D dengan nominal Rp 234.8 juta.. Selanjutnya, Provinsi/Kabupten Kota masih menunggu gelombang data sesuai termin lanjutan sebagai bentuk koreksi yang memungkinan untuk direalisasikan pada tahap I 2021. 

"Kucuran dana yang banyak ini harus diatensi serius oleh kita semua. Untuk itu, diharapkan semua pihak untuk mengawasi secara bersama," Harapnya

Bang Zul menambahkan,  Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah Kabupaten/Kota terus memperkuat komitmen untuk melakukan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) secara terstruktur dan terukur, setelah pada tahun 2020 berhasil melakukan validasi yang hasilnya telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial pada Bulan Oktober 2020 berdasarkan Kepmensos No. 19 Tahun 2020.

Oleh karena itu, untuk merawat komitmen dan mengantisipasi data eror, Pemrov telah menyurati Bupati/Walikota untuk segera melaksanakan verifikasi, validasi dan finalisasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagaimana ketetapan Periode Maret 2021.(gl 02).