Ketua Umum Pengurus Besar NW (PBNW), Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH Muhammad Zainuddin Atsani |
MATARAM - Ketua Umum Pengurus Besar NW (PBNW), Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH Muhammad Zainuddin Atsani mengatakan, Nahdlathul Wathan (NW) akan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam kiprah pembangunan ke depan.
Selain merupakan adaptasi terhadap perkembangan teknologi, hal ini juga dilakukan untuk pengelolaan organisasi yang transparan dan modern.
"Kita akan optimalkan teknologi digital menuju NW yang lebih maju, modern, dan transparan," katanya, di Mataram, Rabu (27/01).
Tuan Guru Bajang Atsani mengatakan, pemanfaatan teknologi digital akan dilakukan dengan pembangunan website official dan aplikasi pendukung lainnya.
Website tersebut akan menampilkan data dan informasi kegiatan NW di seluruh Indonesia. Hal ini diharapkan bisa mempermudah masyarakat luas untuk lebih mengenal NW di kancah nasional.
Ia menegaskan, pasca keluarnya SK Kemenkumham RI yang mengacu pada putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung RI terkait sengketa Organisasi Nahdlathul Wathan (NW), kini organisasi yang didirikan Pahlawan Nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, akan terus berfokus untuk kemaslahatan umat. Selain ikut mendukung pembangunan daerah di Provinsi NTB terutama di bidang dakwah, pendidikan, ekonomi dan sosial kemasyarakatan juga membantu program Pemerintah Pusat untuk kesejahtraan masyarakat.
Menurut Tuan Guru Bajang Atsani, rencana digitalisasi sistem ini juga terkait dengan upaya NW yang kini sudah bersatu, untuk mendata dan menata kembali aset-aset organisasi secara menyeluruh sebagai konsekwensi dari SK Menkumham tersebut.
"Setidaknya publik nanti akan mengetahui secara pasti tentang status, asal muasal aset NW secara detail. Ini juga sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas NW bersatu kepada pemerintah dan masyarakat," paparnya.
Tuan Guru Bajang Atsani mengatakan, upaya ini juga dilakukan untuk menepis sinyalemen bahwa NW ingin menguasai dan memiliki seluruh asset.
"Itu fitnah yang tidak bertanggungjawab. Justru NW ingin melakukan penataan dan penelusuran ulang asset-aset organisasi agar bisa dipertanggungjawaban kepada jamaah tentang status asset tersebut melalui digitalisasi pengelolaan asset," ujarnya.
"Pendek kata NW akan melakukan modernisasi pengelolaan aset organisasi secara menyeluruh agar bisa dipertanggungjawaban secara dunia akherat," sambung RTGB KH Zainudin Atsani.
Pemanfaatan teknologi digital, papar Rektor IAIH NW Lotim ini, jua merupakan upaya NW untuk lebih memaksimalkan fungsi dakwah, pengembangan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan ummat.
Ada banyak hal yang bisa dikembangkan dalam digitalisasi ini. Misalnya saja, membangun sebuah sistem kewirausahaan dan penguatan ekonomi bagi jamaah dan alumni-alumni madrasah NW.
Sumber daya manusia (SDM) NW dinilai sangat potensial dan mumpuni. Didukung dengan digitalisasi diharapkan akan semakin memperluas potensi ini.
"Sehingga perjuangan untuk dakwah, pendidikan, pengembangan ekonomi dan lainnya akan semakin masif dan masksimal ke depannya," urainya.
Di masa pandemi Covid-19 saat ini, Tuan Guru Bajang Atsani juga meminta jajaran dan jemaah NW untuk bisa membantu pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
“NW harus bisa menjadi teladan dan contoh baik bagi masyarakat NTB terkait penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan bermasyaraat sehari-hari,” tuturnya.
Dalam menunjang kerja PBNW dalam bidang informasi dan teknologi, PBNW sudah membentuk tim IT dengan nama Nasyru Liwa'i NW, yang diketuai Novian Agustiar, yang tugas dan fungsinya, selain menyebarkan berbagai program dan kegiatan NW, juga membantu mempublish potensi-potensi NW dalam semua bidang.
“Alhamdulillah pengurus IT NW sudah dilantik. Tim ini akan berkolaborasi dengan semua Departemen PBNW dalam mengekspos program untuk dipublish di media agar bisa diketahui seluruh dunia,”ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, PBNW juga membentuk Persatuan Pesantren Nahdlatul Wathan (PESAN NW) diketuai Dr H Sayyid Ali Jadid, MA. Lembaga ini penting dan urgent, karena hampir 85 persen pondok pesantren di NTB ini berada di bawah naungan NW, ditambah pondok pesantren yang ada di 31 provinsi se Indonesia.
“Tujuan dibentuk PESAN NW ini adalah untuk mengakomodir keberadaan pesantren-pesantren NW yang tersebar di berbagai pelosok Nusantara, sehingga dengan terakomodirnya keberadaan pesantren ini mampu menunjukan peran yang lebih hebat dalam ikut membangun Bangsa dan Negara,” tandasnya.
Di bidang sosial dan ekonomi, katanya, NW juga membantuk Lembaga Amil Zakat dan Sadakoh (LAZZAH) NW yang dikomandoi H Zakaria, QH,MA.Kehadiaran LAZZAH NW ini mampu memberikan dorongan semangat kepada korban bencana, bukan saja dari segi material tapi juga bathinnya diisi dengan nasihat. Termasuk akan selalu hadir kepada orang yang membutuhkan seperti menyantuni anak yatim, pakir miskin dan orang terlantar.
Nantinya, LAZZAH NW ini menjadi lumbung zakat dan sadakoh, bukan hanya dari warga NW saja tapi, untuk masyarakat Indonesia pada umummnya maupun warga luar negeri yang mau menyalurkan bantuannya kepada para korban bencana dan yang membutuhkan.
“Insya Allah, NW sudah ‘on the track’ terutama tiga bidang pokok perjuangan NW, Pendidikan, Sosial dan Dakwah Islamiyah. Tinggal pengembangan dan pemberdayaan potensi kita saja yang akan ditingkatkan,” tukasnya.
Seperti diketahui, Kementerian Hukum dan HAM menerbitkan SK terbaru untuk Perkumpulan Nahdlathul Wathan (NW) dan kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) hasil Muktamar XIV di Mataram 2019.
SK bernomor AHU 0001269.AH.0108 diterbitkan mengacu pada putusan Mahkamah Agung dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali Nomor: no 278 pk/pdt/2020, tertanggal 15 Mei 2020 yang mengakui dan memperkuat legitimasi NW Yg dipimpin Tuan Guru Bajang Muhammad Zainuddin Atsani.(gl 02).