Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah , Salah satu cara untuk menyerap berbagai aduan dan aspirasi masyarakat |
LOMBOK UTARA, - Salah satu cara yang dilakukan Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah untuk menyerap berbagai aduan dan aspirasi masyarakat adalah bertemu serta menyapa langsung dengan masyarakat. Daerah-daerah pelosok dari Timur hingga Barat Provinsi NTB masih menjadi magnet tersendiri yang kerap dikunjungi oleh doktor ekonomi asal Sumbawa itu. Menurutnya, tugas dan kewajiban pemimpin bukan hanya menangani masalah dari hulu tetapi mampu menemukan solusi hingga ke hilir masyarakat.
Kali ini, sosok gubernur yang akrab disapa Dr. Zul kembali menyapa sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat pelosok-pelosok desa di kabupaten Lombok Utara. Silaturahmi diawali dengan bertemu tokoh masyarakat, pemuda hingga tokoh agama mulai dari mushola An-Nur di desa Malaka-Kecamatan Pemenang hingga warga Desa Bayan Kecematan Bayan Lombok Utara, Sabtu (30/01/21).
"Alhamdulillah Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada kami untuk bertemu langsung dengan bapak ibu di desa. Ada nilai keakraban tersendiri ketika saya mendengar langsung keluhan masyarakat dari desa," imbuh Dr. Zul dihadapan masyarakat yang dikunjungi.
Menurut Dr. Zul, kehangatan dan kebanggaan masyarakat yang dikunjungi memberi kesan tersendiri bagi seorang pemimpin untuk terus dekat dengan rakyatnya. Mereka tidak meminta uang banyak atau berharap pembangunan yang terlampau amat besar. Justru mereka hanya ingin lebih dekat dengan pemimpinnya, yang mungkin selama ini tidak pernah didatangi.
"Saya yakin bahwa kehadiran pemimpin ditengah-tengah masyarakat sangat diharapkan minimal saling berbagi cerita dan harapan," imbuh Dr. Zul
Karena itu, kata Dr. Zul, untuk mengurai benang merah dari masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat saat ini adalah dengan cara menemukan masalah di hilir. Caranya, berjumpa dengan warga-warga desa kemudian menyerap aspirasinya lalu merumuskan solusi dengan kebijakan yang tepat.
"Kita tidak boleh hanya mau dikunjungi, tapi harus terbiasa mengunjungi masyarakat. Mudah-mudahan kita saling bertemu memberikan kebaikan untuk kita semua," harap gubernur.
Diakui Dr. Zul motivasi yang lahir dari pelosok desa sulit ditemukan di tempat-tempat lain. Hubungan emosional antara pemimpin dengan rakyat juga semakin harmonis jika dibarengi dengan solusi-solusi terbaik dari pemerintah.
Untuk memastikan semua keluhan serta aduan masyarakat yang dikunjungi dapat diakomodir dengan baik, gubernur juga menghadirkan 17 kepala OPD lingkup pemerintah Provinsi NTB seperti Kalak BPBD, Kadis Sosial, Kadis PU serta kepala OPD terkait lainnya.
Masalah Jadup, RTG dan Kelangkaan Pupuk Banyak Dikeluhkan Warga
Dihadapan gubernur beserta rombongan, hampir semua masyarakat yang didatangi banyak mengeluhkan tentang Jaminan Hidup (Jadup) untuk tahap selanjutnya belum dicairkan. Kemudian pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) bagi sebagian masyarakat belum selesai dibangun. Bahkan kelangkaan pupuk yang terjadi tak luput dari keluhan masyarakat.
Salah satunya adalah keluhan yang disampaikan oleh Kepala Dusun Menggala Barat Desa Malaka, Amrullah tentang pembangunan RTG yang belum didapatkan oleh sebagian masyarakat.
"Kebetulan pak gubernur hadir di tengah-tengah kami. Mohon dibantu warga kami yang belulm dibangun rumah taham gempanya," pintanya.
Keluhan yang sama juga disampaikan Kepala Desa Bayan, Satradi menjelaskan sejak tahun 2018 ada sekitar 70 persen. Sedamgkan sisanya masih banyak masyarakat yang masih tinggal di huntara. Namun ia merasa bangga karena dusun terpencil seperti ini dapat dikunjungi oleh oramg nomor satu di NTB dan sekaligus memilih menginap di rumah-rumah warga yang sederhana.
"Sebelumnya kami merasa bangga, atas kehadiran bapak gubernur di desa kami. Selain itu, kami berharap bantuannya, untuk direalisasikan segera mungkin. Pembangunan RTG segera dilakukan. Begitu juga infrastruktur penunjak desa kami," harapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial NTB, Ahsanul Khalik menjelaskan bahwa tahap pertama pencairan bantuan jaminan hidup bagi warga korban gempa sudah mencapai 50 persen. Artinya sekitar 121.000 jiwa sudah mendapatkan dengan jumlah dana sebesar Rp 36 Miliyar.
"InsyaAllah tahun ini, kami akan ajukan kembali untuk pencairan yang sisanya sebanyak 50 persen pada tahap kedua," ungkapnya yang juga hadir dalam rombongan.
Sementara itu, Kalak BPBD NTB, Zaenal Abidin menyebutkan, pada tahap II kabupaten Lombok Utara mengajukan kembali pembangunan RTG sebanyak 7000 lebih. Dari jumlah itu, hanya disetujui oleh BNPB pusat menjadi 3.499 unit.
"Sementara SK 24, 25 dan 26 pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp 117 Miliyar. Hanya saja belum dibagikan karena mengingat situasi pandemi Covid-19," katanya.
Di setiap akhir kunjungan, gubernur juga menyerahkan sumbangan untuk pembangunan mushola dan peralatan olahraga bagi masyarakat di Enam lokasi berbeda. Adapun lokasi-lokasi yang dikunjungi antara lain, Mushola An-Nur Dusun Menggala Kec. Pamenang, Markaz Milenial Pemenang, Masjid Dusun Kroya Tanjung, Masjid Al-Muttaqin Desa Sambik Bangkol Gangga dan diakhiri kunjungan di Masjid Nurul Huda Dusun Mandala Desa Bayan. (Gl 02).