Iklan


Sabtu, 20 Februari 2021, Februari 20, 2021 WIB
Last Updated 2023-04-24T11:44:20Z
EKONOMIHOTEL

Aruna Senggigi Selalu Siap Menghadapi Perubahan Di masa New Normal


Ir.H. Bambang Haryo Sukartono selaku owner dan Penasehat utama PT. Dharma Lautan Utama Holding

LOMBOK BARAT , -  Aruna Senggigi Melaksanakan rapat koordinasi dengan para karyawan dan pejabat tinggi dari Perusahaan  PT. Dharma Lautan Utama Holding, setelah usai melaksanakan rapat koordinasi Aruna Senggigi  Ir.H. Bambang Haryo Sukartono selaku owner dan Penasehat utama PT. Dharma Lautan Utama Holding yang merupakan perusahaan dari Hotel Aruna Senggigi Mengadakan Konferensi pers di dampingi Asrilia Kurniati sebagai penasehat utama PT. Dharma Lautan Utama Holding, Drs. Erwin Hari cahyono selaku Direktur Utama PT. Dharma Lautan Utama Holding , Ika Putri widyaningtyas selaku Direktur Penjualan dan pemasaran PT. Dharma Lautan Utama Holding , Weni Kristanti Selaku Manajer Aruna Senggigi.


Dalam Kesempatan ini , Bambang Haryo Sukartono selaku owner dan Penasehat utama PT. Dharma Lautan Utama Holding mengatakan Aruna Senggigi mulai siap menghadapi tantangan industri perhotelan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan berakhirnya. Apalagi di kondisi yang  sulit karena pandemi tapi , Aruna Senggigi Lombok tetap bersiap menghadapi  berbagai tantangan di 2021 ini dengan menghadirkan berbagai terobosan agar wisatawan bisa berkunjung ke Aruna Senggigi dan Lombok pada umumnya." Ujarnya.Jumat (19/2).


"Ia juga mengakui jika industri pariwisata sejak 2020 terpuruk karena dampak pandemi Covid-19". Sementara di 2021 ini, kondisi pandemi Covid-19 belum ada tanda-tanda mereda dan ini membutuhkan inovasi untuk bisa bertahan di situasi sulit seperti sekarang ini. Salah satu caranya adalah, pelaku industri pariwisata harus kompak bersama pemerintah pusat dan daerah untuk bergerak bersama supaya para wisatawan berkunjung ke Lombok.


Bambang Haryo, menyinggung tentang batas waktu penggunaan hasil tes rapid bagi wisatawan itu diperpanjang, paling tidak berlaku selama 14 hari atau dua pekan. Tidak seperti sekarang ini, hasil tes rapid hanya berlaku dua hari, dan ini tentu saja membuat malas dan kesulitan serta memberatkan bagi wisatawan untuk datang ke Lombok.


“Di negara mana pun di dunia, hanya Indonesia yang menerapkan masa berlaku surat tes rapid itu hanya dua hari. Bagaimana bisa wisatawan nyaman dengan aturan seperti itu. Semestinya, pemerintah dalam hal ini Satgas Covid-19 memberlakukan paling tidak dua pekan atau 14 hari masa berlaku tes rapid itu,” ungkapnya.


Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa  yang perlu ditekankan sama Satgas Covid-19 adalah memperketat penerapan protokol kesehatan, bukan memberlakukan batasan waktu berlakunya tes rapid bagi hanya dua yang membuat wisatawan tidak nyaman. Bahkan, terkesan penerapan batasan waktu surat keterangan rapid tes hanya dua hari tersebut lebih kepada bisnis dan dampaknya merugikan industri pariwisata yang memiliki dampak multiplier efek terhadap perekonomian masyarakat di NTB.


“Kalau mau ketularan virus Covid-19 jangankan dua hari, dalam satu detik saja bisa ketularan. Jangan batas waktu rapid tes ini hanya dua hari, semestinya 14 hari. kalau hanya berlaku dua hari ini terkesan dibisniskan dan menyengsarakan masyarakat,” tegasnya.

Drs. Erwin Hari cahyono selaku Direktur Utama PT. Dharma Lautan Utama Holding dan Weni Kristanti Selaku Manajer Aruna Senggigi.

Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Holding Erwin Hari Cahyo mengatakan kinerja hotel di tahun 2020 lalu cukup terasa berat dampak dari pandemi Covid-19, tapi jajaran di hotel terus berusaha keras untuk bisa menghadapinya dengan berbagai terobosan.


“Pertemuan ini untuk melakukan evaluasi kinerja tahun 2020 dan melakukan efisiensi dan efektivitas program di tahun 2021 ini termasuk penyesuaian sesuai new normal.


" jadi Protokolnya harus di perkuat , layanan- layanan yang mungkin kita sempurnakan, berisi kebersihan kamar ,fasilitas kamar maupun cara penyajian makanan, proses dari pendaftaran atau cara booking dan sebagainya, Itu yang kami lakukan di rakor kali ini."


sehingga kita harapkan tahun 2021, Aruna  Senggigi harus siap lagi, untuk menghadapi dan mengantisipasi situasi yang masih belum menentu atau belum ada perkiraan akan berakhir  Covid 19 ini , dan kami harus mempersiapkan diri termasuk juga,  ikut mensukseskan program bagaimana kembali ke Senggigi , yang selalu dilontarkan oleh pak gubernur NTB".  


"Ia juga mengatakan pokoknya, kita harus siap sebagai  insan perhotelan di Senggigi. " Aruna harus siap dari situasi - situasi  yang akan datang , begitu  kesempatan datang kita sudah siap , itu yang kita lakukan hari ini." Ujarnya.

Weni Kristanti Selaku Manajer Aruna Senggigi.

Di tempat yang sama, GM Hotel Aruna Senggigi, Weni Kristanti mengatakan, Aruna Senggigi menjadi hotel pertama di NTB mendapatkan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), guna meyakinkan wisatawan kalau Aruna Senggigi  telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, sehingga mereka aman dan nyaman.


Aruna Senggigi  selalu siap menghadapi perubahan yang ada di masa New Normal pandemi Covid-19. Kami juga menyiapkan SDM dalam mendukung new normal ini,” ujarnya. (Gl 02).