Iklan


Selasa, 02 Februari 2021, Februari 02, 2021 WIB
Last Updated 2023-04-24T11:44:35Z
DESALombok timurPROVINSI NTB

Peresmian Desa Wisata Sugian, Protokol Kesehatan Tetap Diutamakan

Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., hadir di desa tersebut untuk meresmikan penataan fasilitas destinasi dan kelembagaan desa untuk mendukung kelancaran aktivitas desa wisata
LOMBOK TIMUR,  – Pandemi Covid-19 di Provinsi NTB tidak begitu saja menghentikan pengembangan program-program unggulan yang telah ditetapkan. Seperti program unggulan 99 Desa Wisata, Pemerintah Provinsi NTB terus mendorong pengembangannya dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan dalam pelaksanaannya. 

Seperti desa wisata di Desa Sugian Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Senin, (1/2/2021) Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., hadir di desa tersebut untuk meresmikan penataan fasilitas destinasi dan kelembagaan desa untuk mendukung kelancaran aktivitas desa wisata.

Menurut Wagub yang sering disapa Ummi Rohmi ini, setiap desa yang telah ditetapkan menjadi desa wisata haus mulai berbenah, menata dan mengelola setiap potensi wisata di desanya. 

“Desa Sugian memiliki keindahan alam yang luar biasa, dipenuhi oleh 17 spesies pohon mangrove. Dengan potensi yang luar biasa itu, Pemerintah Provinsi NTB memberikan beberapa sentuhan terhadap desa tersebut hingga keindahan alamnya dapat dinikmati oleh wisatawan yang akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat,” ungkap Ummi Rohmi.

Wagub dihadapan Kepala Desa bersama perangkat desa setempat berpesan agar penataan dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah harus dipelihara dengan baik. Tak lupa juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar wisatawan nyaman berada di desa tersebut.

Sebagaimana himbauan Wagub dalam setiap kegiatannya bersama masyarakat, di Desa Sugian ini juga ia tetap berpesan agar masyarakat selalu disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Seperti disiplin menerapkan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

“Dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yang benar, sebagai upaya bersama kita untuk menekan angka penularan Covid-19 sehingga kita bisa hidup secara sehat, produktif dan aman,”himbaunya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata NTB, HL Moh Faozal, M.Si., ketika diwawancarai menambahkan, bahwa dalam RPJMD Provinsi NTB telah ditetapkan pembentukan 99 desa wisata yang menjadi target Pemprov NTB untuk bisa dituntaskan. 

Menurut Faozal, ada 4 katagori desa wisata yakni mulai dari katagori rintisan, berkembang, mandiri dan maju. Dari 4 katagori tersebut  dilakukan pola pengembangan dengan intervensi yang beda-beda. Seperti di Desa Sugian lebih pada penguatan kelembagaannya. Mengingat Desa Sugian masih dalam katagori desa wisata yang mulai berkembang. Karena itu infrastruktur dasarnya harus lebih diperkuat.

“Setelah kita meresmikan desa wisata seperti ini, kita tidak lantas tinggal diam. Namun kita terus pantau perkembangannya, melakukan peningkatan SDM yang pada akhirnya secara bertahap menuju desa wisata yang mandiri dan maju seperti Desa Kembang Kuning ataupun Desa Tete Batu di Lombok Timur,” ujar Kadispar NTB ini.

Terpisah Kades Sugian Lalu Mustiadi mengungkapkan, Konsep desa wisata ini sebenarnya sangat menarik, karena nantinya akan banyak melibatkan steakholders. Setelah ditetapkannya Desa Sugian sebagai desa wisata pihaknya mulai berbenah, walaupun dihadapkan oleh berbagai bencana. 

Meski demikian, Mustiadi mengaku bangga dengan semangat  dan optimisme masyarakatnya terhadap pengembangan desa wisata. Menurutnya, masyarakat menyadari dengan kehadiran desa wisata ini akan memberikan dampak ekonomi masyarakat yang semakin meningkat.

“Bahkan kita untuk pengembangan desa wisata ini, saat ini kita tengah menggodok Peraturan Desa (Perdes) sebagai regulasi dan acuan dalam pengelolan desa wisata Sugian ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sugian, Aliman,  menyatakan Pokdarwis desa Sugian terbentuk sejak tahun 2018, meski tahun-tahun sebelumnya sudah lama digaungkan Desa Wisata Sugian. Inisiatif masyarakat, pemuda dan didukung Pemerintah Desa juga sangat berperan dalam mengembangkan desa wisata Sugian. 

“Sekalipun banyak kendala kita hadapi, namun kita tetap punya komitmen untuk mengembangkan Desa Sugian sebagai desa wisata untuk memajukan ekonomi masyarakat,” kata Aliman.

Dari pihak masyarakat, salah seorag warga Desa Sugian Jamaludin yang kesehariannya sebagai nelayan mengaku bersyukur dikembangkannya Desa Wisata Sugian ini. Dukungan pemerintah baik pemerintah kabupaten terlebih pemerintah Provinsi NTB  menjadi harapan masyarakat agar desa kami semakin maju. 

“Hasil tangkapan ikan kami para nelayan pun bisa diolah menjadi makanan khas yang menarik orang luar untuk datang ke desa kami dan tentu bisa berpengaruh pada peningkatan ekonomi kami masyarakat nelayan,” kata pria  53 tahun ini.

Dalam peresmian desa wisata tersebut Wagub didampingi Asisten I, Asisten II Setda Prov NTB, Kepala Diskominfotik, Kepala Dispar, Kadis PMPD Dukcapil, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kadis Perdagangan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Kesehatan dan pejabat dari Pemkab Lombok Timur. 

Wagub juga berkesempatan melakukan peninjauan terhadap hasil produk olahan masyarakat, peninjauan Posyandu dan PKK, Peninjauan Lapak desa dan UMKM Desa Sugian. (Gl 02).