Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Husnil Qolbi, Bersam Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., saat menjajal sepeda listrik buatan IKM-IKM NTB. |
LOMBOK BARAT , - Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Husnil Qolbi, mengapresiasi segala perkembangan program industrialisasi yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB.
Ia sangat bangga, terutama terhadap upaya Pemprov NTB dalam memompa semangat industrialisasi disektor pertanian. Menurutnya, industri dibidang pertanian bukan hanya meningkatkan ketahanan pangan tetapi mampu mempertahankan kadaulatan pangan.
"Meski di tengah pandemi Covid-19, alhamdulillah di NTB mampu mempertahankan ketahanan pangan dan juga kedaulatan pangan melalui industri kecil dalam sektor pertanian," ungkapnya, ketika melakukan kunjungan kerja sekaligus meninjau STIP NTB Banyumulek Lombok Barat, Kamis (11/03).
Di komplek STIP tersebut, Wamentan meninjau beberapa fasilitas seperti pabrik pakan ternak ayam petelur dengan hasil produksi 5 ton pakan perjam, yang mana dengan terus dikembangkannya pabrik pakan ternak diharapkan produktivitas hasil ternak NTB semakin meningkat dengan biaya produksi yang lebih terjangkau. Selain itu Wamentan juga sempat meninjau bengkel permesinan sekaligus menjajal sepeda listrik buatan IKM-IKM NTB.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., yang mendampingi Wamentan, menjelaskan bahwa salah satu ujung tombak mewujudkan program industrialisasi adalah hadirnya Science Teknologi Industri Park (STIP) Provinsi NTB. Hadirnya STIP tersebut untuk memacu perekonomian masyarakat NTB dibidang industri agar menjadikan NTB sebagai daerah yang mandiri, baik mandiri teknologi, industri sektor pertanian, industri peternakan, industri pakan ternak hingga industri bibit unggul yang mandiri.
"Kita memiliki banyak ternak tapi di saat musim kemarau, kita kehilangan pakan. Artinya bahan baku jagung dari kita sedangkan pakan ternaknya dari luar daerah," terang Gubernur.
Untuk itu, gubernur yang akrab disapa Dr. Zul menegaskan, bahan baku pakan ternak dan bibit-bibit unggul yang melimpah yang dihasilkan oleh pertanian di NTB harus dimanfaatkan dan diolah SDM daerah sendiri. Sehingga akan ada insentif dan penghargaan buat anak-anak NTB yang mengasah potensi dibidang industri jika mimpi itu mampu diwujudkan.
"Ini membuktikan bahwa kami sungguh untuk mewujudkan industrialisasi di NTB. Mungkin tidak ada provinsi lain yang punya keberanian untuk mewujudkan mandiri bibit unggul dan pakan ternak sendiri melalui program industrialisasi yang kita bangun," tegas gubernur dihadapan rombongan Wamentan tersebut.
Dr. Zul mengatakan, kalau STIP mampu mewujudkan kemandirian itu dengan sukses, maka wadah ini akan direplika di setiap kabupaten kota se-NTB. Begitupun kalau taman teknologi ini menarik maka akan direplika di provinsi lain di Indonesia.
"Sehingga industrialisasi dari Indonesia bagian Timur bukan hanya mimpi tapi bisa kita wujudkan," ungkap Dr. Zul dengan penuh optimisme. (Gl 02).