MATARAM - Keberhasilan Keluarga PKK Gagah Bencana dapat tercapai apabila adanya pelibatan dan dukungan masyarakat, perencanaan yang matang, sosial dan budaya atau kearifan lokal, pembekalan dan supervisi, dukungan SDM, serta data dan pelaporan.
Hal ini disebutkan Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, ketika menjadi narasumber pada webinar Sosialisasi Tangguh dan Tanggap Bencana (Gagah Bencana) di Pendopo Gubernur NTB, Selasa (6/4/2021).
Bunda Niken sapaan hangatnya menjelaskan bagaimana TP PKK Provinsi NTB telah menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholders untuk menyiapkan perempuan-perempuan tangguh bencana.
Menurutnya, dalam hal kebencanaan perempuan merupakan penyelemat anak-anak dan keluarga. Perempuan berperan besar dalam menyelamatkan keluarga, karena perempuan memiliki kepekaan yang dinilai cukup tinggi terhadap situasi apapun termasuk persoalan kebencanaan.
Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat melalui Medsos menurut hemat Bunda Niken, perempuan-perempuan NTB sudah lebih cepat mendapatkan informasi dan langsung bertindak dan berupaya melakukan upaya perlindungan dan penyelamatan terhadap keluarga dan lingkungannya masing-masing.
“Kaum Perempuan diharapkan bisa ikut tanggap dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi," ujarnya.
Selain itu perempuan diketahui merupakan sosok yang dinilai berperan besar dalam menghadapi bencana setidaknya dalam menyelamatkan dan melindungi anak-anak dan keluarga sendiri. Buktinya tidak sedikit perempuan yang sudah masuk dalam organisasi-organisasi yang berguna untuk mendapatkan pengetahuan dan sangat bermanfaat bagi pemberdayaan diri dan keluarganya dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi.
Lebih lanjut Bunda Niken mengungkapkan, bagaimana perempuan dalam menghadapi bencana harus memahami pra bencana, tanggap darurat bencana dan pasca bencana.
“Hal ini hendaknya harus benar-benar disadari dan dimengerti akan situasi dan kondisi daerah masing-masing bila terjadi bencana. Selanjutnya perempuan harus memahami penyebab atau gejala bencana yang akan terjadi mengingat bencana itu sendiri beragam. Demikian juga perempuan harus mengenali kapasitas bencana di lingkungan sekitarnya dalam upaya penanganan baik sebelum pada saat dan sesudah terjadinya bencana itu sendiri,” pungkas Bunda Niken.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, yang diwakili, H. Rido, menyatakan, kesiapsiagaan merupakan kunci penanggulangan bencana dan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Bila terjadi bencana hendaklah mengikuti prosedur perlindungan dan keselamatan masing-masing sesuai dengan prosedur penanggulangan bencana yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Masyarakat harus bisa membantu dirinya lebih awal agar terhindar dari bencana. Dan BPBD NTB dalam lima tahun terakhir ini telah menempatkan para relawan yang berada di garda terdepan dalam penanggulangan bencana itu sendiri. Kami juga mengajak agar dalam menanggulangi bencana haruslah kompak dan bersama-sama baik dari pemerintah, masyarakat, kalangan mahasiswa, dunia usaha dan lainnnya. Para Sarjana dari Perguruan Tinggi bisa dijadikan ujung tombak dalam membawa perubahan dan mengajak masyarakat untuk sadar dan tanggap terhadap bencana yang datang pada masyarakat sekitar,” tutup Rido. (Gl 02).