Polres Lombok Barat menggelar pemusnahan Barang bukti berupa minuman keras hasil operasi Pekat Rinjani 2021. |
LOMBOK BARAT , -Polres Lombok Barat menggelar pemusnahan Barang bukti berupa minuman keras hasil operasi Pekat Rinjani 2021.Acara pemusnahan barang bukti tersebut dihadiri Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satria Wibowo SIK Bersama Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Kejaksaan Negeri Mataram, Pengadilan Mataram, Majelis Ulama Indonesia (MUI Lobar), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB Lobar), Kasat Pol PP, Kadis Perhubungan di Polres Lombok Barat Senin 12/4/21.
Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satria Wibowo SIK dalam Pres Relasenya mengatakan Operasi Pekat Rinjani dilaksanakan oleh Polres Lobar selama 14 hari dari tanggal 29 Maret sampai 11 April 2021. sebagai upaya untuk mengantisipasi persoalan merebak di tengah masyarakat, terutama menjelang ramadhan ini.
Kapolres menyebut adanya selisih peningkatan kasus dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar 400 persen meliputi miras, judi hingga prostitusi. Di mana enam kasus judi, tiga kasus prostitusi, untuk pengungkapan kasus miras tahun ini berjumlah 90 kasus dengan jumlah barang bukti yang berhasil diamankan sebanyak 1.156 dari berbagai merk, kemudian 2.000 liter lebih miras tradisional yang baru saja dimusnahkan.
“ Kita berharap dengan upaya maksimal yang dilakukan ini bisa lebih menjaga suasana Kamtibmas di Lobar selama bulan suci ramadhan , kita juga menghimbau kepada masyarakat untuk bisa bersama – sama mendukung dan bekerjasama menjaga kamtibmas” pungkasnya.
Sementara itu Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid dalam kesempatan tersebut mengatakan, Polri tidak akan bisa melakukan pengungkapan itu sendiri bila tidak dibantu oleh masyarakat.
“Kalo hanya Polri sendirian, itu mustahil bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Karena masih ada keterbatasan anggota, belum lagi karena geografis Lobar yang luasnya 1.058 km²” jelasnya.
Sehingga ia berharap masyarakat juga diminta untuk turut aktif berperan dalam hal ini. Termasuk juga berupaya meminimalisir potensi terjadinya tindak kejahatan.
“Disamping itu kita berharap terhadap polri, kita harus juga menjadi orang pertama untuk menyelamatkan diri kita” tandasnya.(gl 02)