Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid , Safor Mardianto, Ketua Dewan Pimpinam Pusat (DPP) ASPPI ,Saat Foto bersama di Acara Musda III ASPPI NTB di Hotel Jayakarta, Rabu (30/06). |
LOMBOK BARAT , - Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid membuka Musyawarah Daerah (Musda) III Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Fauzan optimistis pariwisata NTB khususnya Pariwisata Lobar bangkit dengan semangat kolaboratif dan inovatif meski di tengah pendemi.
Fauzan mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini mengajarkan kita untuk terus membangun kolaborasi dan inovasi satu sama lain. Karena dengan kolaborasi dan inovasi masalah akan cepat dipecahkan.
"Kebetulan tema hut Lobar tahun ini agak sama dengan tema Musda III ASPPI DPD Provinsi NTB yakni kolaboratif dan inovatif.
"Ini merupakan isyarat bahwa ada kesadaran yang luar biasa pada diri kita semua bahwa tidak akan mungkin mendapatkan sesuatu hasil yang maksimal tanpa kerja sama, tidak akan mungkin mengejar ketertinggalan tanpa inovasi apalagi di saat pandemi ini. Tinggal sekarang bagaimana kita tetap menjaga kebersamaan dan gotong-royong,"ujarnya saat memberi sambutan dan arahaan Musda III ASPPI NTB di Hotel Jayakarta, Rabu (30/06).
Awal Pandemi Covid-19 kata dia, tampak pelaku pariwisata di Senggigi kebersamaan itu luar biasa. Dulu sebelum ada Covid-19 biasanya sewaktu ada event, hotel ada yang ramai dan ada hotel agak sepi
"Di sana ada semacam keirian yang nampak, baik dari tutur kata atau sikap tetapi sejak Covid ini luar biasa hikmah kebersamaan mereka," kata bupati.
Dikatakan, Kab. Lobar setiap bulan ada acara gathering antar pelaku wisata yang diinisiasi oleh Dispar Lobar. Dalam keadaan pandemi seperti ini para pemilik hotel rebutan jadi tuan rumah.
"Dengan kegiatan gathering tersebut salah satu cara sederhana untuk membangun kolaborasi dan inovasi karena pariwisata ini butuh tindakan, cara berpikir dan kebersamaan. Kita tidak bisa mendapatkan sesuatu maksimal tanpa kebersamaan, kolaborasi dan inovasi. Semangat Kolaborasi dan inovasi tentunya tidak berhenti saat Covid sudah usai, agar semangat ini terus menerus," ungkapnya.
Di akhir sambutannya, ia berharap agar hasil Musda III ASPPI NTB ini bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semoga dari ajang musda ini bisa bersama - sama mendapat solusi terkait bagaimana memajukan pariwisata di NTB ini.
Safor Mardianto, Ketua Dewan Pimpinam Pusat (DPP) ASPPI mengatakan
Pariwisata adalah masa depan rakyat Indonesia karena pariwisata dibangun secara bersama-sama dan efeknyapun dinikmati bersama.
"Namun seperti kita ketahui dan rasakan bersama, satu tahun ini Covid-19 telah memporakporanda banyak sektor termasuk sektor pariwisata yang paling berdampak," katanya.
"Pariwisata dan Protokol Covid-19 ini adalah dua hal yang berbeda di mana pariwisata ialah mendatangkan dan mengumpulkan banyak orang sedangkan protokol Covid membatasi gerak. Oleh karena itu, kita terus menggaungkan protokol kesehatan yang selama ini pemerintah sudah canangkan," katanya.
Tahun ini lanjutnya, DPP ASPPI telah melakukan MoU dengan Kementerian Pariwisata berkaitan dengan pendampingan Desa Wisata. Di bulan Juli mendatang, paparnya, akan ada program pendampingan desa wisata.
ASPPI sendiri mendapatkan kuota desa binaan di seluruh Indonesia sekitar 25 desa dan Provinsi NTB mendapatkan 11 Desa dan Lobar sendiri mendapatkan 2 Desa Binaan yakni Desa Mekarsari dan Desa Sesaot.
"Hal seperti ini terus kita tingkatkan di luar MoU karena batas MoU sampai empat tahun. Ini adalah salah satu sumbangsih ASPPI selaku pelaku pariwisata," pungkasnya.
Musda yang dikuti sekitar 52 peserta tersebut dihadiri Bupati Lobar, DPP ASPPI, DPD ASPPI NTB, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Para Kepala Dinas Pariwisata Se-NTB, Jajaran ASPPI Se - NTB dan tamu undangan lainnya. (gl 05/gl 02)