Iklan


Selasa, 22 Juni 2021, Juni 22, 2021 WIB
Last Updated 2023-04-24T12:55:30Z
INDEKS ARTIKELLOMBOK BARAT

Bupati Ground Breaking Pembangunan Galangan Kapal dan Musholla PT Dukuh Raya Shipyard

Bupati Ground Breaking Pembangunan Galangan Kapal dan Musholla PT Dukuh Raya Shipyard
Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid didampingi Kepala Dinas Perhubungngan Provinsi NTB H.L.M.Faozal, Direktur Utama PT. Dukuh Raya Shipyard, Ir. H. Agus Salim Rabang, Manajer PT. ASDP Indonesia Ferry diwakili M.Yasin

LOMBOK BARAT , - Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid didampingi Kepala Dinas Perhubungngan Provinsi NTB H.L.M.Faozal, Direktur Utama PT. Dukuh Raya Shipyard, Ir. H. Agus Salim Rabang, Manajer PT. ASDP Indonesia Ferry diwakili M.Yasin serta tokoh agama melakukan groundbreking atau peletakan batu pertama pembangunan Galangan Kapal tahap II Sistem airbag dan Musholla H.M. Arifin di Dusun Telok Waru, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat, Senin (21/6).

Pembangunan Galangan Kapal ini nantinya sebagai salah satu penunjang utama sektor pembangunan ekonomi, kelengkapan sarana dan prasarana transportasi laut di NTB.

Direktur Utama PT. Dukuh Raya Shipyard, Ir. H. Agus Salim Rabang, menyampaikan Galangan Kapal yang berlokasi di Lembar Lombok Barat saat ini akan ditingkatkan lagi fasilitasnya. 

"Pembangunan Galangan Kapal ini dengan teknologi ramah lingkungan, panjangnya 90 meter, lebarnya 22 meter yang mampu melayani kapal-kapal besar dengan kapasitas 3 ribu ton. Dan 90 persen kapal yang beroperasi di Lembar sudah masuk," ujar Agus.

Dikatakan, Presiden Joko Widodo telah membangun Gili Mas, maka ke depan banyak kapal-kapal besar yang masuk ke Lembar. Untuk itu, pembangunan Galangan Kapal akan rampung pada bulan Nopember mendatang.

Terkait tenaga kerja Agus sampaikan hampir 95 persen pekerja dari masyarakat lokal, sisanya dari luar NTB.

"Ada sekitar 100 pekerja untuk satu kapal jika 4 kapal maka dibutuhkan 400 tenaga kerja yang akan disiapkan. Maka ke depan, kata Agus,  siap menampung dan mensejahterakan masyarakat NTB," cetusnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB HL.M.Faozal juga mengapresiasi keberadaan PT Dukuh Raya Shipyard karena menurutnya kapal-kapal yang beroperasi harus nyaman.

"Kita bayangkan kalau naik kapal dari Padang Bae ke Lembar itu 5 jam, kalau kapal ini tidak nyaman, kapal ini kotor, airnya tidak ada dan lampunya redup  siapa mau naik," katanya.

Maka pembangunan Galangan Kapal ini bisa memberikan kualitas layanan kapal-kapal yang ada di Poto Tano, Lembar, Padang Bae dan lainnya.

Selanjutnya  Mantan Kepala Dinas Pariwisata NTB itu menyebutkan ia ditugaskan oleh Gubernur NTB untuk melaksanakan berbagai upaya pembangunan perhubungan karena wilayah air masih menjadi kewenangan provinsi.

Sementara, Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid pada kesempatan itu sebelum melakukan groundbreaking mengharapkan keberadaan Galangan Kapal yang ada di Kecamatan Lembar harus bisa meberikan pelayanan dan kenyamanan karena menurut Fauzan pelabuhan laut harus sama dengan bandara. Karena bandara itu sendiri secara nomenklatur disebut juga pelabuhan tidak ada di sebutkan bandara dalam nomenklatur bandara. 

"Namanya itu Pelabuhan Udara, Pelabuhan Laut," sebut Fauzan.

"Maka seharusnya ke depan ketika masuk di Pelabuhan Udara sama suasananya dengan ketika masuk di Pelabuhan Laut," tambahnya.

Selanjutnya, Fauzan juga menyampaikan terima kasih kepada Direktur Dukuh Raya atas atensi kepada masyarakat sekitar yang sudah memberikan kesempatan bekerja di PT. Dukuh Raya. Ke depan Direktur Dukuh Raya dipersilahkan melakukan komunikasi kepada pihak Kecamatan dan Desa yang lebih tahu kebutuhan masyarakat di sekitar Pelabuhan Lembar.

"Kalau ada program perencanaan sifatnya alihkan ke yang lebih produktif jangka panjang seperti pendidikan karena lebih bermanfaat. Saya persilahkan komunikasi kepada camat atau kepala desa yang lebih tahu kebutuhan masyarakat di sekitar pelabuhan ini," katanya.

Kemudian terakhir bupati mengatakan terkait lokasi atau keberadaan perusahaan. 

"Hampir tidak ada kewenangan kabupaten untuk memungut pajak di perusahaan ini, itu semua pajaknya ke pusat," ujarnya.

Maka pada kesempatan itu Bupati Fauzan Khalid dengan tegas meminta agar alamat perusahaan diubah menjadi Lombok Barat. Karena, alamat perusahaan itu nantinya terkait bagi hasil dengan pemerintah pusat. 

"Kalau alamatnya di Mataram tentu dana bagi hasil kembali ke Mataram bukan ke Lombok Barat padahal perusahaan ada di Lombok Barat," tegasnya. 

"Kami banyak sekali dirugikan terutama dana bagi hasil yang diserahkan oleh Pemerintah Pusat. Maka itu permintaan saya ubah alamat perusahaan. Mudah-mudahan Dukuh Raya diberikan keberkahan dari apa yang dilakukan untuk kesejahtraan masyarakat Lombok Barat dan smoga berhasil," cetus Fauzan.

Hadir juga pada acara grundbreeking tersebut Komisaris PT Dukuh Raya Shipyard,  Kepala Bank BRI Cabang Mataram, Kepala Bank Mandiri Cabang Mataram, Kepala KSOP Cabang Lembar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Barat,  Perwakilan Kapolres Lombok Barat, tokoh agama dan tokoh masyarakat Kecamatan Lembar. (And/gl 02)