Penguatan rantai pasok daging sapi lokal berkualitas tinggi di NTB, Hotel Jayakarta Senggigi, Kamis (24/06). |
LOMBOK BARAT , - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mendorong kepada pembisnis dan pengusaha yang bergerak pada pemasokan daging sapi untuk menguatkan pasokan daging lokal NTB. Campur tangan dunia usaha memiliki impact yang sangat tinggi untuk mengenalkan sapi lokal NTB yang berkualitas tinggi.
"Kalau daging sapi kita mau dikenal secara luas, dunia bisnis harus turun tangan. Selama dunia usaha belum tertarik untuk ikut nimbrung maka akan sulit untuk menguatkan daging sapi lokal ke berbagai hotel, restoran dan tempat lain-lain," ungkap gubernur pada kegiatan Penyampaian Rumusan Hasil Workshop
dan Temu Bisnis ''Penguatan rantai pasok daging sapi lokal berkualitas tinggi di NTB, Hotel Jayakarta Senggigi, Kamis (24/06).
Menurut Dr. Zul sapaan akrabnya, perguruan tinggi di NTB, terutama Universitas Mataram sudah berhasil melalukan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan mutu daging sapi lokal sebagai penghasil daging unggulan nasional dan merupakan sapi asli Indonesia yang sudah berkembang pesat di NTB.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Unram, Prof. Dahlanuddin mengungkapkan, Unram dan Balai Pengkajian teknologi Pertanian NTB (BPTP NTB) bekerjasama dengan berbagai institusi di Australia dan New Zealand untuk meningkatkan produktivitas dan mutu sapi Bali di NTB, yang dikenal dengan inovasi Model Kelebuh.
Program tersebut menurutnya telah berhasil meningkatkan angka kelahiran sapi Bali dari 66% menjadi 85%, menurunkan kematian pedet dari 15% dan meningkatkan berat sapi (umur 6 bulan) dari 65 kg menjadi 90 kg. Sementara untuk meningkatkan kecepatan pertumbuhan Sapi Bali dalam masa penggemukan dan yang dianggap sesuai untuk dijadikan komponen ransum sapi Bali di NTB yakni, daun turi (Sesbania Grandiflora) dan daun lamtoro (Leucaena leucocephala)," pungkasnya.
“Kedua tanaman itu memiliki keunggulan dari berbagai bahan pakan lainnya. Disamping kualitasnya yang tinggi, tanaman pakan tersebut cocok dikembangkan secara luas di wilayah NTB,” ungkapnya.(gl 02)