Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi saat mengadakan rapat terbatas |
MATARAM, - Pemerintah daerah NTB 'dipecut' segera mengambil sikap menghadapi pandemi covid-19. Di tengah rasa khawatir yang dirasakan daerah lain di Indonesia, justru NTB lebih siap menuju pemulihan pariwisata dan ekonomi. Secara statistik, data penyebaran covid-19 di NTB lebih mendukung diberlakukan peraturan gubernur (pergub) tentang kawasan wisata zona hijau. Untuk alasan ini, NTB kini telah menyiapkan pergub kawasan zona hijau. Bahkan NTB tengah menyiapkan kemudahan bagi wisatawan mendapatkan rapid antigen secara gratis bagi wisatawan.
Kehadiran pergub wisata zona hijau dan rapid antigen gratis bagi wisatawan ini didukung penuh pengamat pariwisata nasional, Taufan Rahmadi. Taufan Rahmadi--kerap disapa TR, mengaku pergub itu harus segera diterbitkan. Apalagi draft pergub itu sudah dirancang. "Langkah awalnya harus ada pergub. Ditambah lagi jika pemerintah daerah berani memberikan rapid antigen dan vaksin secara gratis bagi wisatawan. Saya pribadi khususnya sangat mendukung langlah cemerlang pemda NTB ini," tegas TR greget ingin melihat pariwisata Lombok-Sumbawa segera pulih.
Secara geografis, lanjut TR, Lombok Sumbawa sangat potensial mewujudkan kawasan wisata zona hijau. Kita punya banyak gili. Kawasan yang penduduknya terbatas. Dan itu merupakan kawasan potensial wisata. Dalam draf pergub itu sudah diatur menyangkut standard operational procedur (SOP). "Jadi sudah tidak alasan lagi untuk tidak menerbitkan. Lombok Sumbawa sudah mengantongi semua syarat dan ketentuan standar melahirkan wisata zona hijau. Karena itu sekarang adalah waktunya," pecut TR memberi semamgat, Senin (28/6) di Mataram.
Menurut TR, pergub dan kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah daerah menjadi point tersendiri. Terlebih Lombok khususnya akan menjadi tuan rumah event-event nasional dan internasional. Sebut saja L'etape, world superbike dan puncaknya adalah motoGP. "Kita tidak punya waktu banyak. NTB harus berpacu dengan waktu yang tersisa sekitar 120 hari ini. Inilah pentingnya ada aturan formal dan kemudahan-kemudahan yang akan membawa NTB keluar dari lingkungan pandemi covid-19 ini," terang TR optimis.
Di tempat terpisah, dalam rapat terbatas yang dihadiri asiaten III setda gubernur NTB, Nurhandini Eka Dewi dan Kadispar NTB, Yusron Hadi, terungkap, sampai saat ini tidak ada pemberitauan secara resmi terkait pembatalan sejumlah event besar yang akan tersaji di NTB, khususnya di Lombok. Ketersediaan vaksin juga cukup memadai dalam upaya pelaksanaan vaksin massal. Pemerintah pusat bahkan siap mendukung penambahan vaksin terkait program Jokowi mempercepat pelaksanaan vaksin massal di tanah air.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, jauh sebelumnya sudah melakukan trobosan-trobosan mempercepat program vaksin bagi pelaku pariwisata. Yusron juga mendorong pelaku induatri pariwisata menerapkan CHSE di lingkungan kerjanya. Dari tiga kawasan calon wisata zona hijau di Lombok, kawasan tiga gili, Sembalun dan Mandalika--rata-rata sudah melakukan vaksin dan ter-CHSE mencapai 70 persen lebih. "Ini menjadi langkah awal dan modal utama kita mewujudkan kawasan wisata zona hijau di NTB. Bahkan pulau Moyo di Sumbawa sudah kita siapkan," terang Yusron.
Dukungan fasilitas, dukungan masyarakat, geografis NTB, dan sejumlah inovasi dalam rangka pemulihana pariwisata NTB, cukup mendukung mewujudkan wisatà zona hijau. Secara regulasi pun NTB tengah menyiapkan draft pergub wisata zona hijau dengan berbagai kemudahan yang diberikan kepada wisatawan. (gl 02)