Gubernur NTB H Zulkieflimansyah.saat mengikuti lomba catur yang diadakan Mi6 |
MATARAM ,- Turnamen Catur Antar Kita Plus yang digelar Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 telah dimulai Jumat (2/7/2021). Turnamen diikuti oleh 30 peserta dan dibuka secara resmi Gubernur NTB H Zulkieflimansyah.
“Ini menjadi tradisi yang bagus. Catur ini bisa sampai skala kecil di tengah masyarakat. Biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar, namun silaturahminya yang sangat terasa,” kata Gubernur.
Gubernur Zul sendiri ikut berpartisipasi dalam turnamen. Orang nomor satu di NTB ini langsung bertanding di babak awal dengan melawan Lahmudin Blank. Terlihat betul, Gubernur sangat menikmati pertandingan. Sesekali, Gubernur juga nyeletuk yang disambut dengan gelak tawa para peserta yang juga sedang bertanding.
Namun, perjalanan Gubernur di turnamen ini harus terhenti di babak awal dalam pertandingan yang berlangsung selama 14 menit. Gubernur yang memegang bidak catur hitam, memulai langkah pertama pukul 15.18 Wita, dan sudah harus menuntaskan pertandingan setelah skakmat dari lawan pada pukul 15.32 Wita.
“Saya terakhir megang catur saat masih SD soalnya,” canda Gubernur yang diikuti gelak tawa hadirin.
Turnamen Catur Antar Kita Plus yang digelar Mi6 ini memang bukan ajang bagi para pecatur profesional. Sebanyak 30 peserta turnamen yang bertanding adalah para penggemar olahraga catur. Namun mereka sehari-harinya adalah para politisi, aktivis, dan juga para jurnalis. Ketua Percasi NTB yang juga Anggota DPR RI HM Syamsul Luthfi juga hadir dan ikut bertanding pula.
“Menang itu gampang. Mengalah yang susah,” kata Gubernur.
Bang Zul sapaan akrabnya mengatakan, olahraga catur sebagai salah satu media silaturahmi yang paling bisa diminati oleh berbagai kalangan. Dia mengaku bukan kali pertama ikut berpartisipasi dalam turnamen serupa. Dia meyakini sepenuhnya, turnamen yang digelar Mi6 tersebut membuktikan betapa olahraga semakin meningkatkan keakraban dan kekompakan.
Gubernur mengatakan, manusia sekarang menjadi pandai terbang karena belajar dari burung. Manusia pandai berenang karena belajar ikan. Namun, tantangan sesungguhnya adalah bagaimana manusia bisa belajar menjadi manusia. Nah, kata dia, silaturahmi melalui turnamen catur yang digelar Mi6 adalah salah satu cara bagaimana saling memanusiakan.
Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto mengemukakan, pihaknya menggelar turnamen Catur Antar Kita Plus memang sebagai bentuk silaturahmi dalam rangka meningkatkan tali persaudaraan di masa pandemi. Itu sebabnya, turnamen mengangkat tema silaturahmi untuk membangun energi positif di tengah pandemi.
“Turnamen ini untuk menjalin kebersamaan dan memanusiakan di era pandemi. Kita menghadapi situasi yang sulit selama pandemi. Dengan turnamen ini, paling tidak kita memiliki semangat optimisme,” kata Didu, sapaan akrab Bambang Mei.
Didu juga begitu antusias dengan kehadiran Gubernur Zul yang telah memberikan atensi di dunia olahraga khususnya catur. Kehadiran Gubenur yang membuka turnamen yang berlangsung di Sekretariat Friends of The Earth M16 tersebut kata Didu, menjadi spirit yang tak ternilai.
Sementara Ketua Percasi NTB HM Syamsul Luthfi mengemukakan, turnamen yang digelar Mi6 adalah wadah menjalin ukhuwah dan tali persaudaraan. “Ini bagian yang tidak terpisahkan untuk menjalin tali silaturahim merajut kebersamaan,” katanya.
Turnamen ini juga kata polisiti Partai Nasdem ini, membuktikan bagaimana kecintaan para peserta yang merupakan para aktivis pergerakan, jurnalis, dan politisi, begitu mencintai olahraga. Kecintaan pada olahraga juga bagian dari salah satu cara membangun daerah.
*Pertandingan Eksibisi*
Sementara itu, tadi malam, atlet catur NTB yang sudah lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, Yeyen Rarabafah, secara khusus datang ke arena pertandingan. Pecatur putri pertama NTB yang mencetak sejarah dengan lolos ke PON ini menggelar pertandingan simultan melawan tiga peserta turnamen.
Yeyen hadir dengan didampingi Ketua Kontingen PON NTB H Mori Hanafi dan Ketua Percasi NTB.
Turnamen sendiri memperebutkan sejumlah hadiah yang disiapkan Mi6. Digelar di masa pandemi, turnamen berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Panitia menyiapkan masker bagi peserta yang tak membawa masker. Juga menyiapkan cairan penyanitasi tangan atau hand sanitizer.(gl 02)