Bang Zul saat menerima silaturahmi Yayasan Classroom Of Hope (COH) yang diselingi oleh Wakil Gubernur NTB dan Kepala OPD terkait lainnya berlangsung di ruang kerja Gubernur NTB, Selasa (05/09). |
MATARAM, - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mendukung 100% rencana pembangunan pabrik bata plastik (ecobrick). Teknologi block solution di Lombok yang pertama di Asia, rencananya berlokasi bersebelahan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
"Kami mendukung seratus persen. Hal ini juga menjadi salah satu solusi dari program Zero waste di Provinsi NTB. Sampah -sampah yang ada dapat dijadikan batu bata yang memiliki manfaat seperti membangun sekolah dan fasilitas umum lainnya," pungkas Bang Zul saat menerima silaturahmi Yayasan Classroom Of Hope (COH) yang diselingi oleh Wakil Gubernur NTB dan Kepala OPD terkait lainnya berlangsung di ruang kerja Gubernur NTB, Selasa (05/09).
Sementara itu, Jimmy Hutasoit selaku ketua Yayasan Classroom Of Hope (COH) Indonesia mengaku antusias atas respon pembangunan pabrik bata plastik dari Pemerintah Provinsi NTB.
"Saya pribadi ini sangat diluar ekspektasi bahwa atensi yang diberikan kepada kami sangat luar biasa, kami mengucapkan terimakasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB," kata Jimmy.
Selain itu Jimmy juga mengungkapkan bahwa kehadiran COH juga untuk membangun sekolah - sekolah yang terdampak gempa pada tahun 2018 dengan menggunakan bahan ECO block. Hanya saja materialnya masih import dari luar negeri sehingga sangat diharapkan pembangunan pabrik dapat dilakukan di NTB.
"Namun demikian karena eco bricks ini teknologi dari Finlandia kita masih import bahan untuk pembangunan sekolah. Dengan lokal partner kita mencoba membangun pabrik di Lombok," tuturnya.
COH berencana akan membangun 200 sekolah di NTB. Saat ini sedang membangun sekolah di Sigar Penjalin Kabupaten Lombok Utara dan di SMPN 2 Satap Tanjung, KLU.
"Untuk tahun ini dua sekolah, dan kemudian tahun 2022 akan dilanjutkan 7 sekolah sembari menunggu pabrik selesai dibangun,"pungkas Jimmy.(gl 02)