MATARAM , - Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menegaskan bahwa beroperasinya pabrik pengelolaan Limbah Bahan Beracun Berbahaya (LB3) Lemer , Kecamatan Sekotong Lombok Barat (Lobar), harus memastikan ketersediaan bahan baku secara kontinyu.
"Persediaan bahan baku penting bagi kontiyunitas beroperasinya sebuah pabrik," kata Ummi Rohmi saat memimpin rakor percepatan Progres Persiapan Operasionalisasi Incenerator LB3 Lemer Sekotong Lobar, Kamis (7/10/2021) di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB.
Sehingga pemetaan ketersediaan bahan baku pada fasilitas kesehatan (Faskel) se-NTB sudah rampung.
Untuk itu lanjut Ummi Rohmi, teknisnya bahan baku tersebut harus diangkut setiap hari. Apalagi kapasitas pabrik 6,68 ton / hari.
"Setidaknya saat beroperasi awal pertengahan Oktober ini bahan baku telah tersedia setengahnya,"terang cucu Pahlawan Nasional asal NTB ini.
Ia juga meminta fasilitas lain seperti infrastruktur pendukung, jalan raya, pasokan listrik hingga jaringan telekomunikasi telah final sebelum beroperasi.
Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Madani Mukarom memastikan persiapan hampir rampung.
Sumber bahan baku potensi LB3 dari Fasyankes diperoleh dari 39 unit rumah sakit dan I72 unit Puskesmas se NTB.
"Untuk sementara tersedia 3,79 ton/hari, namun masih ada bahan baku yang masih belum terdata," ucap Dani.
Hadir dalam rakor tersebut, Asisten 2 , Staf Ahli Gub. Bidang Sosmas, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD , Kepala Bappenda , Kadis PUPR , Kadis Perkim,
Kadis ESDM, Kadis Kesehatan, Direktur RSUP, Kadis Kominfotik Provinsi NTB dan Kepala TPAR Kebon Kongok. (gl 02).