Ketua Pemuda Pancasila (PP) Lombok Tengah (Loteng), M. Samsul Qomar |
LOMBOK TENGAH , - Gelaran Internasional Idemitsu Asian Talent Cup (IATC) yang penyelenggaraannya dinanti-nanti masyarakat Nusa Tenggara Barat akhirnya batal. Alhasil, Pembatalan tersebut disebabkan belum adanya kesiapan dari marshal, sehingga race 1 dan 2 IATC akan dilanjutkan pada Sabtu mendatang.
Kaitan Mundurkan gelaran tersebut, Ketua Pemuda Pancasila (PP) Lombok Tengah (Loteng), M. Samsul Qomarpun akhirnya angkat bicara.
Dalam pres rilisnya, ia mengaku sangat menyayangkan batalnya perhelatan Asia talent kemarin, disebabkan marshal mogok.
Melihat fenomena ini, pihaknya menduga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bernama ITDC ini dalam keadaan kolev dan sekarat.
"Kami tidak pernah menyalahkan para Marshal kenapa mereka mogok, mungkin saja mereka itu mogok lantaran tidak ada kepastian dari panitia, terutama pihak ITDC dan ini kami menilai kalau pihak itdc dalam keadaan Kolev dan lagi sekarat," katanya, Senin (15/11).
Indikasi tersebut lanjutnya, pertama pada soal pembayaran gati rugi lahan warga di KEK yang kunjung tidak selesai, padahal ratusan miliar APBN sudah di sertakan, dan ini juga bisa berimbas terhadap pembayaran (gaji) dari petugas sirkuit atau Marshal menyebabkan mereka mogok dan balapanpun di batalkan.
"Membayar lahan saja masih banyak yang belum diselesaikan, apalagi untuk gaji para Marshal, jangan jangan itdc ini dalam keadaan sekarat," sambungnya.
Batalnya gelaran IATC, Ini sangat memalukan, artinya ini adalah kelas internasional, dan yang paling menyakitkan ada pengakuan mereka (para Marshal) tidak di siapkan air minum dan sempat di larang solat.
"Jika ini benar maka kami mendorong pihak yg bertanggungjawab untuk segera di evaluasi baik dari MGPA maupun ITDC," tegasnya.
Tidak adanya langkah konkrit yang membuat masyarakat percaya pemerintah dan ITDC beritikad baik selain segera membayar lahan masyarakat di tengah sirkuit dan KEK kemudian melakukan standar pembayaran dan memenuhi kebutuhan marshal serta melakukan prekerutan dengan terbuka agar tidak terkesan ada titipan.
"Kami meminta presiden jokowi memberikan perhatian khusus dengan mencopot direktur ITDC serta bawahannya yang tidak becus dalam melaksanakan kerja kerja sebagai perusahaan plat merah yang cenderung merugikan masyarakat," tutupnya. (Gl 02)