Piagam penghargaan predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK), diserahkan Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H. kepada Direktur Renarkoba, Sabtu (25/12/2021), |
MATARAM , – Setelah berjibaku selama berbulan-bulan, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda NTB meraih predikat WBK dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan RB). Selanjutnya, Ditresnarkoba Polda NTB kini mulai berkemas untuk gas pool menuju zona WBBM.
Piagam penghargaan predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK), diserahkan Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H. kepada Direktur Renarkoba, Sabtu (25/12/2021), saat Apel Pagi di Lapangan Bhara Daksa Mapolda NTB.
“Terima kasih kepada Adinda Helmi, terima kasih dan selamat untuk timnya yang sangat luar biasa,” ucap Kapolda NTB dalam sambutannya.
Dihubungi usai menerima penghargaan WBK, Direktur Resnarkoba Polda NTB Kombes Pol. Helmi Kwarta PR., S.I.K., M.H. mengatakan, WBK adalah permulaan atau langkah awal menuju zona Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
“Kami Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB akan berusaha meningkatkan zona integritas WBK. Insya Allah, kami dengan pengawasan dari teman-teman media akan berusaha maksimal, ‘gas pool’ maju untuk mencapai WBBM,” tegas Helmi.
Disoal terkait predikat WBK yang berhasil diraih Ditresnarkoba Polda NTB sebagai satker bukan pelayanan, Perwira Menengah (Pamen) Polri Melati Tiga itu menjelaskan bahwa prestasi predikat WBK yang diraih, juga sebagai hasil team work yang bekerja selain sesuai tugas pokok pengungkapan kasus narkoba.
“Memang Satker Narkoba itu bukan satker yang ada konsep pelayanan kepada masyarakat seperti satker-satker yang lain, tetapi bukan berarti Direktorat Narkoba itu tidak berusaha bagaimana untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
“Disamping tugas pokok kita mencari, menemukan, dan menumpas peredaran gelap narkoba, sindikat narkoba, kita juga tetap berusaha memberikan pelayanan semaksimal yang kita bisa kepada masyarakat,” lanjut Helmi.
Musuh bebuyutan para bandar narkoba itu menambahkan, dalam konteks tugas pokok sehari-hari Ditresnarkoba berusaha memberikan yang terbaik, dalam proses penegakan hukum maupun yang berhubungan dengan keluarga dan mantan pemakai narkoba.
“Kita memaksimalkan bagaimana kita memberdayakan para mantan pecandu narkoba, memperlakukan secara layak dan patut mana yang layak dan patut untuk direhab, dan mana yang patut dan layak untuk dipidana,” ujarnya.
“Jadi itu konsep pelayanan yang kita berikan, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang memang harus direhab itu dipidanakan, tidak ada lagi itu,” tegasnya.
Pun sebaliknya, kata Helmi, tidak ada lagi yang memang patut dan layak harus dipidana kemudian tidak dipidana.
“Ketika memang dia layak dan patut dipidana, maka kita pidanakan dia. Bahkan kita miskinkan dia untuk para bandar-bandar besarnya,” ancamnya.
Dalam kesempatan yang sama, calon Perwira Tinggi (Pati) Polri itu tidak lupa menyampaikan penghargaan, kepada pihak-pihak yang telah turut serta membantu Ditresnarkoba Polda NTB, sehingga diakhir tahun 2021 berhasil meraih predikat zona integritas WBK.
“Kami bangga dan berterimakasih kepada team work Direktorat Narkoba dan teman-teman media (wartawan, red), yang telah mendukung sehingga Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB, meraih predikat zona WBK,” tutupnya. (gl 02)