Sekretaris HBK PEDULI, Rannya Agustyra Kristiono |
MATARAM - Perhatian Anggota DPR RI dari Dapil NTB-2/P. Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) pada pembinaan sepakbola usia dini sungguh luar biasa. Yang terbaru, melalui Yayasan miliknya HBK PEDULI, HBK mensponsori Kejuaraan Nasional Sepakbola U-12 di mana NTB menjadi tuan rumah.
“Yayasan HBK PEDULI bertindak sebagai sponsor utama dalam kejuaraan nasional ini, karena kejuaraan nasional ini merupakan bagian dari pembinaan olahraga sepakbola jangka panjang,” kata HBK di Mataram, Minggu (16/1/2022).
Kejuaraan Nasional sepakbola usia dini ini digelar FOSSBI (Forum Organisasi Sekolah Sepakbola Indonesia). Kejuaraan berlangsung di GOR 17 Desember di Kota Mataram sepanjang 14 hingga 16 Januari 2022, dengan memakai sistem setengah kompetisi. Total ada 24 klub sekolah sepakbola dari 24 provinsi yang ambil bagian. Klub-klub ini adalah juara di provinsinya masing-masing.
Dalam kejuaraan ini, klub dari sekolah sepakbola Sumatera Utara berhasil tampil sebagai juara pertama setelah mengalahkan klub sekolah sepakbola dari Jawa Timur. Sementara di posisi ketiga diraih klub sekolah sepakbola dari Sulawesi Tengah yang mengalahkan klub sekolah sepakbola dari NTB, yang harus puas meraih posisi keempat.
Tropi juara diserahkan Sekretaris HBK PEDULI, Rannya Agustyra Kristiono dalam penutupan kejuaraan di GOR 17 Desember.
Dalam kesempatan tersebut, Rannya menyampaikan salam dari HBK karena tidak bisa hadir secara langsung. Wakil Ketua Komisi I DPR RI tersebut pada saat bersamaan sedang mendampingi kunjungan kerja pimpinan Komisi V DPR RI yang sedang meninjau kondisi lapangan terkait pembangunan Bendungan Mujur di Kab. Lombok Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Rannya mengungkapkan komitmen Pak HBK dan Yayasan HBK PEDULI terkait pembinaan sepakbola usia dini.
“Komitmen itulah yang melatarbelakangi, mengapa Yayasan HBK PEDULI ambil bagian dengan menjadi sponsor utama Kejuaraan Nasional U-12 ini,” kata Rannya.
Ketua FOSSBI NTB Sayid Rizal mengatakan, Kejurnas ini adalah kejuaraan tahun kelima yang digelar FOSSBI. Seluruh peserta hadir benar-benar secara mandiri. Seluruh biaya kedatangan mereka ditanggung sendiri oleh setiap klub dari masing-masing SSB. Karena itu, dirinya sangat mengapresiasi hal tersebut.
Diakuinya kalau dukungan dari pemerintah memang minim dalam Kejurnas ini. Karena itu, dia sangat berterima kasih kepada HBK, yang dengan dukungan penuh, menjadikan Kejurnas ini bisa terselenggara.
“Ini tentu karena komitmen dari Pak HBK yang concern pada pembinaan bibit-bibit muda sepakbola di tanah air,” imbuhnya.
Mereka yang telah mengikuti Kejuaraan Nasional ini, akan mendapatkan sertifikat yang akan berguna untuk masuk di akademi-akademi sepakbola, atau untuk mendapatkan beasiswa di akademi-akademi sepakbola.
Secara terpisah, Ketua Umum FOSSBI H. Zuchli Imran Putra menekankan, pembinaan sepakbola usia muda adalah ruh dari pengembangan sepakbola. Mustahil sepakbola Indonesia akan mampu berbicara tanpa pembinaan sepakbola usia muda.
“Mustahil kita kembangkan sepakbola di masa depan tanpa pembinaan usia muda ini,” katanya.
Dia mengatakan, seluruh klub yang berlaga dalam Kejurnas ini adalah juara di tiap provinsi. Mereka sebelumnya mengikuti kompetisi di masing-masing daerah. Mulai dari tingkat Kecamatan, lalu ke tingkat Kabupaten, sebelum ke tingkat Provinsi.
Kejurnas Fossbi U-12 ini, kata Imran, telah mampu menjadi ajang munculnya bakat-bakat sepakbola muda terbaik di Indonesia.
“Saat ini, sebanyak 80 persen pemain Timnas U-16, itu semua adalah para pemain yang berasal dari Kejurnas U-12 sebelumnya,” katanya.
Namun begitu, meski telah terbukti mampu memasok pemain-pemain muda berbakat untuk Tim Nasional, namun kata Imran, hal ini rupanya belum menjadi garansi adanya perhatian dari Pemerintah. Saat ini memang sudah ada Instruksi Presiden untuk pembinaan sepakbola usia dini. Namun, Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tersebut pada kenyataannya belum berjalan. Sebab, tidak diikuti aturan-aturan di bawahnya. Sehingga seluruh pembinaan sepakbola usia muda ini murni berasal dari dana mandiri, swadaya, masing-masing sekolah sepakbola.
“Karena itu, kami sangat berterima kasih, ada Anggota DPR RI seperti Pak HBK yang memberi perhatian sehingga Kejurnas ini bisa digelar,” katanya.
*Kemajuan Olahraga Sepakbola*
Sementara itu, HBK menanggapi terkait terus bermunculannya dukungan untuk putri semata wayangnya, Rannya Agustyra Kristiono untuk maju sebagai calon Anggota DPD RI dari Dapil NTB. HBK menekankan, dirinya ingin realistis. Dalam arti, bila mendapatkan dukungan yang besar dan signifikan dari masyarakat NTB, in syaa Allah dirinya dan Rannya sepenuhnya siap.
Politisi Partai Gerindra ini menekankan, tujuan utamanya adalah ingin mendorong generasi milenial NTB untuk berani tampil, dan mengambil peran, dalam perpolitikan nasional.
Juga peran di bidang-bidang lainnya, seperti kewiraswastaan dan lain-lain.
Tentu saja, ada program yang Rannya hendak diusung dan diperjuangkan. Yakni kemajuan olahraga, khususnya sepakbola NTB. Sebab, kata HBK, sampai saat ini, persepakbolaan NTB belum menjadi tempat yang subur bagi bibit-bibit unggul dan talenta-talenta muda sepakbola yang dimilikinya.
Yang berikutnya yang hendak diperjuangkan, kata HBK, adalah sektor pendidikan. Dia ingin mengirimkan generasi muda NTB untuk sekolah ke luar negeri. Khususnya ke Turki. Turki adalah negara maju. Negara muslim. Negara yang punya ikatan sejarah yang panjang dengan kita.
“Lagi pula, menempuh pendidikan di Turki itu biaya hidupnya dan biaya pendidikannya tidak mahal. Malah lebih murah dari pada biaya pendidikan dan biaya hidup di Indonesia,” kata HBK menekankan. (Gl 02)