AMPES (Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak) |
LOMBOK BARAT , - AMPES (Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak) mendukung penuh Polda NTB Dalam Penyelidikan Dugaan Pemotongan Gaji Guru Di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat.
Dikutip dari Lombok Post 14 Januari 2022, Ditreskrimsus Polda NTB, Dugaan Pemotongan Gaji Guru di DIKBUD Lombok Barat berpotensi naik penyidikan.
Dugaan kasus pemotongan gaji Guru masing-masing Rp. 500 ribu dari 100 Guru digunakan untuk keperluan pribadi Oknum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat.
Berpotensinya kasus tersebut ditingkatkan ke penyidikan membuat sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat sangat mengapresiasi cepat tanggapnya Polda NTB melakukan penyelidikan.
Sekjen Ampes, Roni menuturkan bahwa hal ini patut diapresiasi mengingat kesejahteraan Guru harus menjadi prioritas Pemerintah.
"Kita tau, Profesi Guru ini sangat membutuhkan kesejahteraan dan perhatian khusus, jika ada Oknum yang ingin mengambil keuntungan dari jasa Guru-Guru ini, kami rasa Oknum tersebut seperti tidak punya perasaan saja".
Dengan adanya dugaan kasus pemotongan gaji Guru tersebut, Polda NTB harus cepat menanganinya agar masyarakat tau, siapa Oknum yang tega memperkaya diri ditengah sulitnya hidup saat pandemi ini, tutupnya.
M Al Haetami Ketua Ampes juga mengatakan bahwa Ditreskrimsus Polda NTB harus diberikan dukungan penuh dalam menuntaskan kasus-kasus yang ada terutama di Lombok Barat. Dikbud yang notabenenya merupakan Dinas yang menaungi Para Pahlawan tanpa Jasa alias Guru-Guru kita ini, harusnya malu dengan adanya Oknum didalam yang berusaha memperkaya diri dari pemotongan Gaji.
"Dikbud Lobar ini harus serius dalam mensejahterakan Guru, karena Guru adalah ujung tombak pendidikan untuk mencerdaskan anak Bangsa, bukan untuk di potong gajinya" tutupnya.(gl 02)