Inspektur Provinsi NTB, Ibnu Salim S.H.MSi.CGCAE |
LOMBOK BARAT, - Inspektur Inspektorat NTB, Ibnu Salim mengatakan bahwa, prinsipnya inspektorat provinsi NTB siap mensupport penanganan kasus sapi di lombok barat oleh kejari dengan menurunkan tim audit sesuai permintaan kejaksaan negeri.
“Jadi prosesnya sekarang, kami menunggu data pendukung lengkap, maka akan dilakukan perhitungan kerugian negara dan cek lapangan untuk finalisasi perhitungan,” kata Ibnu.
Ditempat terpisah, Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram, NTB Ivan Jaka memastikan kasus dugaan korupsi penyaluran bantuan ternak sapi akan terus berlanjut. di wilayah Lombok Barat.
"Ya, prosesnya masih berjalan. Penyidikan dan pengumpulan informasi pada tahap pemeriksaan pendahuluan belum selesai," kata Ivan
Salah satu bukti yang masih ditunggu penyidik adalah pemeriksaan kerugian negara. Untuk mencapai hal tersebut, peneliti meminta dukungan dari Inspektorat NTB.
“Untuk mendapatkan nilai kerugian negara, kami meminta terlebih dahulu kepada kantor inspektorat untuk melakukan audit investigasi,” ujarnya.
Jika berdasarkan hasil audit investigatif terungkap adanya potensi kerugian negara, Ivan memastikan hal itu menjadi permohonan audit kerugian negara.
"Kalau sudah jelas ada kemungkinan kerugian negara, kami serahkan ke auditor untuk menghitung kerugian negara," ujarnya.
Dia menegaskan, hasil pemeriksaan lembaga pengawasan merupakan cadangan bagi penyidik untuk menetapkan peran tersangka.
“Pada prinsipnya, kami tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, terutama dalam kasus korupsi yang masuk dalam kategori 'kejahatan luar biasa'. Bukti-buktinya harus kuat. Jadi buat apa buru-buru, tahu tahunya dibebaskan di pengadilan, itu namanya bunuh diri," ujar Ivan.
Penyaluran Hibah Bibit Sapi Lombok Barat kepada Kelompok Masyarakat (Pokmas) berasal dari empat paket pekerjaan pengadaan tahun 2020.
Alokasi melalui Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat dengan sumber anggaran dana pokok pikiran (pokir) DPRD Lombok Barat.
Menurut informasi di situs resmi LPSE Lombok Barat, anggaran pembelian paket ternak eksotik atau Simental dibatasi hanya Rp 540 juta. Proyek tersebut dilaksanakan oleh perusahaan berinisial NMU Kabupaten Lombok Tengah dengan harga penawaran Rp 489 juta.
Perusahaan NMU kembali memenangkan lelang paket pengadaan semen sapi kedua dengan harga penawaran Rp 453,6 juta dari pagu anggaran Rp 504 juta.
Demikian pula dengan perusahaan NMU memenangkan tender akuisisi bibit kambing pada paket ketiga. Harga penawaran Rp 300 juta sesuai pagu anggaran paket. Paket keempat dianggarkan melalui APBD Perubahan tahun 2020.
Pengadaannya dilakukan oleh Dinas Pertanian Lombok Barat dengan pagu anggaran Rp2,24 miliar untuk menyediakan 264 bibit sapi.
34 peserta mengikuti pelelangan bibit hewan gelombang keempat. Pemenangnya adalah perusahaan berinisial BJ dan beralamat Kota Bima, dengan harga penawaran Rp 1,97 miliar. Persidangan perkara proyek mulai tahun 2020 akan memasuki tahap penyidikan sesuai surat perintah penyidikan dari Kejaksaan Mataram tanggal 27.6.2022 nomor: Print-01/N.2.10/Fd.1/06/2022. Tahun 2022. (cRn)