 |
| Fathurrahman, Direktur LSM NCW NTB. Rabu, 20/11/2024. |
LOMBOK BARAT, - Pengusutan dugaan korupsi Lombok City Center (LCC) terus berlangsung di Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Mantan Bupati Lombok Barat, ZA, juga masuk dalam agenda pemeriksaan oleh jaksa beberapa bulan lalu.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan nama-nama yang cukup terkenal di daerah tersebut. Kejati NTB harus segera menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan LCC Lombok Barat. Hal ini disuarakan oleh Fathurrahman, Direktur LSM NCW NTB. Rabu, 20/11/2024.
Lebih lanjut , Ia juga mendesak pihak kejaksaan untuk segera mengambil langkah tegas dalam menyelidiki kasus ini. Keterlibatan mantan bupati seperti ZA juga menambah kerumitan dan urgensi dalam penyelesaian kasus ini. Sebelumnya, ZA telah dipanggil oleh Kejati NTB untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut.
Beliau juga merupakan ayah dari Nauval Furqoni Farinduan, atau yang lebih dikenal sebagai METON Farin atau Mas Farin, yang saat ini maju dalam kontestasi Pilkada 2024 sebagai calon bupati Lombok Barat.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa Korupsi adalah tindakan yang merugikan masyarakat luas dan harus dilakukan secara tegas tanpa memandang bulu. Semua pihak harus diperlakukan sama di depan hukum, tanpa kecuali. Proses hukum harus berjalan dengan transparan dan adil, tanpa intervensi dari pihak manapun.
“Masyarakat NTB khususnya lombok barat berharap agar Kejati NTB dapat menuntaskan kasus ini dengan cepat dan memberikan keadilan bagi seluruh pihak yang terkena dampak tindakan korupsi tersebut. “ Harap ketua NCW NTB itu.
Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi para pejabat dan warga negara untuk menghormati aturan hukum dan menjaga integritas dalam pelayanan publik.
“Sebagai generasi muda, kita harus memperhatikan kasus-kasus korupsi seperti ini dan menyuarakan keadilan bagi korban-korban yang terkena dampaknya. “ Cetus pria yang berbadan kekar itu.
Kita juga harus terus mengawasi dan mengkritisi kinerja pemerintah dalam menjaga kebersihan dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. “Melalui kesadaran dan aksi nyata, kita dapat ikut berperan dalam mengungkap oknum korupsi di Indonesia. Khususnya di NTB dan lombok barat umumnya.” Tutup Fathurrahman Lord.(cRn)
